Hari dimana drama sekolah diadakan pun akhirnya telah tiba. Dari rumah, Soobin dan Sanha disuruh pakai pakaian biasa aja sebelum ganti baju dan berubah menjadiii POWER POHON!!
Di rumah mereka bertiga sarapan dengan menu terbaik yang pernah dirasakan oleh Soobin. Baru kali ini lah aroma gorengan yang berasal dari dapur tercium oleh Soobin. Dia tidak pernah merasakan hangatnya tinggal di sebuah rumah yang tetap.
"Jam berapa dramanya?" Tanya Minhyuk.
"Ayah mau nonton?" Tanya Sanha balik di saat Soobin juga menjawab "jam 6 sore"
"Hati-hati ya kalian, ayah nanti datang bukan cuma mau ngeliat kalian tampil, tapi juga jaga kalian"
"Hadeeh yah, kami cuma jadi pohon doang" ujar Sanha dengan muka cemberut namun makanan masih berkumpul di pipinya.
"Udah mantap itu, dulu ayah cuma jadi bersih-bersih aja"
Sanha hanya menatap Minhyuk dengan tatapan datar sementara Soobin masih lanjut makan makanan enaknya sebelum kembali jalan kaki menuju sekolah tercintanya.
"Soobin kamu ga capek jalan kaki terus?" Tanya Minhyuk tiba-tiba.
Soobin mengalihkan perhatiannya dari roti tawar ke wajah Minhyuk yang sedang bertanya. Mereka mirip tapi mereka tidak sadar. Karena biasanya kita ga bakalan sadar kita mirip sama siapa, pasti orang yang bilangin duluan baru kita sadar.
"Engga kok"
"Yah, padahal mau ayah kasih motor keren loh"
Tiba-tiba makanan yang berada di mulut Sanha dan Soobin rasanya memberontak untuk keluar. Kalau Sanha sudah pasti dia cemburu, kalau Soobin yah, dia kaget aja.
"M..motor apa?" Tanya Soobin.
"Kerenlah, bukan motor biasa ya" kata Minhyuk lagi.
"H..hah?"
"Coba sana liat di garasi, motor kamu yang warna hitam ya"
Soobin gak tau mau ucapin apa. Selama dia hidup yang dia dapat sebagai pemberian hanya susu almond dan roti. Dah dia cuma suka itu aja. Anaknya gak pemilih makanya gak susah punya anak kayak Soobin. Dia gak terlalu bereksptasi, hidup dengan penuh pelarian ngajarin dia untuk tidak memiliki ekspetasi sama sekali.
"Umm... aku gak perlu dibelikan segala"
"Ga ada penolakan"
Soobin terdiam. Tapi dia berdiri dan membungkuk ke arah Minhyuk sebagai tanda respect dan pergi menuju garasi. Sebenarnya dia senang, senang banget malahan. Tapi dia kemarin-kemarin sempat ngebentak Minhyuk jadi dia merasa gak pantas buat nerima hadiah sebesar ini.
Sanha menatap datar ke arah ayahnya.
"Kan kamu udah dapat mobil"
Dan Sanha pun hanya mendengus kesal.
***
Dengan motor barunya Soobin parkir di parkiran khusus motor. Anjir motornya yang paling mengkilat kayak jaket Michael Jackson. Banyak juga abang kelas yang ngeliatin motornya, keren abis sih memang.
"Wow, ga pake jaket kulit biar kaya fucekboi?" Tanya Sanha yang barusan keluar dari mobilnya sambil menabrakkan bahunya pada bahu Soobin dan pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Soobin.
"Eh Bin!" Panggil Sunwoo. Anak itu sudah dipakaikan kostum Romeo jeleknya pak Dean.
"Apaan?" Tanya Soobin malas.
"Gimana kabar lo?"
"Anjing, tumben perduli?" Ujar Soobin sambil berjalan tanpa melihat Sunwoo.
"Ga ada, gua kasian aja liat lo, karna masalah Yunjin..."
"Ga usah diomongin"
"Tapi... untung aja Koo Jungmo di penjara, kaga bisa dia ganggu lu lagi kan?"
Soobin menatap Sunwoo malas. Seharusnya Sunwoo sudah tau jawabannya kalau Koo Jungmo sudah bukan Leviathan lagi. Kenapa butuh konfirmasi dari Soobin dulu? Biasanya dia juga lebih tau daripada Soobin.
"Err.. gua mau nyari Sanha, dah"
Soobin pergi meninggalkan Sunwoo yang kebingungan di parkiran sekolah dan segera mencari Sanha. Pada perjalanannya nyari Sanha, Soobin ketabrak seseorang, untuk orang itu gak jatuh.
"Eh hai" sapa Yiren dengan ria.
Soobin udah malas jawab aja, tapi kostum Yiren ini kayaknya kostum peran penting deh.
"Lo jadi Juliet?" Tanya Soobin.
"Iya, padahal gue gak hapal loh dialognya. Tapi kata pak Dean gas aja. Bukannya gas itu gas elpiji?"
Soobin udah menghela nafasnya sesabar mungkin. Tapi ini dia tiba-tiba dijadikan Juliet dimana dia juga diculik kemarin oleh Medusa itu. Apa jangan-jangan dia jodoh Pyrokinesis?
"Yiren, nanti lu waktu nampil jangan jauh-jauh dari gua ya" ucap Soobin.
"Kenapa? Oh... biar pohonnya juga diperhatikan ya?"
Aduh rasanya mau Soobin suapin pakai satu sendok sup yang paling besar ini si Yiren.
"Iya Yiren, bisa kan ga usah jauh-jauh nanti?"
"Dibayar pakai apa?"
Pakai nyawa pun Yiren. Ya Tuhan tinggal bilang iya susah banget. Soobin aja udah mengacak rambutnya frustasi, siapapun yang jadi jodoh Yiren kasian banget dah ngehadapin alien kayak gini. Semoga aja bukan Soobin karena sampai sekarang Soobin percaya kalau jodohnya Yunjin.
"Yiren pena lo hilang kan? Gua bisa belikan yang paling keren"
Akhirnya wajah Yiren lebih ceria dari biasanya. Dia lompat-lompat gak jelas sebelum memeluk Soobin dengan singkat dan kemudian pergi sambil bernyanyi.
Melihat kepergian Yiren, Soobin nampak figur seseorang dan dia sedang tersenyum miring ke arah Soobin. Soobin sudah yakin 100 persen kalau yang di depannya ini adalah Belphegor.
"Selamat pagi Soobin, ga ganti baju?"
"selamat pagi... pak Dean"
![](https://img.wattpad.com/cover/217155152-288-k592976.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bro Code | Soobin & Sanha
FanfictionTiba-tiba Soobin dikirim sama mamanya ke rumah orang asing yang ternyata mirip banget sama dia. Oh lord ternyata orang itu ngaku adalah bapaknya sendiri. Dan tidak hanya satu orang saja yang mirip dengannya, ada satu lagi juga yang mirip dengannya...