Monumen Simpang Lima Kediri

6 0 0
                                    

Assalamualaikum. Wr. Wb. Ini kisah saya dan juga teman saya bisa di bilang gitu juga bisa. Ketika kami sehabis sowan ke Kediri tempat guru kami mencari ilmu alias mengaji. Kira-kira selepas isya ketika kami selesai shalat jamaah di kediaman beliau. Mas kita mau ijin pulang ke Jombang soalnya sudah beberapa hari kita menginap di Kediri. Tidak besok saja ya sudah malam, kira-kira setengah sembilan malam kami ijin pulangnya. Tidak ini sama nanti mampir ke monumen simpang lima mas, *hehe.

Oh ya sudah gak apa-apa, hati-hati. Pesan beliau. Iya mas, sehabis kami pamitan ku pacu motorku. Untuk siap-siap perjalanan pulang. Setengah jam kami tempuh untuk bisa sampai ke monumen simpang lima. Mas nanti jam sepuluh parkirannya tutup ya. Kata salah seorang penjaga parkir. Oh ya mas gak apa-apa. Sahutku. Gimana kang cuma ada waktu sebentar, tanyaku ke temanku.

Ya gak apa-apa kang cuma mampir foto-foto saja kok, *hehe. Ok lanjut. Sambil ku nyalakan sebatang rokok menemani gelapnya malam. Mulai darimana kang? Ku bertanya sambil meninggalkan parkiran. Terserah saja kang. Ku lihat sekitar masih banyak yang main ada yang berpasangan, ada juga yang sendiri maupun berkeluarga. Ya mungkin mereka menghibur anaknya jalan-jalan, pikirku. Sudut demi sudut ruangan kami coba memotret.

Gimana kang bagus gak fotonya? Karena yang ku pakai hanya kamera digital biasa. Lumayan ini coba lihat. Ku buka hanya beberapa slide foto. Namun agak sedikit buram. Pikirku mungkin apa karena cahaya sekitar yang kurang ya, kok kurang maksimal. Ku coba buat ganti-ganti di pengaturan foto mulai yang modus malam dan lain-lain. Namun tetap buram. Kenapa kang? Tanya temanku.

Enggak, cuma kok tumben saja ini kamera hasilnya gak bagus. Kami menyusuri lorong untuk sampai di luar monumen simpang lima. Sampai kami menemukan seorang wanita. Kang gimana kalau kita suruh cewek itu buat memotret kita. *Hehe, coba saja kang jawabnya. Aku agak sungkan katanya. Oke tak *suruhe. Mbak ku panggil dia. Mbak bisa minta tolong buat motret kita berdua? Tawarku. Bisa mas, jawabnya.

Oh ya ini mbak kameranya sambil ku berikan kamera digitalku. Beberapa foto ku pikir cukup buat kenang-kenangan. Makasih ya mbak, ucapku. Ya mas sama-sama. Ku lihat jam tanganku hampir berada di angka sepuluh. Kang habis ini tutup parkirannya. Sambil ku lihat hasil foto-foto tadi. Ya gak apa-apa kang kita balik. Gimana cukup gak fotonya?

Wah sudah banyak ini kang fotonya. Lengkap deh. Nanti saja di lihat kalau sudah di rumah bujukku sambil meninggalkan monumen simpang lima gumul. Kami sampai di rumah kurang lebih setengah 12 malam. Teman-teman masih berjaga di rumah sambil buka facebook. Habis dari mana kang tanya seorang teman. Mampir di monumen simpang lima foto-foto, *hehe. Ya gitu kalau main gak ajak-ajak, sindir seorang teman lagi. Ku mulai buka hasil jepretan tadi di komputer. Satu demi satu.

Dan yang membuat kami kagum penasaran kami menemukan sesosok penampakan berupa bayangan. Ada tiga penampakan. Ini foto-foto sengaja kami buramkan. Sekian terima kasih atas perhatiannya, kami rindu kalian semua sahabat Jombang. Terutama kang ipul, wassalam.


100 CERITA SERAM #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang