pคrt 22

4.1K 383 80
                                    

hคrງคi Şคຖງ pēຖนliŞ ฯคh kคຟคຖ kคຟคຖ kน,วคຖງคຖ lนpค ง໐tē!il໐งฯ໐น

°

°

°

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tine menghembuskan nafasnya pelan,lagi lagi Sarawat menyuruhnya untuk kelapangan sepak bola

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tine menghembuskan nafasnya pelan,lagi lagi Sarawat menyuruhnya untuk kelapangan sepak bola. Tine merasa malas saja,apalagi jika bertemu dengan fans  keras Sarawat. Khao menyadari wajah teman nya ini sedang menekuk ketika selesai membaca pesan.

"Ai'Tine?wajah mu kenapa di tekuk?."

Helahaan nafas terlebih dulu menjadi jawaban pertama dari Tine "Sarawat menyuruh ku untuk menemaninya latihan sore nanti."

"Bagus dong."

"Bagus apanya?."

"Tentu saja bagus,agar orang orang lebih mengetahui bahwa kau kekasih Sarawat!." Seru Khao terlihat bersemangat. Tin memutar bola matanya malas.

"Ayolah!kau harus datang!."

"Akanku usahakan."

Khao merebut handphone yang di genggam Tine, membaca pesan pesan yang baru saja di kirimkan olehnya. Tine melotot,di debutnya kembali handphone miliknya.

Khao memincingkan matanya "Jika kau tidak datang,aku akan memberitahu Sarawat."

"Aish!apa apaan kau ini!dasar penghianat."

Khao hanya memeletkan lidahnya.

###

Baru saja bokongnya mencium bangku penonton, Tine sudah di kagetkan oleh seseorang. Bukan,dia bukan Sarawat melainkan orang yang pernah di tabraknya waktu itu. Saat Tine ingin mengganti rugi nya namun pemuda itu menolaknya karna terburu buru.

"Hai." Sapanya.

Tine hanya tersenyum canggung.

𝙎𝙖𝙧𝙖𝙨𝙬𝙖𝙩 & 𝙏𝙞𝙣𝙚 🐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang