3

6.1K 601 59
                                    

"Pak,"

Entah suara Taehyung yang kalah dengan suara angin atau emang Pak Jeongguk diem nggak menanggapi.

"Pak Jeon?"

Diem

"Pak..?"

Masih diem

"Pak Jeongguk?!"

"Haa??"

"-eh? Kamu manggil saya?"

"Iya,pak." Jawab Taehyung pelan.

"Haaa??"

Taehyung menggeleng pelan meskipun yakin kalau Pak Jeongguk gabakal liat.

Gajadi deh,pak. Percuma kalah sama angin.

Laju motor scoopy berwarna coklat itu semakin pelan, sampai akhirnya berhenti di depan pertokoan.

"Loh? Kenapa berhenti,pak?"

"Kenapa,Taehyung?"

"Ya?"

"Kamu tadi mau ngomong apa?"

Taehyung mendadak diam. Bingung dan lupa tadi mau ngomong apa. Mendadak semua hal yang mau dibicarakan menghilang bergitu saja ketika melihat pemandangan wajah Pak Jeongguk -yang super duper guanteng walaupun cuma make kaos putih sama celana kain hitam- dengan penampilan yang biasa aja.

"Ah,"

"Enggak kok,pak."

Pak Jeongguk mengernyitkan dahi tanda bingung dengan ucapan Taehyung.

"Loh? Ndak papa kalau kamu mau bicara. Asalkan jangan saat dijalan raya."

"O-oh, ndak kedengeran ya,pak?"

Pak Jeongguk menggeleng. "Nanti ndak konsen." Diakhiri senyuman yang -Astagfirullah baru kali ini Taehyung liat Pak Jeongguk punya senyum se manis dan se lucu ini-.

ASDFGHJKL GUANTENG POL BUUUK YA ALLAH MAU CRY AJA BUK TAEHYUNG MAU CRYYY

"Ah,iya. Maaf,pak." Ucap Taehyung pelan. Kepala Taehyung perlahan menunduk. By the way, mereka masih diatas motor.

"Pak, ndak mau melanjutkan?"

"Melanjutkan-"

"Perjalanannya maksud saya,hehe."

"Oh? Ah? Iya."

Yang satunya nggak peka sama kode, yang satunya canggung dan malu. Dahlah buang aja mereka ke laut berdua.


"Itu,pak. Rumah cat biru kanan jalan."

Jeongguk memarkirkan motornya tepat didepan rumah berwarna biru tanpa gerbang itu. Taehyung turun, melepas helm yang dipinjamkan tadi kepada Pak Jeongguk. 

"Sekali lagi terimakasih, pak dan maaf kalau saya sangat merepotkan panjenengan*."

Pak Jeongguk senyum

"Gapapa, santai aja." Mengulurkan tangannya kearah Taehyung yang mengernyitkan dahi. "Ndak mau salim? Kan biasanya kalau sama dosen harus salim,"

"O-oh,"

Menyambut tangan Pak Jeongguk dengan gemetar,lalu mencium tangannya. ia yakin Pak Jeongguk di kampus bukanlah orang yang gila hormat sampai sampai semua mahasiswa harus tunduk dan selalu salim kalau ketemu. Tapi ini-?

"Taehyung-"

Itu Rose yang awalnya mengira kalau Taehyung turun dari gojek ternyata turun dari motornya dosen paling killer sekampus.

MAINSTREAM ; KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang