Selamat malam!
Ini part ending ya:) see u!~~~
"(Nam), ayo dong bangun!!" Ucap Salsha menggoyang-goyangkan lengan (Namakamu) yang kini terbaring lemah di atas ranjang UKS sekolah.
"(Nam)!!"
'Cklek'
Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian gadis berambut coklat itu. Ia menatap seseorang yang baru datang dengan wajah khawatirnya.
"Gimana keadaan (Namakamu) Sal?" Tanya lelaki itu kemudian mendekati ranjang (Namakamu).
"Kak, dia belum sadar juga dari tadi. Gue kira dia sekolah tapi ternyata gue baru sadar dia ini gak sekolah. Kalau aja gue gak hubungin dia buat ke halaman belakang sekolah pasti dia baik-baik aja di rumah," Lirih Salsha.
Ari mengernyitkan dahinya seraya menatap Salsha intens, "Lo nyuruh dia ke halaman belakang sekolah dalam keadaan sakit? Buat apa Sal?!"
"Gue gak tau dia sakit kak Ari. Sori, tadi gue nyuruh dia itu karena Iqbaal babak belur di halaman belakang sekolah makanya gue nyuruh dia ke halaman belakang."
"Terus mana si Iqbaal nya?!" Sepertinya Ari kini sudah tersulut emosi. Terlihat dari kedua tangannya yang mengepal dan wajahnya yang memerah.
"Iqbaal malah pergi ninggalin (Namakamu) karena dia mau nemuin Zidny."
"BANGSAT!" Ari kini benar-benar emosi. Bagaimana bisa lelaki itu mencampakkan sahabat kecilnya?!
"GUE HARUS NEMUIN IQBAAL! DIA HAR--"
"Kak Ari," Ari menolehkan wajahnya pada gadis yang kini terbaring lemah. Senyuman manis telah terbit di wajah gadis itu.
"Lo udah sadar (Nam)?" Tanya Salsha dengan wajah cerianya.
"Kak Ari jangan nemuin Iqbaal. Dia gak salah apa-apa kok. Ini gue yang salah," Ucap (Namakamu) seraya menahan air matanya. Tadi ketika (Namakamu) membuka kedua matanya, ia mengira cowok yang berada di sampingnya itu Iqbaal dan jelas itu membuat hati (Namakamu) menghangat, tetapi lama-lama ia menyadari perawakan Iqbaal tidak seperti itu dan saat itu juga harapannya jatuh sejatuh- jatuhnya.
"(Nam) gue harus bales dia. Dia yang bikin Lo kayak gini. Dia jadi pacar gak tanggung jawab sama Lo. Dia lak--"
"Kita lagi break kak."
Ari mematung seketika. Ekspresinya kini sulit diartikan, "Lo break?" (Namakamu) menganggukkan kepalanya.
"(Nam) Lo kok gak pernah cerita sama gue?" Tanya Salsha mendekati (Namakamu) dengan ekspresinya yang kesal.
"Kan gue udah lama gak ketemu Lo Sal," Ucap (Namakamu) tersenyum tipis.
"Mau gimana cerita Lo nya aja sibuk sama Zidny sedangkan gue?" Batin (Namakamu).
"Lo tau gak (Nam), kalo hubungan break itu sama aja Lo nunda putus," Ucap Ari.
(Namakamu) tersenyum seraya menatap langit-langit ruangan ini, "Mungkin itu jalan terbaik buat gue sama Iqbaal."
"Udah gak usah dipikirin. Gue baik-baik aja kok kak!" Ucap (namakmau) terkekeh.
"Eh tapi kak Lo kenapa bisa disini? Dan gimana caranya Lo masuk ke sekolah gue?" Tanya (Namakamu) berusaha mengalihkan topik.
"Pertama, tadi gue di telepon Salsha kalo Lo sakit dan gue kesini, kedua gue bisa masuk kesini karena gue ngaku-ngaku sebagai Kakak Lo sama satpam di gerbang tadi," Ucap Ari terkekeh.
"Ada-ada aja deh Lo Kak!" Kekeh (Namakamu).
"Eh (Nam) yuk pulang tadi nyokap Lo nanyain Lo kemana loh sama gue, dia pasti khawatir," Ucap Ari. Seketika wajah (Namakamu) menegang. Ia harus beralasan apa jika Misya menanyakan perihal (Namakamu) yang tidak menuruti perintahnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Migu [Completed]
FanficMigu. Satu kata yang berhasil (Namakamu) buat hanya untuk seseorang yang menurutnya pantas memiliki gelar tersebut. Migu bukanlah hanya sekedar kata tetapi mempunyai arti yang sangat dalam. Terlihat aneh namun makna sebenarnya terdapat pada diri Iqb...