Limabelas

180 33 7
                                    

Selamat membaca
Semoga suka❤
-
-
-
-

Delapan tahun kemudian...

Seorang gadis berjalan dengan anggun sambil menarik sebuah koper berwarna merah muda. Disamping kanan gadis itu ada seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sangat muda dan cantik, dan disamping kiri gadis itu terdapat seorang lelaki tampan dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya.

"Daddy ada di mana?" tanya gadis itu pada kedua orang di sampingnya.

"Daddy mu mungkin masih di jalan Shella, sabar ya anak Mom yang cantik." ya... gadis itu Shella. Shella bersama ibu dan kakaknya-Kaisar- baru saja tiba di Indonesia setelah menempuh perjalanan berjam-jam dari London.

"Itu Daddy!" Shella melepas kopernya dan berlari menuju ayahnya yang sedang melambaikan tangan dan tersenyum.

"Daddy! Shella kangen banget sama Daddy." gadis berusia dua puluh lima tahun itu memeluk ayahnya dengan erat.

"Daddy juga sangat merindukan putri cantikku." Kaisar bersama ibunya-Hirata Putri- menggelengkan kepalanya melihat tingkah Shella yang seperti anak kecil itu.

"Dad." Kaisar tersenyum pada Bima Shen-ayahnya.

"My Son! Come here!" Bima merentangkan sebelah tangannya. Kaisar yang paham pun menghampiri Bima dan memeluknya.

"Kau tak ingin bergabung?" tanya Bima pada istrinya.

"Kau ini!" Hirata menghampiri keluarganya dan memeluk mereka.

"Sudah-sudah pelukannya, kita harus segera pulang. Nenek kalian sedang menunggu kita. Ayo!" Mereka pun pergi menuju rumah keluarga Shen.

"Sampai kapan kau akan seperti ini Sean? Bunda khawatir kamu akan sakit nak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sampai kapan kau akan seperti ini Sean? Bunda khawatir kamu akan sakit nak. Istirahatlah nak. Biar Bara atau Nara yang menyelesaikan pekerjaan mu." ujar Intan-Bunda Sean- sambil memegang bahu anak pertamanya itu.

"Sebentar lagi Bun, Sean akan istirahat setelah semuanya beres." Intan menghela nafas pasrah lalu pergi meninggalkan Sean yang masih setia menghadap laptop.

"Bunda kenapa?" Intan menatap anak terakhirnya.

"Kakakmu Bara, dia sangat keras kepala sekali seperti ayah mu. Bunda khawatir dengan kakakmu, wajahnya sangat pucat dan dia masih tetap bekerja di hari libur seperti ini." Bara tersenyum lalu memegang tangan ibunya dan mencium punggung tangan Intan.

"Bunda tenang aja. Nanti Bara yang urus kak Sean. Sebaiknya Bunda temui ayah, tadi Bara lihat ayah seperti sedang kesal."

"Baiklah, Bunda ke ayah dulu ya?" Intan pun pergi menemui suaminya. Bara melangkah menuju kamar kakaknya.

"Kak Shella kembali." Sean menghentikan jarinya yang sedang menari di atas keyboard. Lalu melihat adiknya.

"Lo serius? Lo gak bohong lagi kan?" tanya Sean penuh harap. Semoga ini bukan tipuan adiknya lagi.

"Gue serius. Nanti gue kasih tahu alamat rumah kak Shella yang sekarang." Sean segera bangkit dan memegang bahu Bara.

"Gue mau sekarang! Mana alamatnya?!" paksa Sean sambil mengguncang bahu adiknya.

"Lo mau ketemu kak Shella dengan keadaan lo yang kayak gini? Lo yakin? Yang ada kak Shella bakal usir lo!" keadaan Sean memang sangat menyedihkan. Bukan hanya wajahnya saja yang pucat, tapi rambutnya yang mulai panjang, rahang yang mulai ditumbuhi janggut, dan juga kantung mata yang terlihat menghitam.

"Tapi Bar gue maunya se-"

"Lo istirahat sekarang. Jangan lupa buat cukur tuh rambut sama janggut lo! Besok gue kasih alamatnya. Biar gue yang lanjutin kerjaan lo!" Bara mengambil laptop dan beberapa berkas yang berserakan di meja.

"Bar-"

"Lo tenang aja. Kerjaan lo ini, gue bakal minta bantu ke ayah. Bye!" Sean menghela nafas lelah. Benarkah gadisnya telah kembali setelah delapan tahun menghilang tanpa kabar? Semoga saja.

 Benarkah gadisnya telah kembali setelah delapan tahun menghilang tanpa kabar? Semoga saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih❤

Terimakasih❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang