Tiga

240 44 2
                                    

Selamat membaca
Semoga suka
-
-
-
-

"Minum dulu dek, kata dokter lo dehidrasi dan harus banyak minum." Shella tetap menangis, dan itu membuat Kaisar kesal. Kaisar menyimpan kembali gelas di genggamannya ke nakas yang berada di samping brankar.

"Jangan nangis terus dek. Lo harus istirahat!" Shella yang sedang duduk di brankar sambil menangis menatap Kaisar.

"Kak...." Kaisar yang mengerti, segera memeluk adik kesayangannya.

"Dio jahat kak....hiks....hiks...." Kaisar mengusap punggung sang adik.

"Udahlah dek, gak usah pikirin cowok kayak dia. Sekarang lo tidur aja." Shella hanya mengangguk, dan melepaskan pelukannya.

"Kakak disini aja, temenin gue...." Kaisar pun duduk di samping adiknya. Shella menggeser sedikit memberi ruang untuk kakaknya duduk, dan kembali memeluk Kaisar dari samping.

Di balik pintu ruang UKS yang sedikit terbuka, terdapat seorang lelaki yang memperhatikan mereka. Lelaki itu menghela nafas lega saat melihat Shella sudah sadar.

Flashback on

"Kak Dio ke Korea buat belajar Shell. Dia disana sama sekali gak ketemu Kayla. Kak Dio cerita ke gue selama dia tinggal disana, dan dia sama sekali gak sebut nama Kayla." jelas Marsya. Shella masih tak percaya, bisa saja Dio bertemu gadis itu.

"Gu--" Shella berhenti bicara saat merasakan getaran ponsel di saku roknya. Tertera nama Dio di layar ponselnya.

"Siapa?"

"Dio" Shella segera mengangkatnya.

"Hallo Di, kamu kemana aja? Kenapa baru telfon aku?"

"Sorry Shella"

"Iya gak apa-apa Di"

"Kita putus"

Shella membulatkan matanya saat mendengar perkataan Dio.

"Kamu bercanda kan?"

"Kita putus"

"Ke... Kenapa?"

"Aku bosan saja dengan hubungan ini"

Shella mengeluarkan air matanya. Luna dan Marsya yang melihat itu bingung. Marsya pun mengambil ponsel Shella.

"Kak Dio!"

"Kok ada kamu sih Sya?"

"Kakak bilang apa ke Shella, sampai buat Shella nangis?"

"Bukan urusan kamu!"

"Kak! Lo--" sambungan terputus.

"Menyebalkan!" teriak Marsya.

"Shella, lo kenapa?" air mata Shella mengalir semakin deras.

"Dio putusin gue"

"Apa?!" teriak Marsya dan Luna bersama.

"Shell, lo mau kemana?" Shella tetap melangkahkan kakinya dengan kepala yang tiba-tiba terasa sakit.

"Shella!" Marsya dan Luna berlari saat melihat Shella jatuh tak sadarkan diri.

"Telfon kak Kaisar!" Marsya mengeluarkan ponselnya.

"Gue gak punya nomornya!"

"Pakai hp Shella!"

"Gue gak tahu password nya!"

"Yaudah telfon Nara aja cepat!" Marsya dengan cepat menelfon Nara.

HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang