Arwah Teman yang Mendatangiku

11 1 0
                                    

Salam kenal namaku lia, aku suka sekali baca KCH. Pokoknya kalau ada waktu senggang pasti aku baca. Setelah aku pikir ternyata aku punya satu kisah mistis tapi ada sedihnya juga. Oke, ini cerita pertamaku. Aku lupa antara tahun 2009 atau 2010, ya itu waktu pertama kali aku kerja setelah lulus SMK. Sore tepatnya sekitar pukul 6, aku bersiap-siap mau pulang kerja, tak berapa lama temanku liza lewat mengendarai kereta (sepeda motor) berbonceng dengan temannya, dia pun sehabis pulang bekerja juga.

Mereka lewat didepanku, liza pun menegurku “lia, aku pulang duluan” dan “iya” kataku. Aku tak menyangka itu adalah pertemuan terakhirku dengannya. Dan lebih kurang 50 meter dari kerjaanku dia pun tabrakan, dan yang gak habis pikir aku tak tahu itu. Sampai keesokan harinya temanku yang bekerja dilain kota denganku datang dengan mata yang berlinang. Aku bertanya kenapa dia datang tiba-tiba.

L: aku
S: temanku

L: ngapain kamu tun kesini, apa tidak kerja? Aku bertanya dengan penasaran.
S: aku telepon kamu tapi gak diangkat-angkat!

Aku pun baru ingat ponselku baterainya mati dan lupa aku charge, aku pun menjelaskan pada temanku.

L: ayo cerita, buat penasaran saja, kataku.
S: liza, liza.
L: iya kenapa liza?
S: semalam dia tabrakan. Sekarang dia sudah gak ada lagi lia, (kawanku bercerita sambil menangis).
L: gak mungkin semalam sore aku baru jumpa dengan dia.
S: aku tidak bohong dia tabrakan disimpang harapan. Masa kamu gak tahu kan tidak jauh dari sini.
L: benaran aku gak tahu.

Dan setelah minta ijin dengan bos, kami pun pergi kerumah temanku itu dengan diantar teman yang lain. Sesampainya disana aku sangat terkejut melihat dia sudah terbujur kaku, aku cuma bisa terdiam dan tak ada sedikit pun menangis, mungkin karena saking terkejutnya. Karena memang kami yang ditunggu, akhirnya jenazah temanku itu segera dishalatkan, sebelum dishalatkan aku pun sempat melihat wajahnya yang seakan sedang tertidur.

Setelah dishalatkan, jenazah temanku itu segera dikebumikan. Kami pun ikut mengiringinya ketempat peristirahatan terakhirnya. Karena hari sudah mulai sore, aku pun pulang ke kostanku, sambil istirahat tak terasa air mataku berlinang, mengingat kejadian tadi. Aku ingat kata-kata terakhirnya “lia, aku pulang duluan” ternyata dia memang menghadap Allah SWT, duluan. Ya mungkin dia lebih disayang Allah, pikirku.

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 00.35 kurang lebih. Aku pun sudah mulai ngantuk. Tapi hawanya yang tadinya panas berubah jadi dingin, sampai-sampai bulu kudukku merinding. Aku sih coba tenang, by the way aku dikamar kost sendirian loh. Tapi lama kelamaan hati gak enak, perasaanku kok ada yang datang. Tetap aku coba tenang. Dalam hati aku berpikir mungkin arwah temanku datang kesini untuk menemuiku.

Tapi lama kelamaan aku mulai gak tahan, ya biarpun teman tapi dia kan sudah gak ada lagi pikirku. Dan aku pun melompat dari tempat tidurku menuju kamar ibu kostku. Aku pun mengetuk pintu kamarnya, tidak lama dibukakan olehnya dan bertanya “kamu kenapa?”, tidak apa-apa jawabku cuma merinding saja dikamar sendirian. “Mungkin dia datang menemuimu” kata ibu kostku. Dan aku pun tidur dengan ibu kostku.

Malam berikutnya sudah tidak ada yang aneh-aneh lagi. Mungkin dia cuma mau mengucapkan selamat tinggal padaku saja. Sampai sekarang pun aku sesekali dimimpikan dia dengan tak ada satu kata pun terucap dari bibirnya, didalam mimpi dia cuma tersenyum. Mungkin dia bahagia disana.

Maaf untuk temanku almarhumah liza aku sedikit menceritakan tentang kita. Semoga kamu bahagia disana karena aku tahu kamu orang yang baik. Maaf agak belepotan ceritanya, maklum pakai ponsel. Dan maaf juga bila tak seram. Terima kasih.


100 CERITA SERAM #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang