"Baal!!" Teriak Salsha menyusul Iqbaal yang kini berjalan dengan langkah lebar menuju rumahnya.
Aldi dan Salsha berlari menyusul Iqbaal. Sedangkan Zidny dan Bastian, kedua manusia itu malah diam di tempat.
Aldi berhasil menarik lengan Iqbaal.
"Apa lagi Ald? Lo mau bilang juga (Namakamu) depresi?!""Baal pliss Lo salah paham!" Ucap Salsha dengan nafas yang tercekat.
"Salah paham dimananya Sal?" Tanya Iqbaal dengan senyum remehnya.
"Lo salah paham. Maksud gue (Namakamu) depresi itu di--"
"Stop! Apalagi yang harus Lo jelasin. Gue baru tau orang depresi itu peluk-pelukkan sama cowok. Halah cewek murahan!" Aldi dan Salsha menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Lo gatau baal. (Namakamu) itu gak salah. Lo salah paham!! (Namakamu) emang depresi!" Ucap Salsha mencoba lebih menjelaskan.
"Kenapa Lo bela dia? Mana bukti dia depresi? Oh yang tadi peluk-pelukkan itu? Gue tau kenapa Lo bela dia karena Lo itu sahabatnya kan dan Lo juga cewek yang berarti Lo juga murah--"
Bugh.
"Anjing Lo baal!" Yap! Aldi memukul pipi kanan Iqbaal. Ia tidak terima kekasihnya diberi gelar murahan.
Bugh
Bugh
Bugh
"Aldi!!" Teriak Salsha mencoba melerai pertengkaran antar kedua orang itu. Kondisi Iqbaal saat ini dipenuhi luka lebam, bahkan sudut bibirnya mengeluarkan darah segar. Sedangkan kondisi Aldi, laki-laki itu masih sehat seperti sebelum pertengkaran karena Iqbaal tidak melawan Aldi sedikitpun.
"Udah Aldi! Aku gak suka kamu kasar!" Ucap Salsha dengan derai air matanya.
"Tapi si brengsek ini ngatain kamu murahan. Aku gak terima lah!"
Bugh. Satu pukulan berhasil mendarat kembali di pipi kanan Iqbaal.
"ALDI! BERHENTI ATAU AKU MARAH?!!!" Teriak Salsha kemudian menghampiri Iqbaal yang tergeletak lemas.
"Baal gue telepon (Namakamu) ya biar dia kesini?" Tanya Salsha membuat Iqbaal menggeleng lemas.
"Ayok beb kita pulang!" Aldi menarik lengan Salsha.
"Kamu tuh manusia bukan sih?! Gapunya perasaan amat!" Bentak Salsha kemudian ia segera membuka hp nya dan menelpon seseorang.
Tak lama kemudian orang yang ditelepon Salsha pun datang. "Astatang Iqbaal Lo kenapa?!!" Panik Bastian dengan Zidny di sampingnya.
"Bay Lo kenapa????!" Khawatir Zidny kemudian ia segera mengangkat kepala Iqbaal dan disimpan diatas pahanya karena sekarang posisi Zidny sedang duduk di dekat Iqbaal.
"Sal Ibay kenapa?!" Tanya Zidny menengadahkan kepalanya karena Salsha sedang berdiri bersama Aldi dan Bastian.
"Gue atas nama Aldi, minta maaf gara-gara Aldi, Iqbaal jadi babak belur gini," Ucap Salsha melirik tajam Aldi.
"Lo kok tega sih Ald bikin Ibay babak belur gini?!" Bentak Zidny.
"Lo gatau apa-apa! Dia ngatain cewek gue murahan!"
"Stt udah Aldi! Aku bilang diem!"
"Zee gue pulang dulu ya sama Aldi. Lo bawa aja Iqbaal ke rumahnya. Maaf sekali lagi," Ucap Salsha pamit kemudian diangguki oleh Zidny.
Kini hanya ada Iqbaal, Zidny, dan Bastian yang tersisa. Zidny mencoba menopang tubuh Iqbaal namun sepertinya berat badan Iqbaal lebih besar dari pada Zidny.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Migu [Completed]
FanfictionMigu. Satu kata yang berhasil (Namakamu) buat hanya untuk seseorang yang menurutnya pantas memiliki gelar tersebut. Migu bukanlah hanya sekedar kata tetapi mempunyai arti yang sangat dalam. Terlihat aneh namun makna sebenarnya terdapat pada diri Iqb...