Prolog | TOS

1.9K 136 20
                                    

©️Chyballe ©️Army_Bangtanbighit
Story collaboration

.
.
.
.
.
.
.
.

"Abeoji!!! Hentikan" tangis seorang wanita dengan sedikit memekik itu dapat di dengar oleh pria remaja yang sedang bersandar lemah pada pintu.

Remaja itu memejamkan matanya erat sambil mengepalkan tangannya kuat-kuat. Jeritan dan tangisan seorang wanita terus menerus ia dengar. Setiap wanita itu menjerit pria remaja itu pasti menggelengkan kepalanya bahkan sampai meneteskan air matanya.

Ia sudah berjanji pada kakak nya, untuk tetap diam di dalam kamar yang kumuh itu, dan tidak keluar dari kamar itu apapun yang terjadi. Selama bertahun tahun, lagi dan lagi Kim taehyung harus menuruti kakak nya, menyembunyikan diri dari amarah sang ayah yang tidak jelas akibat nya.

8 tahun lamanya sejak ia berusia 7 tahun, lagi dan lagi ia harus mendengar teriakan dan rintihan sakit dari sang kakak perempuannya. Membiarkan sang ayah terus menyiksa sang kakak secara bruntal itu. sosok Kim taehyung kini sudah tidak tahan lagi, dia menjambak rambutnya sambil terus mendengarkan bagaimana sang kakak menangis memohon ampunan pada sang ayah.

"Brengsek!! Kau brengsek!!! Semua orang brengsek!!!" Teriak sang ayah

"ARGH!!!" Pekik sang kakak menyusul membuat taehyung mendongkak dan menoleh ke arah sumber suara. Dia sudah tidak tahan. Dia tak bisa mengendalikan emosi Nya itu.

Dengan gerakan ragu dan hati-hati taehyung menarik gagang pintu kamar nya, mengintip dari balik pintu untuk melihat apa yang sedang di lakukan sang ayah terhadap kakak nya. Baru saja ia melihat, air matanya sudah meluncur begitu saja.

Disana ia melihat, bagaimana sang ayah dengan tega menjambak sang Kakak dan menendangi nya. Tidak, ini tidak bisa di biarkan. Taehyung benar-benar membenci ayah nya, selama ini dia hanya bersembunyi dan membiarkan kakaknya mengalami hal keji itu seorang diri. Maka dari itu, sosok Taehyung memilih keluar dari persembunyian nya, mengambil botol kaca berwarna hijau di drum dekat pintu kamarnya, dan berlari mendekati sang ayah dan kakaknya.

"BAJINGAN!!!!" teriak taehyung

Prang....

Bersamaan dengan itu, botol kaca yang ada di tangannya sudah pecah menjadi beberapa bagian. Ia membenturkan kepala sang ayah menggunakan botol kaca itu.

"TAEHYUNG-AH!!!" Pekik sang kakak benar-benar terkejut melihat aksi sang adik yang di luar perkiraan nya.

sedangkan sang ayah terlihat sempoyongan, dia melangkah mundur beberapa langkah karena merasakan pening yang melanda di kepalanya. Ia menatap taehyung marah sambil memegangi bagian kepalanya yang terasa sakit.

"Anak kurang ajar." Gumam pria tua itu lalu berjalan kembali mendekati taehyung.

Taehyung yang melihat itu pun merasa terancam, ia dengan gerakan reflek mendorong ayahnya sekuat tenaga dan mengayunkan pecahan botol kaca yang ada di tangannya tersebut ke arah perut sang ayah.

"Abeoji!!!!" Pekik sang kakak lemah saat melihat bagaimana ayah nya hanya diam menatap lurus ke arah adiknya yang sudah di penuhi oleh bercak darah.

Untuk persekian detik, taehyung hanya terdiam, menatap lurus kepada sang ayah yang juga sedang menatapnya. Darah segar mengalir dari mulut sang ayah, ia merasakan tangan nya basah entah oleh apa. Bertepatan dengan ayahnya yang menyemburkan darah segar dari mulutnya, langkah taehyung pun menjauh. Ia terjatuh lemas merasa terkejut dengan apa yang sudah ia lakukan.

Dari samping kiri nya sang kakak hanya menangis histeris memanggil kan nama sang ayah. Sedangkan taehyung hanya diam menatap kosong ke arah tangannya yang terbalur penuh oleh darah. Jantungnya berderu cepat, tangis nya pun pecah, ia melirik sang ayah yang lambat laun memejamkan mata di hadapannya.

"ABEOJI!!!!" Teriak taehyung kala ia sudah menyadari apa yang terjadi. Ia mencoba merangkak mendekati sang ayah, namun pelukan sang kakak menahannya.

"Tidak!! Tidak taehyung-ah!!! Jangan sentuh ayah lagi! Kau harus pergi!" Ucap sang kakak tepat di samping telinga nya membuat taehyung menoleh untuk menatap sang kakak.

"Abeoji..... noona aku membunuh nya... ak-"

"TAEHYUNG DENGARKAN NOONA!" Pekik sang kakak sambil menangkup wajah taehyung agar taehyung menatap matanya.

"Turuti perkataan ku. Pergi yang jauh dan bersembunyilah untuk waktu yang lama. Aku akan mencari dan menjemput mu nanti. Lakukan perkataan ku sekarang." Ucap tegas sang kakak terlihat menahan tangis nya, membuat taehyung yang mendengarnya menggeleng tak terima.

"Tidak noona tidak, aku tidak bisa." Ucap taehyung di sela tangisnya.

"Lakukan sekarang, bawa tas mu yang berada di kolong kasur dan bawa semua uang tabungan miliku. Lalu pergi dan bersembunyilah. Lakukan ini demi diriku. Aku akan mengurus semunya. Cepat pergi cepat." Ucap sang kakak terdengar panik dan terburu-buru. Ia bahkan mendorong kasar taehyung untuk segera pergi dari nya.

Kini taehyung hanya bisa diam menatapi sang kakak yang terlihat linglung memandangi jasad sang ayah.

"CEPAT PERGI TAEHYUNG!!!" pekik sang kakak pada akhirnya setelah menyadari bahwa taehyung hanya diam menatapi nya.

Sedetik kemudian setelah pekikan sang kakak, taehyung pun mulai bergerak, ia berlari dengan cepat menuju kamarnya. Membuka pintu lemari dan mengambil kotak kaleng yang berada di sana. Ia lalu berjongkok untuk menarik tas ransel hitam miliknya dan membawa kedua barang itu dengan terburu-buru. Setelahnya ia kembali keluar dari kamar nya kembali ke tempat kejadian.

Ia terdiam sesaat saat melihat sang kakak yang membersihkan gagang botol yang masih tertancap pada perut ayahnya dengan kain lap. Setelahnya ia pun memutuskan untuk berlari keluar dari rumahnya secepat mungkin dan sejauh mungkin sebelum matahari terbit dan membangunkan semua orang. Sebelum semua orang melihat seberapa brengsek nya dirinya yang berlari pergi setelah membunuh ayah nya sendiri.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Credit
©️Chyballe ©️Army_bangtanbighit

THE OTHER SIDE | inspired By Army_bangtanbighitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang