Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
still continue...
"It's you..."
'apakah aku?'
Tine bingung maksud ucapan Sarawat,Tine benar benar tak mengerti maksud alasan Sarawat menyanyikan lagu itu karna nya.
"Maksud mu apa Wat?."
Sarawat menghembuskan nafas pelan nya "Ternyata kau tidak hanya bodoh tapi telmi juga."
Telmi(telat mikir)
Tine mengerut kan keningnya, bingung dengan perkataan Sarawat lagi. Ah masa bodoh yang terpenting ia harus belajar bermain gitar dengan sang ahli.
Tapi lama kelamaan Tine jadi mengingat wajah Khao,Tine menepuk jidatnya,terlalu asik belajar hingga lupa dengan Khao yang sedang menunggu makanan.
"Sial!aku lupa." Tine bangkit lalu meletakkan gitar di bangku tempat ia duduk tadi, Sarawat sedikit terkejut.
"Ada apa?."
"Khao sedang menunggu makanan,dia sedang berada di asrama ku."
"Lalu?."
"Aku harus pergi."
"Bolehkah aku ikut?."
"Tidak tidak,jangan sekarang nanti saja."
Sarawat memasang wajah sedihnya "Jangan sedih,aku janji umm tidak janji juga sih. Aku akan mengajak mu mampir ke asrama ku asalkan kau mau mengajari ku gitar."
Sarawat kembali ceria,namun ia menetralkan nya agar sifat cool nya tak pudar.
Berdehem "Baiklah,sampai jumpa."
Setelah Tine pergi membawa sekantong makanan,hingga tak terlihat batang hidungnya. Disitulah Sarawat loncat loncat kegirangan layak nya anak kecil yang sedang di beri hadiah oleh orang tuanya.
Sesekali Sarawat memegang dadanya yang sudah tak karuan,cengiran manis khas miliknya tak pernah pudar.
Pukulan ke udara beberapa kali Sarawat lakukan sambil mengatakan "YES!YES!YES!"
Betapa senangnya ia saat ini,betapa bahagianya ia saat ini.
Mungkin Sarawat akan memimpikan Tine.
•••
Tine menghembuskan nafas kasar nya, rasanya ia ingin gantung diri di pohon pisang belakang universitas nya. Ayolah,bisakah tuhan menghilangkan Green saat ini. Tine lelah.