Happy reading...
Seorang gadis yang sedang duduk menatap cermin dengan raut wajah bahagia. Pakaian putih abu-abu yang ia kenakan sekarang, rambutnya dibiarkan tergerai panjang.
" Crystal cepat turun untuk sarapan! " teriak bundanya dari lantai bawah.
"iya bunda ini Crystal mau turun "
Kuangkat tubuhku dari kursi, keluar kamarku, dan menuruni anak tangga satu persatu. Terlihat sudah ada ayahku, Adisson marga, atau yang kerap disapa Husein.
" Pagi ayahh!! " sapa Crystal
" Pagi. " Balas ayahnya
" Abang kemana bun? " tanya Crystal kepada bundanya yang baru datang sambil membawa semangkuk sayur.
" Abang barusan berangkat, katanya si ada keperluan yang harus diselesain di sekolah. "
Crystal hanya menganggukan kepalanya setelah itu ia lanjut memakan makanannya sampai habis. Lalu berangkat ke sekolah dengan ayahnya. Karena memang sekolah Crystal searah dengan kantor ayahnya.
###
" BRUGG... "
Crystal menabrak seseorang bertubuh tinggi saat sedang berjalan menuju kelas 12 IPA 1. Dengan segera ia merapikan buku-buku yang berserakan di lantai lalu berdiri dan melihat sosok pria bermuka datar, cuek, dingin, dan... Tampan. "
" ma-maaff kakk.. " ucap Crystal terbata-bata
Tapi bukannya menjawab pria itu hanya memandang Crystal dengan datar kemudian berlalu meninggalkannya sendirian.
" dih bukannya jawab malah pergi. " ucap Crystal dalam hati.
Ia pun segera melanjutkan tujuannya ke kelas 12 IPA 1 untuk mengantar buku fisika milik Bu Diana. Setelah sampai, ia pun mengetuk pintu kelas dan keluar lah cewek cantik berambut panjang untuk menemui Crystal.
" ada apa ya? " ucap kaka kelas itu
" ini kak, saya disuruh mengantar buku fisika milik Bu Diana ke sini " ucap Crystal dengan sopan.
" oh, yaudah masuk aja terus taruh bukunya di atas meja "
Crystal pun memasuki kelas tersebut dan menaruh bukunya di atas meja guru, sekarang dirinya merasa bahwa murid di kelas ini sedang memandang dirinya. Yah, Crystal memang tidak suka dilihat oleh banyak orang, karena baginya dilihat banyak orang itu membuatnya risih.
Setelah menaruh buku di atas meja Crystal pun pamit untuk kembali ke kelasnya.
###
KRINGGG....
Pelajaran baru saja selesai, ini waktu yang sangat ditunggu-tunggu para murid, semua murid berhamburan menuju kantin. Tapi, tidak dengan Crystal yang hanya melamun bersama temannya Irene yang sedang mengerjakan tugas dari Pak Abdul yang belum selesai, Pak Abdul adalah guru mata pelajaran Biologi.
" Crys lo tau ga sih ini caranya gimana? " Tanya irene
" Cryss... " kemudian ia menoleh ke arah Crystal yang sedang melamun
" Crystalll!!! " teriak irene
Untung ini waktunya istirahat, coba aja kalo jam pelajaran irene teriak begini udah habis tu irene dimarahin sama Pak Abdul.
" duh apaansi ganggu aja, pake acara teriak-teriak segala budek ni kuping gue " balas Crystal
" ya lagian lo dari tadi gue panggil ngalamun terus, "
" mikirin apaansi? " tanya irene dengan wajah ingin tahunya.
" tadi tuh ya waktu gue disuruh anterin bukunya Bu Diana ke kelas 12 IPA 1 gue nabrak orang, "
" teruss?? " tanya irene
" ya gue sebel lah gue minta maaf bukannya jawab malah langsung pergi, untung ganteng. "
" muka lo nakutin kali kaya monster makannya dia langsung pergi " ledek irene
" gue lagi pengin makan orang nih, gimana kalo lo yang gue makan! " jawab Crystal sambil melotot
" dih psikopat. " balas irene sembari tertawa
Irene Nuzuella Arissa, sahabat Crystal sejak SMP. Bawel, ribet, cempreng, itu sifat yang paling Crystal suka dari irene. Gadis berhidung mancung, bulu mata yang lentik, dan parasnya yang cantik membuat ia disukai oleh kaka kelasnya bernama Deral.
Crystal
Ikutin terus ya alurnya!!!
Untuk awalan aku up prolog sama part 1 nya dulu :)
Vote dan Comment nya supaya aku lebih semangat lagi dan bisa lanjut ke part selanjutnya!
Jangan lupa follow wattpad aku juga renntt
Instagram : @renita.ar_
Thank you💕
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYSTAL
RomanceHIATUS Rank #1 Verro [26/4/20] Rank #6 wattpadremaja [4/5/20] Rank #8 tentangrasa [1/5/20] [ AKAN DI REVISI SETELAH END ] Bagaimana bisa aku dipertemukan oleh lelaki yang mencintaiku hanya karena masa lalunya. Dan apa alasannya dia harus mencinta...