Ada yang suka Twice?
Siapa member favorit kalian?
Umm, kalo gue suka Yoo Jung-Yeon :)
.
.Salam sayang
Atikalien
.
"You there, i fancy you. I don't want just anyone
Hey I love you."Twice ~ Fancy
*******
Gue ikut berkerumun dipapan pengumuman. Banyak banget murid kelas 12 yang berbondong-bondong dan desak-desakan cuma buat lihat nama mereka lulus atau nggak, gue masih dibelakang gak bisa nerobos kedepan soalnya padet banget. Mana badan cowok pada tinggi-tinggi dan berisi, lah gue yang pendek dan kurus ini bisa apa? Yang ada gue terombang-ambing diatas lautan manusia ini. Untuk cari aman gue nunggu aja kali ya, nunggu gak terlalu rame kaya sekarang. Meskipun gue penasaran banget sama hasilnya pengen buru-buru lihat.
Risma menepuk pundak gue."lo udah tau hasilnya?"
"Belum nih, gue mau nerobos juga kayanya susah deh."
"Mau gue liatin hasil punya lo gak?" Tiba-tiba suara Putra dari balik punggung gue, bikin gue menoleh padanya.
"Pengen liat sendiri dengan mata kepala gue." Kata gue ke Putra setengah cemberut.
"Yaudah, bentar kalo gitu." Putra celingukan kayak lagi nyari seseorang.
Pas matanya nemu geng pojok alias Dison and the gang tangan Putra melambai ke mereka yang lagi jalan menuju sini.
Dison, Dandot, Erffan dan Valdi pun saling menatap satu sama lain. Bingung kenapa Putra memanggil mereka pas lagi ada gue dan Risma.
"Paan lo manggil gue?" Tanya Dison dengan gaya senganya ke Putra.
"Lo mau liat mading kan? Nih sekalian ajak si Naya sama Risma pengen liat hasil kelulusan juga." Putra menjelaskan tujuannya kenapa dia manggil Dison dan temen-temennya itu.
Effran mengernyitkan dahinya. "Perasaan lo dari tadi berdiri disini deh, kenapa gak ngeliat mading malah nongkrong doang disini?"
Gue mendengus. "Banyak orang coy! Tinggi-tinggi banget, gue gak bisa nerobos."
Dandot dan Valdi malah ngakak denger apa yang gue bilang tadi.
"Makanya punya badan tingginya keatas bukan kesamping." Ledek Valdi ke gue.
Gue memutar bola mata, kesel. Risma malah cekikikan. Si Putra juga samanya kaya Risma ikutan ketawa.
Dandot maju kedepan kerumunan orang-orang itu. "Nih lo pada liat gue ya, cara nerobos orang sebanyak itu."
Tanpa aba-aba Dandot menerobos kasar dan tanpa permisi juga Dandot membelah kerumunan itu. Hebat. Kerumunan terbelah dengan dihadiahi tatapan gak suka dari siswa kelas 12 yang lagi lihat hasil kelulusan didepan mading. Dandot doang emang kalo udah brutal susah buat dikendalikan.
Gue ngakak lucu aja gitu cara Dandot yang terlalu maksa. Tapi berhasil juga.
Gue dan Risma mendekati mading mencari nama gue di pengumuman itu. Gue meloncat girang pas tau nama gue ada disana dan kata 'lulus' tertera jelas di kertas itu, Risma langsung memeluk gue. Risma juga lulus. Gue berpelukan penuh haru, Putra dengan seruan 'Yes' nya bisa gue tebak dia juga lulus. Dison and the gang saling teriak 'lulus' dan membuat formasi lingkaran lalu joget-joget.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINAY
Teen FictionDari awal emang gue udah jadi bucin. Tapi, gak sadar. Hahaha Cowok kelas 10 yang gak pernah lepas dari topi sekolahnya, mau pas istirahat, ke toilet, ke perpustakaan, ke bagian Tata Usaha, gue gak pernah lihat itu topi lepas dari kepalanya. Mungkin...