Twenty Four

710 148 52
                                    

Soobin terbangun di tempat yang bukan rumahnya. Walaupun sebenarnya Soobin sedikit terkejut telah berpikir bahwa rumah Minhyuk dan Sanha adalah rumahnya juga.

Kepala Soobin pusing, tapi dia gas aja bangkit. Karena itu pandangan Soobin menjadi berkunang-kunang. Tanpa disuruh pun Soobin kembali membaringkan kepalanya ke kasur untuk menetralisir rasa pusingnya.

Where the hell am i?

Setelah kepalanya sudah mulai ringan, Soobin bangkit dari posisinya dan menelaah lingkungan sekitarnya. Tempat ini seperti terletak dari bawah tanah. Tapi tempatnya elit.

Kalau niatnya memang untuk menyandera Soobin, ini penculiknya kebaikan. Kamarnya kecil tapi terorganisir. Diwarnai dengan warna putih serta ada bunga warna putih. Soobin tidak tau apa jenis dari bunga itu karena dia tidak mengingat nama-nama bunga.

Kemudian suara deritan pintu terdengar secara perlahan. Soobin bimbang apakah dia lebih baik untuk pura-pura tidur atau santuy aja. Tapi telat, wajah bingung Soobin sudah terlihat oleh orang yang membuka pintu.

"Hey" sapa cewe itu.

"Yunjin? Ngapain di sini?"

Huh Yunjin hanya tersenyum. Dia berjalan tepat ke arah Soobin dan berhenti di depan Soobin. Jarak mereka tidak jauh. Yunjin menarik rahang Soobin sehingga cowo itu mendongakkan kepalanya untuk melihat Yunjin.

"Kan udah gue kasih tempat yang cozy nih. Nikmatin lah" kata Yunjin kemudian dengan kasar melepas wajah Soobin.

Soobin berdiri tapi Yunjin udah lari menjauh sambil ketawa. Salahnya Soobin tidak punya telekinesis. Kalau punya, Soobin mungkin udah ngunci Yunjin di sini minta penjelasan. Sangat disayangkan dia adalah pyrokinesis.

"Hahaha, jangan marah dong Bin. Kasian tau masa jodoh kamu sendiri kamu lukai? KDRT loh itu namanya" kata Yunjin dari dekat pintu.

Jika kalian bingung. Soobin juga jauuuuuuuh lebih bingung. Kenapa kok tiba-tiba Yunjin tidak berada di sisinya.

"Gua minta penjelasan!"

"Penjelasan? Penjelasan ya? Hmm... ntar aja deh. Lo makan dulu aja. Udah kurus kamunya, makan banyak-banyak ya"

Wooo, Soobin takut asli. Lebih seram daripada serial Oh Ternyata. Man!

"Yunjin..." panggil Soobin ketika Huh Yunjin hendak menutup pintunya.

"Oh, kamu bodo banget percaya aku jodoh kamu. Malah udah mulai sayang lagi kan?" Tanya Huh Yunjin mukanya serius tapi suaranya dibuat-buat imut.

"Ndeh cewek jal*ng" gumam Soobin.

"Apa?"

"Gak ada"

"Yaudah! Oh satu lagi"

Udahlah. Soobin udah pasrah aja. Dia udah di tipu, rencananya udah pasti gak berhasil karena kan mereka masukkin Yunjin dalam rencana. Weh, gak ada cara selain tidur ni kayaknya.

"Apaan?" Tanya Soobin malas tapi cuma dijawab ketawa manis oleh Yunjin.

"Kamu bakal jadi pyrokinesis yang terakhir sayang. Karena... la la la... tebak sendiri aja deh" lalau Yunjin tutup pintunya.

Soobin masih bingung dengan apa yang terjadi. Tapi konklusinya adalah Yunjin jahat. Dah itu aja. Tapi kalau dia jahat berarti dia berada di pihak iblis. Apa jangan-jangan Yunjin itu anak Lucifer yang turun ke Bumi? Tapi.... wajah Huh Yunjin sangat pucat, tampak tidak ada darah yang mengalir.

Karena capek mikir, Soobin mau kembali baringan, tapi dia malah mendengar suara orang teriak namun terdengar seperti mulutnya sedang ditutup oleh sesuatu. Dan suara itu berasal dari lemari yang udah goyang-goyang dengan sendirinya.

Bro Code | Soobin & SanhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang