"Dar!! Kita bisa jelasin!! Lo tenang---"
"Gimana bisa tenang?! Bayi gue di tangan mafia Kei! Teroris! Pembunuh! Di tangan musuh gue Keisha!!" teriak Dara memotong ucapan Keisha.
"Lo baru sadar Dar, tenangin diri lo dulu, kita pasti cari bayi lo sampai ketemu," jelas Shella yang tidak terpancing suasana, tetap tenang.
"Lo juga punya Alena! Lo tau gimana rasanya kehilangan anak sendiri!" Jawab Dara yang sudah menangis sedari tadi.
Shella dan Tiffany terdiam, mereka yang memiliki anak lebih dulu tau bagaimana kekhawatiran Dara.
"Gak, anak gue dalam bahaya, gue gak bisa di infus di sini gitu aja," gumam Dara sambil mengeleng-geleng lalu menarik infusannya tanpa perasaan, membiarkan darah mengalir dari tangannya.
Dengan cepat Zara langsung menahan Dara untuk tetap di kasur dengan bantuan Samantha.
"Allen." Allen menoleh pada Keisha.
"Obat penenang, apa aman kalau seka---"
"Lo gila Kei!!" teriak Dara semakin kehilangan kontrol atas dirinya sendiri.
"Itu demi kebaikan lo sendiri Dar!"
"Kebaikan lo bilang? Bayi gue di culik Kei, lo masih gak ngerti betapa bisa gilanga gue sekarang? Dan yang lo lakuin itu? Ngebius sahabat sendiri?" tanya Dara dengan nada rendah tetapi matanya masih mengeluarkan air.
"Gue bukannnya mau bius---"
"Terus apa? Kalo engga, biarin gue cari anak gue sendiri. Kenapa kalian semua gak gerak? Kalian tunggu apa? Gak tau nyawa bayi gue terancam? Bahkan sekarang bayi gue masih butuh alat-alat penopang buat dia, dia bisa kenapa-napa, kenapa kalian diam?" tanya Dara sudah lebih tenang.
Mengetahui bahwa salah satu bayinya hilang tepat setelah ia sadar dari koma membuat Dara terpukul habis-habisan. Entah mengapa Dara merasa masalahnya tidak pernah reda, selalu saja masalah menerpa hidupnya, bahkan sekarang bayinya yang baru saja lahir harus terseret dalam masalahnya.
"Devan belum dapat titik terang Dar, bukannya kita gak mau," jawab Zara.
"DAN KALIAN BERGANTUNG SAMA DEVAN?!" bentak Dara sambil menghempaskan gelas beling di sebelahnya.
PRANG!!!
"Kalo kalian gak mau gerak, setidaknya gak usah larang gue buat bergerak sendiri," ujar Dara dengan geram.
"Dan ngebikin lo koma lagi kayak kemarin? Lo pikir kita gak frustasi ngurus lo sama bayi-bayi lo? Lo pikir gampang buat kita semua?" tanya Keisha kesal.
Tiffany dan Shella yang sadar Keisha terpancing suasana langsung menyentuh Keisha agar Keisha dapat mengontrol ucapannya.
"Jadi lo gak ikhlas?" tanya Dara.
"Iya! Gue gak ikhlas! Udah? Udah kelar ngamuknya?" tanya Keisha.
"Keisha!!" tegur Shella.
"Lo pikir gue cuma diem di sini tanpa ngelakuin apa-apa?" tanya Keisha lagi.
"Kei, udah, Dara cuma kaget aja, lo gak perlu sampai---"
"Apa?! Sekarang nyalahin gue? Benerkan? Kalo emang lo udah siap jadi Ibu, kontrol emosi lo Dar. Pikirin jalan terbaik buat selamatin bayi lo, kalo lo kenapa-napa lagi, lo cuma bakal jadi beban tambahan. Situasi sekarang bener-bener mengharuskan lo buat turun tangan, tapi kondisi lo bisa ngebuat kita semua kerepotan. Jadi mending lo diem di sini, nurut aja selayaknya pasien yang biasa lo sembuhin. Kali ini lo pasien, bukan Dokter," jelas Keisha lalu berbalik menuju pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Doctor [COMPLETE✔]
Chick-Lit[Season 2 of Little Badgirl] _________________________________________ "Darren ...." "Habis ini jangan ngode mulu ya? Bosen denger kode selama empat tahun berturut-turut," ujar Darren sambil tersenyum. "Will you be my wife?" Suasana menjadi sunyi...