Mine 2

5.3K 590 12
                                    

Lisa keluar dari kelasnya dengan sedikit terburu-buru, apalagi kalau bukan untuk menghindari asdos yang tak lain adalah sosok yang terus ia hindari akhir-akhir ini.

Langkah kakinya terburu-buru, bahkan ia sengaja langsung keluar setelah mata pelajaran ditutup.

Maniknya mendapati presensi sosok pemuda tinggi yang tengah bersandar pada mobilnya. Ia berlari kecil untuk menghampiri pemuda tersebut, sebelum sebuah tangan berhasil mencekalnya.

Maniknya berubah tajam, ia hempas dengan kasar cekalan tangan tersebut.

"Jangan sekali-kali kau berani menyentuhku Jeon Wonwoo!" Ujarnya dengan nada suara yang dingin. Nada yang tak pernah ia dengarkan untuk pemuda dihadapannya saat ini.

Ia bahkan dapat melihat bahwa Wonwoo sempat tertegun, sebelum kembali menormalkan raut wajahnya.

"Kenapa tak berani? Hanya tinggal menyentuh begitu saja" jawabnya lugas.

Lisa terkekeh pelan "Ya, terserah kau saja!" Lisa kemudian berbalik untuk pergi, sebelum Wonwoo kembali menyentaknya.

Ditatapnya kini sang gadis dengan pandangan tajamnya yang menusuk. Tatapan yang selalu membuat semua orang ketakutan karenanya. Terkecuali Lisa tentunya.

"Kau kenapa Lisa? Kenapa terus menghindari kakak, hem?" Tanyanya dengan nada lembut namun terkesan menuntut.

Lisa mengangkat sebelah alisnya, sebelum ia menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Wonwoo - mantan kekasihnya - sosok pemuda lain datang terlebih dahulu. Mengambil dengan paksa tubuh sang gadis dan langsung membawanya dalam dekapan hangatnya.

"Ada masalah apa kau dengan kekasihku, Jeon Wonwoo?"

Mata Wonwoo membulat. Apa yang tadi ia dengar? Kekasih? Ia bahkan langsung terkekeh dingin setelahnya. Membuat pemuda dihadapannya hanya mengangkat sebelah sudut bibirnya dingin.

"Bukankah sudah kuperingatkan untuk tak menyakiti Lisa-ku Wonwoo? Kau menyakitinya, dan aku berhak untuk membawanya kembali padaku" ucapnya dengan datar.

Masih sembari memeluk Lisa, Hong Jisoo atau nama lainnya adalah Joshua Hong itu kembali menatap datar pada adik tirinya.

"Jadi jangan pernah mengusiknya lagi, atau kau akan tau akibatnya adik kecilku sayang~" setelah itu Joshua berlalu sembari membawa Lisa dalam rangkulan eratnya.

Hanya sekali saja, Joshua tak akan kembali melepaskan Lisanya untuk disakiti oleh orang lain. Tidak ada yang boleh menyakiti gadisnya, bahkan dirinya sekalipun.

"Terimakasih karena sudah datang untukku kak~"

Joshua menoleh, senyum lembutnya terpatri saat maniknya bersitubruk dengan manik bulat gadisnya.

"Jelas aku akan hadir untukmu sayang, karena kau adalah kekasihku... Calon istriku sekaligus calon ibu dari anak-anakku.. aku tak akan membiarkan kau disakiti oleh siapapun, apalagi oleh pemuda brengsek seperti Wonwoo" dapat Lisa lihat bahwa Joshua terlihat begitu marah saat mengucapkan kata-kata akhirnya.

Ia tersenyum, mengusap pelan lengan prianya. Joshua ikut tersenyum, emosinya menguap begitu saja.

"Sekali lagi terimakasih sudah datang untukku~"

***

Yuhuu ayey ayey..
Rapapam papam papam..

- Lova

Another StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang