Selepas bersih bersih dan mandi Taehyung menuju kasur untuk memulai hobinya yaitu rebahan. Ia menatap plafon kosannya itu, berwarna kuning cerah tapi bukan itu yang menjadi arah pikirannya sekarang melainkan sikap Pak Jeongguk terhadapnya akhir akhir ini. Bukannya ia tidak peka, Taehyung sadar kok tapi hanya ragu. Mengapa harus dia? sedangkan mahasiswa lain banyak yang lebih menarik, dosen yang masih single pun banyak.
"ah laper." gerutu Taehyung.
Taehyung berjalan keluar menuju dapur untuk melihat apakah masih ada stok makanan di kulkas. dan, nihil. "Hadeeehh harus keluar beli indomie dong." memikirkan ia harus keluar di magrib seperti ini membuat Taehyung tanpa sadar mengerucutkan bibir sebal.
Taehyung mengambil dompetnya yang hanya berisi uang 50 ribu. "Please Taehyung kamu nanti cuma beli indomie, jangan nambah. Kasian dompetmu." monolognya.
Taehyung menutup pintu kos dan berjalan menuju supermarket depan. Masih ingatkan? supermarket dimana ia dan Pak Jeongguk bertemu. Suasana sekitar kos sangat sepi, dan dingin.
srek srek srek
Bahu Taehyung menegang.
"Siapa?"
Hening
"Oke angin."
Taehyung mulai berjalan dengan tenang lagi
srek srek srek
Taehyung berhenti lagi. Ia menoleh kekanan dan kiri, kosong. Taehyung merasakan tubuhnya mulai merinding.
srek srek srek
Taehyung menatap kedepan dengan kaku. "Oke Taehyung, mulai hitungan 3 kita lari." Bisiknya pada diri sendiri
srek
"satu"
"dua"
srek srek
"LARIIIIIIII!!!!"
"meong?"
Taehyung berlari sekencang mungkin menjauh dari tempat tadi. Tanpa sadar bahkan ia melewati supermarket yang seharusnya ia tuju.
Merasa sudah jauh, Taehyung berhenti untuk menengok kebelakang. "Aduhhh, capek ya Allah."
"Sebenernya apa sih itu tadi? Ngaget ngagetin orang laper aja."
Taehyung melihat sekelilingnya. Semuanya terasa asing. Maklum, Taehyung itu kupu kupu dan nolep jadi dia gak tau daerah sekitar kosan kecuali supermarket dan univnya.
Taehyung meraba celananya berharap siapa tau ia membawa handphone. Nihil.
"Mampus. Pie lekku muleh ikiiiii."
"Loh? Kok kamu bisa sampai sini Taehyung?"
Suara itu lagi.
Iya, Pak Jeongguk.
"Lah? Bapak? Kok disini,pak?"
Jeongguk tertawa mendengar perkataan Taehyung. "Lah? Saya kan tinggal di apartemen sini."
Taehyung melihat bangunan dibelakang Jeongguk berdiri. Benar, itu adalah apartemen yang pernah dibicarakannya.
"Kamu belum jawab pertanyaan saya. Kamu kenapa bisa sampai sini?"
Taehyung menggaruk tengkuknya sembari meringis malu. "Anu pak, tadi saya mau ke supermarket beli indomie tapi karena ada gatau apa saya jadi lari terus sampai kesini deh."
Jeongguk menggelengkan kepalanya samar. "Ada ada aja kamu ini. Terus ini, kamu tau jalan pulang ndak?"
"Hehehehe."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAINSTREAM ; KOOKV
FanfictionCuma kisah mainstream antara Taehyung dan Bapak Jeongguk. "Pak Jeongguk itu udah terverifikasi bucin." "Sama siapa?" "YA SAMA LO LAH SIAPA LAGI?!" KOOKV LOKAL AU WARN! JAVANESSE BXB Masih Newbie :)