16 || Basecamp

190 39 52
                                    

Update di tengah kesibukan, demi kalian semua pada readers nya CRYSTAL :)

Happy 2k readers 😍😍

Sebelumnya, makasih buat semuanya yang udah suport Author buat tetep semangat nulis ♥

Semoga ceritanya bisa bikin gabut kalian terobati.

Kasih jejak setelah baca cerita ini ❤

HAPPY READING!

Mobil dengan plat B kini mulai menepi di depan rumah Crystal.

"duluan kak" ucap Crystal cuek seraya melepas seatbeltnya, saat Crystal hendak beranjak membuka pintu mobilnya Verro langsung mengunci pintu tersebut.

"kak-"

"gue minta maaf," potong Verro dengan tatapan yang serius, gelagat aku-kamu nya kini pun tergantikan dengan kata lo-gue.

Crystal menatap Verro sejenak lalu berusaha untuk membuka pintu mobilnya. Verro segera menarik tangan Crystal yang sedang sibuk.

"tolongg" paraunya

"maafin gue" lanjut Verro dengan tangan yang menggenggam erat kedua tangan Crystal.

"kak, aku mau keluar" ucap Crystal pelan

"gue bukain tapi lo maafin gue" balas Verro dengan nada sedikit tinggi, Crystal tak berani menatap mata Verro.

"ee- i- iiya yaudah Crystal maafin kak Verro, tapi jangan diulangin lagi pegang-pegang tangan kak Seza, Crystal gak suka"

"iya gue gak bakal pegang tangan dia lagi, demi peri cantik gue" ucap Verro membuat pipi Crystal memanas.

Crystal ingin segera keluar dari dalam mobil, ia tidak mau Verro mengetahui wajahnya kini yang sudah seperti kepiting rebus.

"yaudah ih bukain pintunya" ujar Crystal tak sabar, Verro mengangguk lalu memencet tombol yang membuat semua kunci terbuka.

Keduanya berjalan sampai depan gerbang rumah Crystal.

"yaudah masuk, panas nanti lo item lagi" ledek Verro

"aku-kamu nya di nyalain lagi dong" ucap Crystal dengan mengerucutkan bibirnya di kalimat terakhir.

"emangnya lagu pake di nyalain" balas Verro seraya mencubit pipi Crystal

"lucu banget si Tuan Puteri" lanjut Verro setelah melempar senyumnya.

"apaansi! Udah ah sana pulang" ucap Crystal mulai kesal dengan semua gombalan Verro, ia mendorong pelan badan Verro agar cepat-cepat ia pergi dari rumahnya.

Bisa-bisa Crystal pingsan apalagi berlama lama dengan Verro.

''•••''

Hari ini adalah persidangan mamah dan papah Verro, dengan malas Verro melajukan mobilnya setelah mengantar Crystal.

Ia terpaksa.

Jika saja Andri tidak memaksanya untuk datang, untuk apa ia datang ke dalam pengadilan?

Mobilnya mulai terpakir di halaman luas pengadilan agama.

CRYSTALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang