pคrt 12

3.8K 442 62
                                    

hคrງคi Şคຖງ pēຖนliŞ ฯคh kคຟคຖ kคຟคຖ kน,วคຖງคຖ lนpค ง໐tē!il໐งฯ໐น

°

°

°

Acara kampus telah datang, Sarawat mulai memeriksa alat gitar nya dengan jantung yang berdegup kencang karna tidak bisa membayangkan bernyanyi solo di panggung nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Acara kampus telah datang, Sarawat mulai memeriksa alat gitar nya dengan jantung yang berdegup kencang karna tidak bisa membayangkan bernyanyi solo di panggung nanti.

P'Dim datang sambil menepuk pundak Sarawat, ia tahu bahwa ini panggung besar pertama Sarawat, jadi wajar saja ia gugup. Pasalnya Sarawat biasa hanya bernyanyi di panggung panggung kecil, atau pun di caffe caffe tapi tidak sekarang. Ia harus bernyanyi di panggung besar,di saksikan mahasiswa mahasiswi satu universitas.

Tapi rasa gugup yang ia hadapi mampu ia sembunyikan dengan sifat Cool nya.

"Jangan gugup Wat."

"Aku tidak gugup." Bohong Sarawat.

"Ai,dasar pembohong."

Sarawat terkekeh.

"Yasudah kalau begitu,aku akan memeriksa panggung dan alat alat lain."

Sarawat hanya mengangguk, setelah itu ia memonyongkan bibirnya saat P'Dim melangkah pergi.

Sarawat menatap sekeliling nya,sudah hampir 5 menit ia menunggu Tine yang tak kunjung datang.

Tak lama orang yang yang sedang di tunggu Sarawat datang sambil membawa kantung plastik yang berisikan makanan.

Sarawat menyadari bahwa wajah Tine sedang menekuk.

"Ai Wat,kenapa tidak memesan makanan online saja." Keluhnya.

"Aku hanya ingin makan makanan dari tangan mu Tine."

Tine melempar kan tatapan datarnya setelah duduk di depan Sarawat,ia mulai mengeluarkan makanan yang ia beli untuk Sarawat.

Tine segera menyerahkannya pada Sarawat.

"Nih."

"Suapi aku."

Tine melotot,apa dia sudah gilak?

"Tidak mau, kau pikir aku apa?."

"Tine,aku sedang mengecek gitar ku."

"Tidak mau."

"Tine..."

Dan kesekian kalinya Tine menuruti perintah Sarawat.

Tine segera membuka tutup makananya, ia mulai meraih sendok nya.

Diam diam Sarawat menahan senyuman nya.

"Buka mulut mu." Perintah nya.

Sarawat membuka mulutnya dan langsung mendapat kan suapan dari sendok Tine,kedua tangannya masih setia memegangi gitar sejak tadi.

𝙎𝙖𝙧𝙖𝙨𝙬𝙖𝙩 & 𝙏𝙞𝙣𝙚 🐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang