Kantin SMA Bina Bangsa pada saat jam istirahat kali ini sepi. Ntah ada angin apa, kini kantin ini hanya diisi oleh beberapa murid saja, tidak sebanyak biasanya.
Iqbaal, Aldi, Bastian, Salsha, dan Zidny sedang berkumpul di satu meja kantin. Mengenai hubungan Iqbaal dan Aldi, mereka sudah berbaikan sekitar 5 menit yang lalu karena paksaan Salsha.
"Pokoknya gue minta maaf sama Lo Sal kemarin gue emosi banget," Ucap Iqbaal meminta maaf.
"Iya gapapa Baal gue juga ngerti kok!"
"Ald gue juga minta maaf ya!"
"Yee seharusnya gue yang minta maaf. Sori ya bro gue mukulin Lo!!" Ucap Aldi memeluk Iqbaal ala brother.
"Santai-santai!!" Kekeh Iqbaal.
"Gue mau ikutan dong peluk-pelukkan!" Ucap Bastian yang sepertinya mupeng.
"Dih ngapain Lo ikut-ikutan?!!" Desis Aldi.
"Kalian tau gak kemarin Babas mupeng banget ngeliat (Namakamu) pelukan sama cowok yang kemarin!!!" Ledek Salsha.
"Apalagi gue yang liat aslinya Sal. Parah emang Bastian!!!" Kekeh Zidny.
Semua orang di sana tertawa akibat ledekan yang diberikan Salsha dan Zidny.
"Eh ngomong-ngomong soal (Namakamu) dia kemana tuh gak keliatan?" Tanya Zidny pasalnya hanya Zidny yang berbeda kelas dengan (Namakamu).
"Tadi gue liat dia di kelas. Gue ajak ngantin gamau," Ucap Salsha.
"Baal Lo gaada niatan lagi buat nyamperin (Namakamu)?"
"Mmm sebenernya gue mau tapi ngeliat (Namakamu) bahagia sama cowok yang kemarin yaudah gue lepas dia aja...." Pasrah Iqbaal dengan wajah pura-pura tidak sedih. Ohya Bagaimana dengan percakapannya bersama Rike semalam? Bukankan ia sudah bersemangat kembali? Itu semua hanya sandiwara Iqbaal saja. Ia tidak mau bundanya itu memikirkan masalah Iqbaal kali ini. Jadi dengan terpaksa ia berpura-pura akan mengejar (Namakamu) kembali.
"Ah cemen Lo Baal! Masa gitu aja nyerah!" Ucap Bastian dengan wajah songongnya.
"Baal asal lo tau aja yang kemarin tuh bukan pacar (Namakamu)," Ucap Salsha membuat Iqbaal menolehkan wajahnya.
"Kok Lo tau?" Tanya Zidny.
"Gue kenal dia. Dia itu namanya Ari. Tetangga sekaligus sahabat kecil (Namakamu)."
"Lo kenal?" Salsha mengangguk. "Iya gue kenal."
"Tuh Baal ada kesempatan bagus buat Lo!" Ucap Aldi menepuk pundak Iqbaal.
Iqbaal tersenyum tipis, "Lo pada pernah denger gak sih kata-kata tentang 'gak mungkin cewek sama cowok sahabatan tanpa adanya perasaan lebih dari salah satunya ataupun keduanya'?"
Semua mengangguk kecuali Salsha, "Alah itu cuma mitos aja kali ga bener!"
"Gue percaya sama kata-kata itu. Udah banyak buktinya juga," Ucap Iqbaal.
"Contohnya? Gini ya sekarang dari diri Lo dulu deh. Lo sama Zee kan katanya udah temenan bahkan sahabatan dari SMP kan? Nah apa diantara kalian pernah ada hubungan yang lebih dari sekedar sahabat?" Tanya Salsha membuat Zidny salah tingkah.
"Nggak kok kita gak pernah ada hubungan apa-apa ya bay!" Ucap Zidny kikuk. Iqbaal melirik Zidny kemudian mengedikkan bahunya.
"Tau deh terserah! Gue capek!" Ucap Iqbaal kemudian beranjak menuju kelas.
"Batu emang si Kobal!" Ucap Bastian.
"Gimana kalo kita bantuin Iqbaal aja?" Tanya Aldi dengan senyum manisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Migu [Completed]
FanfictionMigu. Satu kata yang berhasil (Namakamu) buat hanya untuk seseorang yang menurutnya pantas memiliki gelar tersebut. Migu bukanlah hanya sekedar kata tetapi mempunyai arti yang sangat dalam. Terlihat aneh namun makna sebenarnya terdapat pada diri Iqb...