pคrt 24

3.4K 402 36
                                    

hคrງคi Şคຖງ pēຖนliŞ ฯคh kคຟคຖ kคຟคຖ kน,วคຖງคຖ lนpค ง໐tē!il໐งฯ໐น

°

°

°

Tibalah saatnya dimana pertandingan akan di adakan , Tine sudah stay berada di pinggir lapangan hanya untuk menyemangati kekasihnya yang super duper tampan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tibalah saatnya dimana pertandingan akan di adakan , Tine sudah stay berada di pinggir lapangan hanya untuk menyemangati kekasihnya yang super duper tampan ini.

Sebelum mulai,para pemain sedang pemanasan beberapa menit.

Sarawat menghampiri Tine dengan perasaan gembira,ia kira Tine tidak akan datang dan akan mengingkari janjinya.

Di senderkan nya kepala Sarawat ke pundak Tine dengan manja,dasar bayi besar tidak tahu tempat. Tidak lihat apa,para fans mu asik berteriak histeris karna kelakuan mu Ai'Wat!

Tine hanya menggeleng malas,bayi satu ini menyebalkan namun sering membuat nya sedikit rindu. Tapi tetap saja sifat nya menyebalkan.

"Ck.bayi besar!."

"Tapi kau suka kan Tine?." Tanya Sarawat dengan polosnya. Tine yang mendengar nya langsung bersemu merah, nafasnya begitu sesak untuk menghirup oksigen.

"Cepatlah ke lapangan."

"Nanti,aku sedang mengisi energi semangat ku dulu Tine."

Tine memutar bola matanya malas,ada ada saja kelakuan makhluk ini.

Pluem, Korn,dan Khao baru saja tiba sudah disuguhi pemandangan bucin.

"Ekhem Ekhem..." Batuk Korn mode menyindir, Sarawat menoleh lalu menyadarinya.

"Mesra sekali kalian sampai lupa bahwa pria pria tampan..." Sambil menunjuk dirinya,Korn dan Khao, "Disini." Katanya.

Sarawat langsung mengangkat kepalanya.

"Menganggu saja." Sindir Sarawat.

"Ai!kau ini,sudah sana cepat ke lapangan." Omel Tine kesal setengah mati.

"Beri aku kecupan terlebih dahulu." Pinta nya, Sarawat sudah menutup mata nya sambil menyodorkan bibir merah pekat berbentuk love nya pada Tine. Tine melotot.

Pluem dan Korn yang mendengar nya langsung melotot, saling melemparkan tatapan. Khao hanya menutup wajahnya,mengapa jadi ia yang merasa malu.

"Kau mau ku bunuh?cepat sana ke lapangan!." Tine segera mendorong Sarawat agar menjauh, sedangkan Sarawat asik tertawa geli sambil melemparkan nya kiss bye.

Tine menutup wajahnya setengah mampus.

"Ai'Tine, ternyata kau..."

"Berisik Korn!."

"Ai! padahal aku belum menyelesaikan ucapan ku sial!."

"Hahaha, Sarawat ternyata lebih cabul dari kita yah." Ujar Pluem yang di susul gelak tawa.

𝙎𝙖𝙧𝙖𝙨𝙬𝙖𝙩 & 𝙏𝙞𝙣𝙚 🐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang