"AAAAAAAAAA MIGU!!!!" Teriak (Namakamu) refleks memeluk Iqbaal karena ia melihat seorang mayat yang berjalan ke arah keretanya diiringi oleh suara hantu.
Tanpa (Namakamu) sadari, ia telah menelusup ke dada bidang Iqbaal dan memejamkan matanya disana sedangkan Iqbaal sendiri refleks mengelus rambut (Namakamu) seraya menutup matanya.
Kini mereka seperti sedang di dalam ruang alam bawah sadar. Selama menjelajahi wahana dunia lain ini keduanya sama sekali tidak merubah posisi itu. Mungkin (Namakamu) yang terlalu takut dan Iqbaal yang terlalu sibuk menikmati pelukan hangat itu.
Salsha, Aldi dan Zidny terkekeh kecil ketika melihat kereta (Namakamu) datang. Kereta yang dinaiki Aldi, Salsha dan Zidny memang sampai duluan karena kereta itu maju duluan sebelum kereta yang dinaiki Iqbaal dan (Namakamu) maju.
Ada rasa bahagia diantara mereka karena melihat kedua sejoli itu berpelukan tanpa memperhatikan sekelilingnya bahwa mereka telah sampai kembali di tempat awal.
"Ekhem."
Iqbaal membuka kedua matanya ketika mendengar suara dehaman. Ia baru menyadari kini ia dan (Namakamu) telah lolos di wahana dunia lain ini. Iqbaal menggaruk kepalanya yang tak gatal, bagaimana ia bisa turun jika (Namakamu) saja masih memeluk Iqbaal.
"Ciee udah baikan," Goda Aldi.
"Tau tuh yang udah baikan gamau lepas pelukannya apa," Ledek Salsha melirik (Namakamu).
"(Nam)?" Iqbaal menepuk pelan pipi mulus (Namakamu) yang berada di dada bidangnya.
(Namakamu) membuka kedua matanya. Ia terkejut, mengapa ia bisa memeluk Iqbaal sekaligus mengapa ia sudah berada di tempat ini lagi?
(Namakamu) otomatis melepas pelukannya dengan cepat dan turun dari kereta kemudian berlari keluar wahana ini. Sumpah (Namakamu) malu banget!!!
"Lah kok malah lari sih?" Kekeh Salsha melihat (Namakamu) yang sudah hilang dibalik tikungan.
"Gue tau nih dia malu," Ucap Aldi terkekeh.
Iqbaal turun dari kereta kemudian memasukkan tangannya ke saku celananya, "Gue belom baikan sama (Namakamu).
"Lah terus Lo berdua ngapain pelukan kalo belom baikan?" Tanya Aldi menggaruk kepalanya.
"Ya gatau dia sendiri yang meluk gue waktu ada hantu."
"Tapi Lo juga peluk dia loh Baal," Lanjut Salsha.
"Ya gue refleks lah mana gue gak sadar dari tadi kalo gue peluk dia," Ucap Iqbaal datar.
"Aneh deh. Udah ah lanjut naik wahana lain skuy!" Ucap Salsha kemudian mereka berjalan keluar dari wahana dunia lain ini.
"Menurut gue Lo mending baikan aja sama dia Baal," Bisik Aldi ketika mereka sedang berjalan menuju tempat Ari dan Bastian berada.
"Lah gue sih terserah. Tapi dia nuduh gue yang enggak-enggak tau-taunya dia yang selingkuh," Desis Iqbaal.
"Menurut gue lebih baik dibicarain baik-baik sih daripada Lo berdua terus diem-dieman gini," Ucap Aldi kembali memberi nasehat.
"Udahlah gausah bahas dia gue males!" Ketus Iqbaal berjalan lebih cepat meninggalkan Aldi.
"Pala batu!" Umpat Aldi.
Mereka terus berjalan sampai akhirnya mereka sampai di kedai tempat makan yang berada di Trans Studio ini.
"Kak Ari, (Namakamu) mana?" Tanya Salsha karena tidak melihat batang hidung gadis itu.
"Lah kan (Namakamu) sama kalian? Dari tadi gue disini berdua sama Bastian iya ga bas?" Bastian mengangguk seraya meminum Boba nya.
"Dia tadi balik kesini duluan kok," Ucap Zidny menggaruk kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Migu [Completed]
FanfictionMigu. Satu kata yang berhasil (Namakamu) buat hanya untuk seseorang yang menurutnya pantas memiliki gelar tersebut. Migu bukanlah hanya sekedar kata tetapi mempunyai arti yang sangat dalam. Terlihat aneh namun makna sebenarnya terdapat pada diri Iqb...