9. Air mata dan Hujan

1.7K 195 1
                                    

"Eh anjir beb kamu ngapain disini??" Tanya Aldi ketika melihat Salsha duduk di bangku Bastian.

"Aku pindah kelas," Ucap Salsha.

"Cie mau deket-deket sama aku ya??" Goda Aldi. "Ih Aldi nyebelin banget sih!!" Salsha mencubit pinggang Aldi.

"Kamu mau duduk sama Babas? Yakin nih?" Tanya Aldi mengerucutkan bibirnya.

"Bukan sama Babas sayang,,, tapi sama (Namakamu) lah!!"

"Terus Babas sama siapa?"

"Gatau pokoknya yang penting aku duduk sama (Namakamu)!!" Ucap Salsha nyengir.

"Eh eh pacaran di bangku orang! Minggir-minggir pangeran mau duduk!!" Usir Bastian tiba-tiba dengan tas gendong di punggungnya.

"Heh pacar gue pindah kelas dan dia duduk sama (Namakamu)!" Ucap Aldi.

"Lah Lo duduk aja sama yang lain ini bangku gue!!" Kekeh Bastian.

"Gak mau! Aldi ih dia jahattt!!!" Adu Salsha membuat Aldi memelototkan matanya pada Bastian sedangkan Bastian hanya nyengir kuda.

"Piss beb Aldi!!" Ucap Bastian mengacungkan jadi telunjuk dan jari tengahnya seraya berlari menuju bangku yang kosong.

"Makasih sayang!!" Ucap Salsha memeluk Aldi.

"Baal!" Teriak Bastian membuat seluruh murid 11 A5 yang sudah datang menolehkan wajahnya pada Iqbaal yang baru datang.

Iqbaal menoleh sebentar sebelum akhirnya berjalan kembali menuju bangkunya.

"Yahh pangeran di kacangin, awas aje lu!" Ketus Bastian.

"Yang, kamu tau gak kenapa Iqbaal sama (Namakamu) kayak jaga jarak gitu? Kemarin aja Iqbaal pindah duduk sama aku bukan sama (Namakamu) lagi," Tanya Aldi dengan rasa penasarannya.

Memang mengenai masalah Iqbaal dan (Namakamu) hanya (Namakamu), Iqbaal, dan Salsha yang mengetahui. Baik Iqbaal maupun (Namakamu) tidak menceritakannya pada orang lain.

Salsha berlagak tidak tahu, "Mmm gatau tuh aku juga."

"Beneran beb?" Tanya Aldi curiga. Pasalnya ia tahu wajah Salsha ini sedang menyembunyikan sesuatu.

"Be-beneran sayang!!"

"Udah syutt ada (Namakamu) dateng!" Bisik Salsha.

Salsha bangkit dari duduknya untuk memudahkan (Namakamu) duduk di bangkunya karena bangku (Namakamu) terletak di pojok dekat dinding.

"Udah kamu kesana dulu aku mau ngobrol sama (Namakamu)!" Perintah Salsha berbisik kepada Aldi.

"Yahh aku mau ikutan dong beb!"

"Aldi!" Salsha memelototkan matanya membuat Aldi mengerucutkan bibirnya kemudian segera beranjak ke bangkunya.

"(Nam)?"

(Namakamu) tidak menjawab. Ia menatap kosong ke arah depan. Salsha tau apa yang terjadi dengan sahabatnya ini.

"Maafin gue kemarin ngomong kasar sama Lo. Asal Lo tau aja gue ngomong gitu supaya Lo nyadar omongan lo kemarin salah," Ucap Salsha menatap lekat (Namakamu).

"(Namakamu), Lo masih punya temen kok. Gue udah bilang kan gue bakal selalu ada di samping Lo!" Ucap Salsha.

"(Namakamu) udah ga jangan diem gini sumpah gue ngerasa sedih banget liat Lo kayak gini," Ucap Salsha. Sepersekian detik kemudian (Namakamu) mengeluarkan air matanya. Salsha yang melihat itupun memeluk (Namakamu).

"Gue gak suka liat Lo nangis. Mana (Namakamu) yang ceria??" Ucap Salsha dibalik punggung (Namakamu).

(Namakamu) hanya diam dengan isakan kecilnya. Sedangkan Salsha terus mengelus punggung (Namakamu) memberikannya kekuatan.

My Migu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang