"baik anak-anak, pelajaran kimia hari ini telah usai. tetap di kelas sampai guru selanjutnya tiba. untuk renjun, kamu ikut saya ke kantor sekarang" perintah taeyong sambil melangkah keluar dari kelas.
teman-teman sekelas renjun terus saja memperhatikan setiap langkah renjun, seolah ia adalah seekor kucing di mata para anak kecil yang siap dimainkan.
tapi, renjun tak menghiraukan tatapan-tatapan itu. ia terus saja berjalan maju mengikuti taeyong hingga tiba di kantor guru yang lengang.
taeyong mempersilahkan renjun untuk duduk di sofa ruang guru. mereka berhadap-hadapan sekarang. renjun mengusap wajahnya kasar. ia sudah menduga bahwa jaehyun akan melakukan hal yang begitu licik padanya. tapi di sisi lain, renjun bersyukur bahwa jaehyun belum melakukan sesuatu yang mencurigakan pada pacarnya.
anjay wadadaw.
"sebelumnya, saya minta maaf, jun. saya sudah terlalu lama terjebak dalam lingkaran pertemanan dengan jaehyun. ia selalu memanfaatkan saya dengan mengancam keluarga saya. saya tau saya pengecut. kamu boleh melampiaskan segala kekesalanmu pada saya, jun" taeyong membuka pembicaraan terlebih dahulu.
"ya. saya harap ini terakhir kalinya anda berada lingkaran tersebut" jawab renjun dingin.
"kamu bisa menceritakan segala masalah yang diciptakan jaehyun padamu dan teman-teman, jun. mungkin saja saya bisa membantumu menyelesaikan hal tersebut" ucap taeyong.
"disini aman, jaehyun sedang mengajar di kelas kiraa sekarang" lanjutnya.
renjun menatap tajam taeyong. "kenapa saya harus repot bercerita kalau bapak saja tidak bisa menyelesaikan masalah bapak sendiri?"
o-oke.
taeyong salah tingkah. tak menduga bahwa perkataan renjun tepat sasaran menghantam kenyataan.
"berikan kertas ulangan saya yang asli" pinta renjun dengan dinginnya. kedua matanya terus menyorot taeyong yang mulai berkeringat.
taeyong telah berhadapan dengan orang yang salah.
ia pun mengeluarkan kertas ulangan renjun yang asli dari saku jasnya. belum dinilai sama sekali.
begitu renjun sudah mendapatkan kertas ulangannya, renjun bersiap untuk pergi dari kantor guru tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
namun, taeyong menahannya.
"buktikan kalau kamu tidak bersalah, jun. dalam waktu dekat ini, akan ada peraturan baru yang diumumkan di aula sekolah. dan pakde taeil juga akan menghadiri acara tersebut!" seru taeyong.
"saya mengerti itu" jawab renjun tanpa melihat taeyong lagi. ia benar-benar keluar dari ruang guru dengan membawa bukti yang teramat penting.
kemudian, hari itu pun tiba. renjun yang dibekali akal cerdas pun mengerti dengan ucapan taeyong dan segera menyusun rencana untuk membuat publik bungkam.
renjun tidak takut pada apapun yang akan terjadi nantinya karena ia tidak merasa bersalah.
renjun mengambil kesempatan saat jaehyun sudah merasa tenggelam kesenangan dalam pidato yang disampaikan oleh taeyong, bidak setianya.
"interupsi!" seru renjun, sukses memecah tawa bahagia jaehyun di barisan para guru.
tanpa keraguan, renjun berjalan maju dan mengambil alih podium aula sekolah.
"assalamualaikum, selamat pagi, para guru dan teman-teman yang sudah berharap banyak pada saya" suara renjun memenuhi aula sekolah, membuat seluruh orang diam mendengarkan.
renjun si savage boy telah hadir di sini, batin jeno sambil tersenyum dalam diam.
"atas banyak hal yang telah terjadi saat ini, saya rasa, saya tidak perlu meminta maaf karena kalian lah yang harusnya meminta maaf pada saya" ucap renjun, langsung pada inti pembicaraannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] NGALUS +HRJ ✔
Fanfic❝Saya sayang kamu, Ra.❞ Serius. Kata orang-orang, ceritanya bikin baper. Coba dibaca aja, mungkin nanti justru makin suka sama oknum bernama Huang Renjun ini. Kalau udah selesai baca, coba baca book two-nya di sebelah ya, Kak✨ #1 jaemin [040420] #1...