AWAS! CHAPTER INI DIPENUHI OLEH INTERAKSI JEONGGUK DAN TAEHYUNG!
KALAU KURANG NGE FEEL MAAP YE
.
.
.
.
.
.
.Taehyung segera mengambil laptop yang berada dikamarnya tak lupa ia membawa modul dan beberapa buku untuk referensi tugas.
Ketika melihat Jeongguk diruang tamu ia berhenti sejenak menghembuskan napas perlahan.
'Aku kenapa sih? Kok dredeg* sendiri. Gaboleh taehyung! Beliau udah ada calon!'
"Maaf pak saya ambilnya lama."
Jeongguk segera menaruh ponselnya di meja, mengalihkan atensi kepada Taehyung yang terlihat kesulitan membawa barang sebanyak itu. Ia membereskan minuman yang berada di atas meja.
"Gapapa, taruh sini laptopnya. Awas nanti jatoh."
Taehyung menaruh laptopnya di atas meja, sedangkan buku-buku ia taruh dibawah meja. Ia memilih untuk duduk lesehan di lantai, karena memang posisi meja lebih rendah daripada sofa.
Melihat hal itu Jeongguk mengikuti untuk duduk di lantai,
"Loh? Bapak duduk diatas saja pak. Saya lebih suka dibawah soalnya."
"Gapapa, kamu lanjutkan mengerjakan tugas saja. Nanti kalau ada yang tidak bisa kamu tanyakan. Saya ingin istirahat dulu."
Taehyung menatap Jeongguk yang sudah bersandar ke sofa. Benar saja beliau terlihat sangat lelah, tak heran perjalanan tadi memakan waktu yang sangat lama ditambah dengan jalanan yang belum rata.
"Maaf pak, gara gara saya bapak jadi kecapekan. Kalau bapak mau tidur dikamar saya saja."
"Saya suka disini."
Blush
Mendadak pipi Taehyung memerah. Memikirkan Jeongguk yang menungguinya saat mengerjakan tugas membuat ia merasa diistimewakan. Selama 19 tahun hidupnya baru kali ini di perlakukan seperti ini. Ya maklum saja selama ini ia hanya bergaul dengan Jimin, Rose dan teman sekelasnya.
Taehyung mulai mengerjakan tugas, membiarkan Jeongguk tertidur disebelahnya. Baru sebentar ia mengerjakan, mendadak otaknya macet. Taehyung tidak bisa mengerjakan tugas tanpa mendengarkan musik. Ingin memutar lagu tapi nanti Jeongguk bangun.
'Tapi kalo volume nya irih* beliau gaakan bangun kan? Gitu aja deh daripada aku gabisa ngerjain tugas.'
Memutar badan untuk mencari ponselnya yang entah dimana. Setelah mengacak acak tempat sekitarnya Taehyung akhirnya mendapatkan ponselnya berada di bawah meja.
Membuka aplikasi pemutar lagu dengan ikon hijau bergaris hitam. Taehyung mulai mencari lagu yang ia inginkan.
Alunan lagu yang sedang hits mulai terdengar dari ponsel Taehyung. Ia meletakkan ponselnya di sebelah buku dan mulai mengerjakan tugas.
Senyuman itu hanyalah mengundang
Luka yang tak pernah kuduga
Inilah akhirnya kau harus dengannya
Mengapa kau dekati akuKau membuat semuanya indah
Seolah takkan terpisahTaehyung ikut menyanyikan lirik selanjutnya tanpa sadar "Aku tlah tau kita memang tak mungkin tapi mengapa kita selalu bertemu,"
"Aku tlah tau hati ini harus menghindar namun kenyataan ku tak bisaaaaa."
Bahkan ia memejamkan mata dan menggenggam bolpoin seolah memegang mic dengan sangat menghayati ia menyanyikan lirik selanjutnya.
"Maafkan aku terlanjur mencintaaaaaaaaa."
Sesaat setelah lagu yang dibawakan oleh Tiara selesai ia masih terdiam dengan mata tertutup. "Nyeseg banget ih lagunya. Tapi easy listening sih."

KAMU SEDANG MEMBACA
MAINSTREAM ; KOOKV
FanficCuma kisah mainstream antara Taehyung dan Bapak Jeongguk. "Pak Jeongguk itu udah terverifikasi bucin." "Sama siapa?" "YA SAMA LO LAH SIAPA LAGI?!" KOOKV LOKAL AU WARN! JAVANESSE BXB Masih Newbie :)