Adik Kelas Kesurupan

5 1 0
                                    

Hi semuanya, ini cerita nyata yang saya alami pada tahun kedua di Boston University. Uni saya banyak murid Indonesia (muslim) dan saya tidak kenal dekat dengan mereka. Walaupun saya termasuk di dalam BU Indonesia (grup di line dari singkatan Boston University Indonesia, ps: yang di invite itu semua anak indonesia yang bersekolah di BU) saya jarang mengikuti acara-acara anak indo.

Karena saya keturunan chinese dan non muslim. Acara yang mereka buat kebanyakan ngaji bersama dan sebagainya. Next ke cerita, aku ada seorang teman baik anak indo yang lebih dekat sama anak indo lain. Namanya Gisella, karena kita satu jurusan, dan satu kelas. Next, aku masih ingat malam itu, aku sedang asik live dan buat video (makeup tutorial). Tiba-tiba kamar saya di gedor dengan keras dan terlihat sangat emergency.

Dan aku jerit “come in”.
Gisella masuk dan bilang “leanne lu tahu nggak ada adik kelas kesurupan?”.
Sumpah saat itu aku surprised banget dan bilang “siapa sel?”.
Gisella: “itu loh Lidya”.
Me: “dia dimana?”.
Gisella: “di kamar mbak selvi, anak indo cewek pada kumpul, yang kristen dan katolik pada baca doa dan yang muslim pada ngaji, tapi gak lari-lari setannya”

(Gisella tampak ketakutan) “leanne, lu bantu dong. Setidaknya papa lu kan pendeta, jadi lu pasti bisa sedikit pelepasan kan? Soalnya lidya study tour sama jurusannya ke hutan, terus kerasukan lebih dari 3”.
Me: “hah? Lebih dari 3? Jangan main-main deh”.
Gisella: “lu kan indigo sih, *ofc lu gak bakalan takut kan?”.

Saya menghela nafas dan mengikuti gisella ke lantai 7 kamar mbak selvi, keadaan normal jika kamar 10 meter terisi 20 orang akan terasa pengap bukan? Tetapi ketika saya membuka pintu hawa terasa sangat dingin dan sangat tidak enak badan. Ternyata bukan hanya 3 seperti yang di katakan gisella tetapi lebih dari 10. Beberapa di antara makhluk tersebut hanya menonton saja alias *kepo. Aku menyuruh mereka pergi dan mereka pergi. Di saat aku mendekati lidya, dia bergelonjak.

Dan berniat memukulku. Lidya di halang dengan 3 orang tetapi kekuatannya melebihi 3 orang tersebut. Ya Tuhan yang merasuki dia ternyata adalah sinden (wanita keturunan bangsawan indonesia, orang jawa, sepertinya memang sinden di baca. Maklum ya, aku gak tahu). Dia marah sekali dan ingin menendang saya. Terus saya keluar dari kamar tapi saya di halang gisella, “kenapa lari lu?”.

Me: “sebentar lagi cewek itu bakalan nyinden (nyanyi lagu jawa) aku paling gak tahu gimana hadapi sinden, mereka itu paling susah di hadapi, mereka kuat karena matinya sudah lama, dan kelihatannya sebelum kesini sudah ikuti lidya dari indo. Dan sudah lama, susah di usir”.
Gisella: “jadi lu gak bisa?”.
Me: “wait, i need to call my dad first”.

After i called my dad, at least i know what must i do. I take a glass of water, dan aku berdoa beberapa kalimat doa, dan aku pun masuk ke kamar tersebut. Aku menyuruh mereka meletakkan lidya di lantai dan 4 orang menahannya. Aku pouring air itu dan menjerit “Tuhan berikan aku kekuatan mengusir iblis ini, janganlah sekiranya engkau menyiksa anak Allah” aku pouring dari kepala sampai kaki.

Dia melawan dan menjerit “bangs*t, panas!”. Aku menjerit “yang bisa doa bapa kami, kita buat lingkaran dan baca bersama, yang muslim baca Al Quran” dan dia makin melawan sampai dia bilang “mandheg!” (kalau gak salah artinya berhenti yah?) mbak selvi suruh kita berhenti dan mbak selvi berkomunikasi dengan dia. (To be continued) di jamin cerita adik kelas kesurupan part 2 menyeramkan banget. Selanjutnya baca di adik kelas kesurupan part 2.

100 CERITA SERAM #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang