21 || Misterius

94 10 0
                                    

Siap-siap keluarin jiwa bar-bar kalian! Dikit lagi naik ke konflik nihh💣💥

Jangan lupa spam komen di setiap paragraf yahh!

HAPPY READING!

Jam istirahat telah tiba sejak beberapa menit yang lalu, Crystal dan juga Irene sudah stay dengan mangkuk berisi beberapa bakso dan minuman dingin. Tidak lupa juga kali ini ia bersama Verro dan Deral yang ikut duduk satu meja bersamanya.

Gadis berparas cantik, dengan body yang dibentuk layaknya seperti model, rambut yang dibiarkan tergerai bebas dengan ombre coklat dibawahnya dan dibuat gelombang pada bagian bawahnya mulai memasuki kantin, membuat semua pasang mata menatapnya terkagum.

"Kaya gapernah liat cewe cantik aja," Gumam Irene santai kemudian kembali melanjutkan menyiapkan satu bakso kedalam mulutnya.

"Kok Lo makin lama makin sewot?" Tanya Crystal bingung membuat Irene mendongak. "Gue juga cantik kali!" Ujarnya dengan percaya diri membuat Deral mengangkat tangannya dan mengelus puncak kepalanya.

"Ekhmmmm" Verro berdeham membuat ketiganya menoleh kearahnya. "Ini minum kak," ucap Crystal seraya menyodorkan minumannya.

"Pacar lo ternyata pede abis ya," ujar Verro setelah meneguk minumannya. Irene yang merasa sedang di perbincangkan kemudian menatap tajam Verro lalu memutuskan kontak matanya dan memilih untuk kembali menghabiskan makanannya. 

"Emang gitu anaknya, sok kalem padahal aslinya beuhhh bar-bar bangett!" balas Deral melenceng bagi Irene. "Awhh.." desah Deral saat mendapat cubitan dari Irene yang tepat sekali di pinggang lelaki tersebut.

"Iya emang bener kok kata kak Deral. Irene aslinya bar-bar banget, pokoknya jangan digangguin kalo dia lagi marah nanti bisa jadi lemak kalian di peres sama nih bocah!" sontak mata Irene mendelik sempurna saat dengan entengnya Crystal berucap demikian. "Eh tikus betina! gausah ikut manas-manasin lo!"

"Kok lo jadi ikut-ikutan Rizky si kadal afrika!" sewot Crystal. Lain dengan Verro dan Deral yang kebingungan dengan dua gadis di depannya.

''•••''

Bel pulang sudah berbunyi sejak beberapa belas menit yang lalu, sekolah pun sudah mulai sepi karena murid-murid yang langsung berbondong-bondong memilih pulang. Tetapi, lain dengan Crystal yang sedari tadi bosan menunggu di halte bus, ngapain lagi kalau bukan menunggu Verro. Yah, lelaki itu sedang menjalani kumpulan para anak-anak basket.

"Lama ya?" Suara berat tersebut menembus telinga Crystal. Dengan cepat ia mendongakkan kepalanya dan menatap manik mata lelaki di depannya.

"Lama banget!" Balas Crystal ketus layaknya anak kecil yang sedang ngambek. Verro menarik nafasnya lalu mengelus pelan puncak kepala Crystal. "Maaf sayang," ucapnya lembut membuat Crystal mendelik sempurna.

"Hah? Crystal gak salah dengar kan? Kak Verro ngomong sayang?!" Tanya Crystal histeris sembari memegang pipi kanan dan kiri Verro lalu dahi Verro. Sehat.

Verro mengangguk. "Emang kenapa?"

Crystal yang sedang melongo pun langsung mengatupkan bibirnya. "Crystal baru pertama kali denger kak Verro bilang sayanggg"

"Yaudah sayang, aku minta maaf. Mau kemana?" Tanya Verro membuat Crystal luluh kembali.

"Mi ayam di perempatan depan itu enak katanya kak, boleh lah kita coba!" Seru Crystal semangat dan langsung di angguki Verro.

Keduanya berjalan menuju parkiran dan mobil melaju dengan kecepatan sedang hingga mereka sampai di tempat makan yang baru dibuka beberapa Minggu ini.

"Mi ayamnya pake ceker ya kak," ucap Crystal. Verro menarik kedua alisnya heran. "Bukannya kamu gak suka ceker?" Tanya Verro.

Crystal meringis. "Kan nanti cekernya buat kak Verro, ehee" balasnya disertai dengan senyumnya.

Ia hanya menarik nafasnya, sudah biasa ia melihat kelakuan aneh dari pacarnya ini. Beberapa jam mereka sibuk menghabiskan makanannya, kini mereka sudah kembali didalam mobil untuk mengantar Crystal.

Mobil sport yang sedang mereka kendarai, disertai pinggir-pinggir berupa gedung pencakar langit yang berjalan seolah mengikuti perjalanan mereka. Tiba-tiba....

Dakk....

"Eh kakkkkkk! Itu siapaaa" teriak Crystal histeris saat merasakan mobilnya bergoyang. "Tenang dulu," balasnya berusaha membuat Crystal tidak ketakutan.

Dakk....

Dan mobilnya kembali bergoyang untuk kedua kalinya, Verro menatap arah kaca spion yang menunjukan dua orang  menggunakan serba hitam, tak lupa membawa sebuah belati seolah ingin cepat-cepat menikam orang yang ada di dalam mobil tersebut.

"Sialan!" Umpatnya.

"Kencengin seatbelt nya, pegangan yang kenceng." Ujarnya kepada Crystal yang membuat mata Crystal melotot seraya menatap cermin yang ada di dalam mobil, sehingga ia dapat melihat apa yang terjadi. Dengan cepat ia menuruti apa yang Verro perintahkan.

Ia menarik gas dengan kecepatan tinggi, menyalip semua kendaraan lain, hanya satu yang ada di pikirannya. Crystal baik-baik saja.

Saat melihat motor tersebut mulai ancang-ancang untuk melemparkan belati pada kaca mobilnya, ia seberusaha mungkin untuk menambah kecepatannya, tapi nihil. Belati tersebut sudah lebih cepat memecahkan kaca belakang mobil Verro.

"Anjing!"

Verro memberhentikan mobilnya di pinggir jalan taman kota, dan melepas seatbeltnya, membuka pintu dan keluar untuk menemui dua orang tersebut.

Saat ia sedang berlari ke belakang, motor besar tersebut sudah kabur terlebih dahulu.

" B 7432 AC "

''••••''

Hai gaes, setelah sekian lama aku nggak nulis akhirnya aku update lagiii...

mungkin part ini sedikit ya, tapi aku bakal bikin part selanjutnya lebih banyak lagi !!!!

so, jangan lupa vote komennya yaa gaes

Part yang kalian tunggu-tunggu kan? Konflik nii

Yuk ikutin terus alurnya yaaa.

Thank you

CRYSTALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang