Keesokan harinya Taehyung melangkah masuk kantor dengan hati yang riang. Ia berharap ucapan atasannya kemarin hanyalah mimpi atau mungkin atasannya kemarin sedang mabuk? Mabuk laporan.
Taehyung menyapa setiap pegawai kantor yang ia kenali. Dengan senyuman manis dan tak lupa lambaian tangan.
Dikantor, Taehyung memang dikenal sebagai pria yang humble terlepas dari sexualitasnya yang menjadi minoritas di kantor. Ia juga memiliki banyak pengagum dari berbagai divisi dikantornya.
Kalau kata Jimin dan Rose, Taehyung itu kejam. Ia memang humble tapi itu untuk muka depan. Untuk muka belakang ia kejam. Kejam dalam artian ia penganut "kalau kamu baik ke aku, aku bakal lebih baik ke kamu. Kalau kamu jahat ke aku, aku akan lebih jahat lagi ke kamu."
Taehyung itu pecinta damai. Ia tidak mau mencolok dikantornya, ia ingin punya banyak teman tanpa menjadi populer. Taehyung itu tidak akan mentoleransi siapapun yang cari muka kepadanya ataupun kepada oranglain.
Dan terakhir, Taehyung itu berjiwa bebas alias bar bar, tidak punya malu dan fans nomer satu Ryujin Itzy.
Sesampainya di ruang Divisi Keuangan ia belum menemukan satu pun rekan kerjanya yang sudah sampai. Maklum ini masih pukul 7 pagi sedangkan kantor masuk pukul 07.30.
Taehyung menyalakan speaker bluetooth berwarna hitam yang ada dimeja kerjanya. Lagu Not Shy terdengar dengan keras. Bodo amat kalau ada yang dengar toh sudah biasa ia memutar lagu sepagi ini.
Taehyung mulai merapikan mejanya dengan sesekali ikut menyanyi. "MALHAEBWA DA EOSEO DA CAUSE I'M NOT SHY! WOOO NOT SHY NOT ME ITZYYYYYY~"
"NOT SHY!"
"GIVE ME DA DADA DA DADA"
Tanpa sadar bahkan Taehyung menari nari tidak jelas di ruangan itu. Untungnya kaca ruangan buram jadi orang orang tidak akan terlalu jelas melihat kedalam.
Saking asyiknya dengan dunia fangirling Taehyung tidak sadar kalau pintu ruangan telah terbuka. Jeon Jeongguk berada disana melihat kelakuan Taehyung dengan salah satu sisi tubuh bersandar ke dinding.
Lagu Not Shy telah berganti menjadi No Longer. Lagu ballad yang menyayat hati yang dinyanyikan oleh grup dengan anggota sekecamatan.
"SHE NO LONGER NEED MEE~"
"Siapa?"
"ALLAHU AKBAR!"
Taehyung segera membalikkan badan. Suara datar Jeongguk mengagetkannya sungguh. Ia terkejut dengan suara datar itu tapi lebih terkejut lagi ketika menyadari Jeongguk menyaksikan kelakuan gilanya.
"Eh bapak. Pagi, pak."
Jeongguk mengangguk sekali. Ia melangkah menuju Taehyung yang terdiam disebelah meja kerjanya.
"Begini ternyata kelakuan karyawan ketika masih pagi?"
Taehyung menunduk, ia melipat tangannya kedepan. Sumpah aura Jeongguk mendominasi ruangan ini. Membuatnya tak mampu menoleh sedikit kearah atasannya itu.
"Saya bertanya, kenapa tidak anda jawab?"
"Ma-maaf pak." Jawab Taehyung pelan. Taehyung sadar suaranya sangat pelan karena sungguh untuk menaikkan nada suara saja ia tidak kuat.
"Dimana karyawan yang lain? Mengapa belum ada yang datang?"
Jeongguk masih dengan nada datar yang mengintimidasi Taehyung. Tangannya berada di dalam saku celananya. Ia juga menatap tajam ketua divisi keuangan yang masih menunduk menatap lantai ruangan.
"Belum datang,pak."
"Kalau saya tanya itu dijawabnya menatap kearah saya. Bukan ke lantai. Anda pikir saya dibawah?"
![](https://img.wattpad.com/cover/218173722-288-k699652.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAINSTREAM ; KOOKV
FanfictionCuma kisah mainstream antara Taehyung dan Bapak Jeongguk. "Pak Jeongguk itu udah terverifikasi bucin." "Sama siapa?" "YA SAMA LO LAH SIAPA LAGI?!" KOOKV LOKAL AU WARN! JAVANESSE BXB Masih Newbie :)