Assalamualaikum KCH. Cerita ke 41 ini adalah kisah nyata dari kelurahan Simbarwaringin. Ya lagi-lagi kelurahan tempat tinggal saya yang penuh dengan hal mistis nan angker. Suatu hari, ayah temanku yang termasuk tokoh masyarakat yang termahsyur di wilayah kami dan ia adalah guru ngaji, guruku bernama bapak abas (almarhum). Ketika ia masih hidup dan saya sering bermain dengan riri anaknya, yang sekaligus teman sekolah waktu SD.
Rumahnya pun tidak jauh dari rumahku, hanya saja rumah dia di depan jalan lintas yang akan ku ceritakan ini, sedangkan rumah saya masuk gang sebelah rumahnya (itu dulu, sebelum ramai rumah). Dan rumah riri kanan kiri adalah kebun kosong, tapi di depan kebun arah masuk gang rumahku ada warung milik kebun kosong sehingga saya bilang itu di zaman dulu. Tapi warung ini masih aktif hingga sekarang.
Kembali ke cerita, di waktu pagi seperti biasa pak abas menghirup udara segar di depan rumahnya. Dulu desa kami sangat sepi, bahkan di pagi hari pun jarang ada orang lewat. Ketika pak abas melihat jalan dari ujung timur desa hingga ke barat, suasana sepi. Tapi jalan aspal yang menghubungkan desa ke desa lain ini tiba-tiba bergelombang tinggi, seperti jalan naik turun, bahkan seperti bukit dan lembah, atau seperti ombak laut. Ya tidak bisa di gambarkan seperti apa.
Karena pak abas sudah tidak heran dengan kejadian-kejadian aneh, sehingga ia santai menanggapinya. Mulutnya berkomat-kamit membaca mantra, kemudian menghentakkan kaki 3 kali. Sontak jalan yang bergelombang itu langsung lurus dan kembali normal. Saya mendengar cerita ini dari riri dan guru ngajiku. Masih banyak cerita lain, sekian wassalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
100 CERITA SERAM #2
HororHye.. ini adalah buku kedua saya.. selepas buku ni saya akan buat cerita baru pulak.. so, sesiapa yang nak berada dalam watak silakan tinggalkan pesanan anda