gua lagi di ruangan renjun sekarang. udah gak slek kita. dari kmaren dia minta bantuan gua untuk ngelaksanain rencana penawarnya. yauda, akhirnya siang ini gua udah di rumah dia sesuai waktu yang disuruh.
"jadi gimana jun?" tanya gua pada renjun yang lagi ngobrak-ngabrik lacinya.
renjun mengangkat botol kaca yang berisi banyak pil berwarna biru muda.
"itu penawarnya?" tanya gua kagum sambil mikir ini anak kelemahannya apa ya? hikd.
"iya" jawabnya singkat.
"trus gua ngapain?" tanya gua masi bing0ng.
"gua berhasil nemuin penawar dari muka yang sangat jele ke normal. nah, karena koronteng bikin pada ganteng, kita harus menjelekan muka mereka dulu, baru minum pil yang isinya penawar ini. dalam 1x24 jam muka mereka akan kembali seperti semula" jelas renjun.
keknya gua ngarti dah kenapa gua dipanggil ama renjun.
bahas jele-jele soalnya.
"o-oke, trus gua?" tanya gua pura-pura.
"gua butuh lu, ra. gua tau lu pasti bakal marah. tapi, gua butuh orang yang ngaku kalo dia jele. dengan kepercayaan diri seperti itu, akan mudah menyukseskan penawarnya" renjun nunduk.
gua? gua ketawa bangsat nagakakakakkakakakakaka
"hah? gua, njun. yaampun ngakak" gua ketawa ampe nangis dengernya.
gua gamarah. tapi apaya, gua emang ngaku kalo gua kentang. dan hari ini, gua ganyangka kalo pengakuan itu bisa menyelamatkan dunia. ngakakakakakaka.
"lu gamarah, ra?" tanya renjun kaget. bola matanya membesar, ga percaya dengan ucapan gua.
"enggak, jun. aku bahagia kok. walaupun jele ada yang setia nemenin aku. cwehh" jawab gua cringe parah.
"makasih ya, ra. makasih banyak. kita langsung bergerak hari ini juga" renjun menganggukan kepala seraya natap gua.
kemudian, dia membentangkan peta kota dengan tanda lingkaran merah di setiap rumah sakit dan beberapa rumah yang diduga punya gejala koronteng. tumpukan buku bahan referensinya berada di samping peta tersebut.
"ini data kasus dari walikota, baru 100 kasus. blom ada yang sembuh. tersebar di 5 rumah sakit rujukan. dua cewe udah jadi cowo tulen" kedua matanya menatap fokus peta dihadapannya. "gua udah jalan-jalan keliling kota akhir-akhir ini. jadi sekarang kita tinggal bergerak sesuai peta" lanjutnya dengan tegas.
fiks. renjun idaman parah.
dia memperhitungkan segala sesuatu dengan persiapan yang matang dan sangat menghargai waktu.
"eh, kenapa liatin saya?" tanya renjun salah tingkah.
"enggak, kamu keren" puji gua dengan mengacungkan jempol dan tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] NGALUS +HRJ ✔
Fanfiction❝Saya sayang kamu, Ra.❞ Serius. Kata orang-orang, ceritanya bikin baper. Coba dibaca aja, mungkin nanti justru makin suka sama oknum bernama Huang Renjun ini. Kalau udah selesai baca, coba baca book two-nya di sebelah ya, Kak✨ #1 jaemin [040420] #1...