2

7.3K 662 59
                                    

Jeongguk membaca makalah yang diserahkan oleh Rose di mejanya. Ia membaca dengan teliti, siapa tau ada typo atau mungkin kurang tanda baca tak heran, semua mahasiswa juga mengalami.

"Bagus. Makalahnya saya terima."

Raut bahagia terpampang di wajah Rose. Dalam hati ia memuji bakat Taehyung dalam hal membuat makalah memang tak dapat diragukan lagi.

"Ini makalah kamu sendiri,kan?"

Ya lu pikir itu makalah siapa? Makalah setan?

"Iya,pak. Saestu* itu makalah saya."

"Kalau kamu bisa membuat se sempurna ini, kenapa yang kemarin kaya gitu? Berbeda 360° dengan makalahmu kemarin. Dibuatin temen ya?"

Asal ngomong aja lu mentang mentang dosen.

"Saya buat sendiri,pak. Memang ada beberapa bagian di bantu teman. Tapi lainnya saya mengerjakan sendiri dengan melihat makalah lain yang sudah terbukti 100 persen benar."

Jeongguk mangut mangut. "Ya terus ngapain kamu masih disini? Kan sudah selesai?"

"Oh? Iya pak. Sudah selesai ya?"

"Menurut kamu? Atau jangan jangan kamu-"

"Tidak,pak! Tidak! Hehe, saya mau pergi ini. Permisi pak."

Rose dengan terburu-buru pergi dari ruangan itu. Males sekali jika harus mendengar kalimat sok kepedean Pak Jeon. Ia menuju kantin, tempat ke dua sahabatnya menunggu sedari tadi.

Mentang-mentang ganteng, ngomong seenak jidat. Gini gini gue udah punya pacar kali!

"Weh, tumben wajah lu sumringah. Kagak suram kaya kemaren."

Ucapan Jimin terlontar ketika melihat Rose mendekati meja yang ia dan Taehyung tempati.

"Ngenyek*, makalahnya diterima doooong."

"Iyalah, kerjaan Taehyung kan? Udah tau. Gausah lo perjelas."

Taehyung yang merasa disebut mendongak menatap kedua sahabatnya. Btw, ia daritadi menunduk untuk makan mie ayam kesukaannya. Lapar, baru keluar kelas.

"Ehm, lo mau pesen apa lagi tae? Gue traktir sebagai rasa terimakasih."

"POROTIN DUITNYA TAE!"

"HEH! ENAK AJA LO!"

"Hus, kalian ini. Udah diem duduk,"

"Aku ndak mau apa apa. Udah kenyang." Taehyung menunjuk kearah mangkuk bekas mie ayam yang telah ludes beserta gelas bekas es teh yang tersisa es batu saja.

"Gak gak, tetep harus pesen. Aku ndak penak kalo kamu ga minta apa apa."

Jimin mendekat kearah taehyung, berbisik kearah taehyung. "Lu minta duit 5jt ke dia, cepet. Gausah sung-AAAA ADUH SAKIIITTT GAUSAH NYUBIT!"

Rose, pelaku pencubitan pinggang jimin hanya menyengir kearah taehyung, mendelik sekilas ke jimin yang menatap penuh protes.

Taehyung tertawa pelan melihat tingkah keduanya. "Santuy, pan kapan aja."

"Kalian gak mau pesen apa gitu? Jimin? Rose? Ga laper?"

Keduanya kompak menggeleng. Jimin mengatakan kalau ia sudah sarapan, begitupun dengan Rose.

MAINSTREAM ; KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang