Chapter 23

483 25 8
                                    

Bibir Jaebum yang mengecup pucuk kepala Hana.

Dengan tubuh yang menegang, tangan dan kaki yang tiba tiba menjadi dingin, lalu setitik rasa nyaman, Hana terdiam merasakan hangatnya bibir Jaebum yang masih menempel di kepalanya, entah kapan Jaebum akan menyudahinya pastinya Hana ingin sedikit lebih lama, ya hanya sedikit karena Hana pun tak tau mengapa ia menginginkan itu.

Tapi nasib tak berpihak pada Hana karna Jaebum pun menyudahi aksinya dan Hana yang tersadar pun buru buru bangun dari pangkuan Jaebum, beranjak ingin pergi jika tangan Jaebum tidak menahan pergelangan tangannya.

" Maaf Hana, tapi saya rasa saya suka kamu." ucap Jaebum sambil memandang Hana.

Hana pun otomatis memandang Jaebum,
" Om bercanda ya?" Ucap Hana dengan mata yang memincing curiga.

" inginnya si seperti itu, tapi perasaan saya ga bercanda, serius." Balas Jaebum dengan mata yang menatap Hana dalam.

Hana pun mendadak diam, matanya menjadi kikuk melihat kesana kemari, mencari tempat ternyaman agar tidak berkontak mata dengan Jaebum.

" Tenang aja Hana, saya masih suka kamu belum sayang dan cinta, jadi jangan terlalu di pikirkan, intinya saya suka kamu." ucap Jaebum sebelum akhirnya berdiri melepaskan genggaman tangannya pada Hana dan pergi menuju tangga.

Saat baru ingin mencapai tangga, Jaebum berhenti dan menengok ke arah Hana.

" Tenang aja, sudah saya izinkan ke kepala sekolah kamu." Ucap Jaebum tenang dan kembali berjalan ke atas.

Setelah Jaebum ke atas, Hana pun melihat ke atas takut takut ada Jaebum.

" Sialan sialan, jantung gue ngapa siii, kan cuma suka, suka kan banyak mungkin om Jaebum tu sukanya gara gara gue kerja nya bagus." Ucap Hana sembari duduk di sofa dengan tangan yang memegang dada.

" Kalo suka sebagai rekan kerja, kenapa dia nyium gue si?!" Hana pun berjalan cepat ke arah dapur mengambil segelas air dingin, karna tiba tiba saja ia sedikit haus.

• • •

" Abanggggg." Panggil Hana kepada bang hanbin saat baru saja pulang dari rumah om dokter.

Tidak ada sautan dari dalam, Hana memutuskan untuk ke kamar Hanbin, mungkin saja abangnya itu sedang di studio kecil yang ada di kamarnya, siapa tau kan?.

" Abang Hana masuk ya?" tanya Hana saat membuka pintu.

" Iya masuk aja." Jawab Hana sendiri.

Dan dugaan yang tepat, di sana abangnya yang paling tampan sedunia itu sedang duduk dengan kuping yang di pasangi earphone dan tangan yang sibuk mencoret coret kertas.

Tidak menyadari Hana yang sudah duduk diam di sofa yang berada di dalam studio.

" Ehem!" Deham Hana berharap abangnya mendengar, tapi nihil.

" EHEM!" cobanya sekali lagi dengan lebih keras, tetap saja tidak bergeming.

Hana yang kesal pun berteriak
" ABANGGGGG!!!!!" teriak Hana

Dan

Akhirnya

Tidak dengar juga:(

Bin ngapa Bolot bgt si u - author canci

Akhirnya Hana pun berjalan dan menarik earphone yang di pakai abangnya itu.

Om Dokter ; Im Jaebum✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang