curhat

2.7K 330 10
                                    

gua berdiri di pinggir tebing sambil memejamkan mata. merasakan angin laut yang menerpa. dari sini, gua bisa melihat hamparan laut dan langit yang terlihat saling bersentuhan.

"dingin, euy" ucap renjun yang berada di belakang gua.

pfft. lagi enak-enak nikmatin suasana, renjun malah bikin gua ketawa.

"fotoin ya, njun" pinta gua. "pake hape lu aja, bagusan" gua cengengesan.

renjun nurut aja. "gak madep kamera?" tanyanya.

"gausah. gua kentang soalnya, jadi madep belakang. jangan lupa keliatin backgroudnya!" seru gua sambil ngerapihin rambut.

"bagus deh kalo lu kentang" ucap renjun dengan santai.

"hah? kok gitu?" gua ga terima.

"salah satu sumber kebutuhan hidup soalnya, karbohidrat" jawab renjun sambil memainkan hapenya.

"iya deh yang juara satu wayv cup mah. gua jadi juara seangkatan aja udah seneng" sindir gua sambil membungkuk memberi hormat pada tuan renjun.

"ah enggak. saya lebih senang jadi juara di hati kamu" balas renjun disertai senyum manisnya.

yAELAH INI MAO MENANG DEBAT GABISA-BISA.

gatau ah.

gua balik badan, kembali menatap pemandangan. males sama renjun. senjatanya ngalus mulu. udah tau diri ini gampang ambyar. hikd.

"dah siap belom?" tanya renjun.

"udah!" seru gua.

"dipoto atau dijorokin nih?" tanya renjun jail.

apaansi astaga :'

"ihh, buruan" ucap gua kesal.

"nanti bikin mi rebus tapi" balas renjun.

ini anak yak . .

"iya, yaampun. udah foto aja" jawab gua. rambut gua keburu berantakan nih, ceu.

"bilang, renjun ganteng dulu".

hadehhh. tanpa menoleh, gua mendongak. menatap langit dan berteriak.

"kepada dunia, aku cuma mau bilang kalo aku punya seseorang yang sangaaatt percaya diri. mengaku ganteng, padahal mah emang ganteng. pokoknya dia ganteng banget. aku ambyar mulu tiap hari. puas?".

"satu lagi".

"apa?".

"bilang, aku sayang renjun ganteng".

"ish. ga diucap juga udah tau jawabannya kan?".

"hah, gadenger".

"ih. aku sayang huang renjun ganteng bengad!"

"selalu?".

"iya".

"seterusnya?".

"iyaaak".

"nanti sore?".

"gatau kalo nanti sore".

"awoakwok. saya juga sore ini, besok, lusa, selalu, seterusnya, dan bisakah saya sayang kamu selamanya?".

huh.

rasanya, ucapan renjun barusan mengalahkan indahnya pemandangan pantai. membuat kedua mata gua kini terpaku pada si pemilik suara. sAE SI RENJUN IH.

bukan ambyar lagi, ambrol ini mah. kudu ngungsi hatinya. hikd.

"kenapa? heran ya gua bisa ngalus?" tanya renjun.

[1] NGALUS +HRJ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang