"Kodenya 15 digit gila? Bacain Bin!" Ujar Seungmin ke Sanha.
Sanha udah menghela nafas aja karena udah dari tadi Sanha ngebacain kodenya. Entah kenapa dari semua orang Sanha paling dekat sama Seungmin. Mungkin karena orangnya sabar kali ya.
Awalnya Sanha mau buka pakai telekinesisnya aja. Toh kan bisa pura-pura gak tau kenapa tiba-tiba pintu yang banyak kuncinya bisa terbuka begitu seja. Tapi...
Ternyata pintunya disegel. Sama kayak kejadian pas pulang sekolah kemarin. Untungnya hari ini hari libur, jadi mereka bisa habisin waktu seharian buat nyari tau apa yang ada di balik pintu yang selama ini gak pernah dibuka.
"2,0,0,0,0,3,2,1,1,2,0,6,0,0,0"
"Kebuka Min?" Tanya Sanha yang lagi duduk di tangganya.
Seungmin gak jawab. Seungmin langsung buka aja pintu tadi dan bingo! Kebuka. Sanha langsung berdiri karena kepo akut ngeliat isi pintunya.
Ada pintu di balik pintu.
Bukan pepatah, tapi memang ada pintu di balik pintu. Anjirlah capek juga berurusan sama Minhyuk. Kadang terlalu pintar pun gak nyenangin juga. Capek.
"Gak usah khawatir San! Pintunya kaga di kunci" kata Seungmin sambil menunjuk ke arah pintu yang memang gak ada celah untuk lubang kunci.
Pintu yang kedua dibuka sama Seungmin dan tampaklah isi dari ruangan itu sebenarnya. Mata Seungmin terbuka lebar, terlalu lebar sampai author takut mata Seungmin kenapa-napa.
"Anjir bapak lo punya ruangan khusus senjata?" Ujar Seungmin. Seungmin gak tau apa-apa, malah disuguhin sama pemandangan anti mainstream seperti ini.
"San, lo anak peneliti atau mata-mata?" Tanya Seungmin.
Sanha juga gak jawab, dia terlalu speechless untuk ngejawab pertanyaan rasional Seungmin. Untung Seungmin yang dimintain tolong, kalau tadi yang lain mungkin Sanha udah didesak untuk menjawab.
Seungmin juga udah lupa dia nanya sesuatu sama Sanha. Doi lanjut ngeliatin pajangan-pajangan senjata miliki Lee Minhyuk.
Di dalam ruangan yang dikira sempit ini ada berbagai macam senjata. Senjata tembak, senjata tajam bahkan baju pelindung. Heiz, kalau yang tadi buka pintunya Sunwoo, mungkin Sunwoo serasa masuk ke dalam gangster yang sebenarnya.
Waktu Seungmin sibuk memerhatikan koleksi peluru, Sanha fokusnya ke sebuah ruangan lainnya. Kayaknya tempat itu adalah tempat latihan, soalnya tempatnya sama persis yang kayak di film-film. Lebih tepatnya film Pacific Rim yang pertama.
"Min, gua mau bilang sesuatu sama lu, tapi hal ini bersifat rahasia. Ngerti?" Kata Sanha.
Seungmin mah santai. Dia cuma kasih muka flatnya aja. Sanha gak tau ini Seungmin setuju dia mau rahasiain atau dia gak perduli sama sekali.
"Jadi... gua itu sebenarnya...."
"Halah gak usah pakai dipause segala lah men! Gak seru" kata Seungmin.
Konon, Seungmin ini murid yang catatanya penuh banding-banding sama buku cetak yang dipinjemin di perpustakaan. Tapi dia selalu nyontek. Banyak yang liat Seungmin ini orang yang baik, tapi dia sebenarnya anak murid yang kerjanya nyontek terus.
Kebetulan temennya Sanha kan, anaknya pintar. Kesempatan emas lah si Seungmin mendapatkan nilai tinggi.
Masalahnya, Sanha yang lebih sering nanya ke Seungmin sampai Seungmin mikir kalau sebenarnya dia pinter. Tapi dia malas. Dari situlah Seungmin tau kalau setiap manusia ini gak ada yang sempurna, apalagi seorang Sanha yang punya kaki jenjang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bro Code | Soobin & Sanha
FanfictionTiba-tiba Soobin dikirim sama mamanya ke rumah orang asing yang ternyata mirip banget sama dia. Oh lord ternyata orang itu ngaku adalah bapaknya sendiri. Dan tidak hanya satu orang saja yang mirip dengannya, ada satu lagi juga yang mirip dengannya...