Lisa rasanya udah mau nangis aja sekarang. Ia menatap satu persatu teman sekelasnya yang masih acuh terhadap dirinya.
Ini nih kenapa dirinya dulu ngga mau diangkat jadi bendahara atau apapun itu. Semua itu merepotkan, ia lebih suka menjadi murid biasa tanpa mendapatkan jabatan apapun di kelas maupun sekolah.
Menghela nafasnya berat, gadis itu membanting buku kas yang ia bawa dengan keras. Membuat semua temannya langsung menjadikannya pusat perhatian.
Ia mendengus, emosinya sudah mulai tak stabil sejak tadi. Kepalanya yang sejak tadi pusing kini membuatnya semakin tak bisa mengontrol emosinya dengan baik.
"Gue mau ngundurin diri dari jabatan bendahara kelas." Ucapnya singkat.
Lisa tak menatap teman sekelasnya ketika ia berucap demikian, matanya malah menatap kearah pintu kelasnya yang terbuka lebar. Menampilkan lapangan voli outdoor.
"Loh? Ngga bisa gitu dong Cha, itu ngga namanya lo ngga tanggung jawab sama tugas yang diberikan sama lo" salah satu teman kelasnya protes.
Lisa terkekeh, "gimana gue mau ngejalanin tugas gue kalau kalian aja susah buat gue ajak kerja sama? Bahkan terkadang gue harus nambal iuran yang kurang karna kalian selalu ngeles buat kasih uang ke gue?" Ucapnya tenang, meski begitu terdapat jelas pancaran kemarahan dimatanya.
"Gue bukan anak kolongmerat yang punya duit banyak, meskipun keluarga gue mencukupi tapi gue ngga sekaya itu buat terus-terusan bayarin uang kas kalian. Yang dirugikan disini jelas gue, kalian masih bisa ngomong kalau gue nggak bertanggung jawab?" Lanjutnya dengan kekehan diakhir kalimatnya. Teman pria dikelasnya masih ada yang protes, mengatakan jika Lisa mengada-ada, tidak ikhlas dan sebagainya.
"Kalau gitu, kenapa ngga lo aja yang jadi bendaharanya Min?" sambar seseorang yang baru saja masuk kedalam kelas.
Semua penghuni kelas tak terkecuali Lisa langsung menatapnya, "Kan kata lo Icha ngga bisa bertanggung jawab sama tugasnya jadi bendahara kelas yang baik? Kenapa ngga lo aja sekalian yang gantiin?"
"Lagi pula, setau gue tugas bendahara itu nagih sama ngatur keuangan kelas, bukan bayarin kas kalian." Intonasinya masih datar, seperti sorot matanya.
Pemuda yang sejak tadi protes kini terdiam, menatap tak terima pada sosok yang kini berdiri disamping Lisa.
"Lo boleh kok Cha ngundurin diri, nanti gue yang bilang ke pak Suho soal kejadian ini. "
Lisa berterima kasih pelan, gadis itu menurut ketika dirinya disuruh untuk kembali duduk ditempatnya.
"Gue sebagai ketua kelas disini juga udah terlalu lelah ngatur kalian, kalian itu terlalu seenaknya sama orang lain. Tapi ketika orang lain memperlakukan sama ke kalian, kalian malah ngga terima. Jadi apa perlu gue juga ngundurin diri?"
Sontak keadaan kelas langsung ricuh, mereka mengatakan 'jangan' secara bersahutan.
"Gausah aneh-aneh ya lo Jae, cuma lo yang bisa ngendaliin mereka meski masih sedikit gabisa diatur."
Jung Jaehyun, menatap datar teman sekelasnya.
"Ya kalau gitu, kalian jangan nambah beban idup orang"
°°°
Karna aku gajelas, ini sebenernya ragu banget buat aku pub, tapi sayang kalau cuma jadi draft doang.
Paypay!
- Lova