Sumpah ya, baru kali ini Taehyung mau ngumpat, mau marah, mau teriak, mau mau mau apa aja deh. Taehyung capeeeeeek! Dari pagi-dari baru sampe didesa yang ada acara baksos itu- sampe sekarang udah jam 2 siang dia belum istirahat. Ya istirahat 10 menit cuma minum aqua tok, mau makan tapi nggak nafsu. Lapernya hilang ketutupan sama haus.
Temen-temen sekelasnya yang lain juga keadaannya nggak beda jauh sama dia. Ada Joshua dan Jisoo yang sudah tiduran di karpet yang disediakan oleh Pak RT-diletakkan diteras rumah beliau-, ada Daniel yang bahkan-astaga dia sudah membuka kaos yang dipakai, aduh, kotak-kotak apa itu, help! Sedangkan yang lain ada yang duduk duduk sambil makan, ada yang membuat instastory, dan lain-lain.
Taehyung memutuskan untuk duduk disebelah Joshua, inginnya ikut berbaring tapi tempatnya sudah tidak cukup. Tak apalah, setidaknya ia bisa bersantai sebentar.
"Nggak ikut tidur, tae?" Joshua membuka obrolan. Meskipun dia menutup separuh wajahnya dengan lengan, namun ia bisa dengan jelas tau siapa orang disebelahnya. Aroma khas Taehyung, bau parfum eskulin.
"Pengennya tidur. Tapi lihaten to, tempatnya ndak cukup."
"Hm~" Joshua menjawab tak acuh. Bukannya cuek, tapi terlampau mengantuk.
Angin sepoi-sepoi menambah kesan sejuk diantara teriknya matahari siang ini. Hampir saja Taehyung jatuh terjerembab kebelakang-ia ikut mengantuk- kalau punggungnya tidak dipegangi.
"O-oh, terimaka-" Menoleh kebelakang dan menemukan Jeongguk tersenyum kecil dengan tangan yang masih memegangi punggungnya.
"-sih, ehm. Pak Jeon."
Jeongguk masih mempertahankan senyumnya, ikut duduk disebelah Taehyung seolah tak terganggu dengan mahasiswanya yang tidur seperti pindang. Berjejer.
"Mengantuk?" Tanyanya pelan
Taehyung melirik kearah Jeongguk, "Sedikit."
"Lalu kenapa tidak ikut tidur dengan yang lain?"
"Tempatnya tidak cukup,pak."
Hening sebentar.
"Kamu masih mengantuk, Taehyung?"
"Tidak,pak."
Well, masih sih, cuman kan sungkan kalo bilang jujur. Apalagi ke dosen.
"Mau jalan-jalan sebentar?"
Sontak, Taehyung menoleh kearah Jeongguk yang ternyata juga menatapnya. Salah tingkah, ia langsung mengubah arah pandangan.
"Ke-kemana,pak?""Nggak jauh, sekitaran sini aja."
"Berdua aja,pak?"
Jeongguk tampak menimang sesuatu,"iya, yang lainnya sudah capek soalnya. Kamu bisa lihat sendirikan temanmu sudah kehabisan energi."
"O-oh, iya,pak."
"Ayo?" Jeongguk beranjak dari duduknya diikuti Taehyung. Mereka berjalan kearah luar gerbang rumah Pak RT. Tidak menyadari ada salah satu mahasiswa yang melihat mereka berjalan berdua.
Mahasiswa itu tersenyum senang, "sip. Ada bahan buat gibah nanti."
■
"Kita jalan kemana,pak?"Terhitung kurang lebih 10 menit mereka berjalan tanpa ada suara. Dan tanpa rute perjalanan yang jelas. Taehyung sebenarnya sudah ingin menegur sejak tadi, tapi sungkan. Mau protes, tapi dosen. Tapi kalau tidak protes, nanti tersesat. Haduh, serba salah seperti Raisa.
Jeongguk berhenti. Membuat Taehyung yang dibelakangnya ngerem mendadak, sedikit terbentur punggung Jeongguk lalu mundur 1 langkah.
![](https://img.wattpad.com/cover/218173722-288-k699652.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAINSTREAM ; KOOKV
FanfictionCuma kisah mainstream antara Taehyung dan Bapak Jeongguk. "Pak Jeongguk itu udah terverifikasi bucin." "Sama siapa?" "YA SAMA LO LAH SIAPA LAGI?!" KOOKV LOKAL AU WARN! JAVANESSE BXB Masih Newbie :)