"Aku gak butuh janji. Yang aku butuh bukti bukan janji!" -SPS
"Bukannya gue belum move on, tapi gue masih belum dapat cewek yang bikin gue tertarik." -SAD
*****
Cerita ini hasil dari pemikiran sendiri.
Valisaf5
"Shella!" gadis dengan senyuman manis itu kini tersenyum saat melihat seseorang yang berada di depan mobil hitam. Shella berjalan keluar gerbang menghampiri kekasihnya.
"Sean, kok ada di sini sih? Lo udah sembuh?" tanya Shella sambil menempelkan punggung tangannya di dahi putih bersih milik Sean.
"Syukurlah udah gak panas." Sean tersenyum dan mengambil tangan Shella yang berada di dahinya.
"Kita jalan-jalan dulu oke?" Sean menggenggam tangan Shella erat dan penuh kelembutan.
"Eh, jalan-jalan kemana?" Sean hanya tersenyum dan membukakan pintu penumpang di sebelah kemudi.
"Masuk dulu aja." Shella hanya menurut. Setelah keduanya masuk, Sean tidak lupa memakaikan Shella seat belt.
"Sean gue bisa sendiri."
"Gak, mulai sekarang gue yang bakal pakein lo seat belt." masalahnya adalah, berada sedekat ini dengan Sean membuat kerja jantung Shella dua kali lebih cepat.
"Udah." Sean menepuk kepala Shella pelan.
"Kita mau kemana?" tanya Shella saat Sean sudah menjalankan mobilnya menjauhi area sekolah.
"Kita ke mall."
"Ngapain? Nonton?" Sean mengangguk.
"Oke, tapi gue gak bawa baju ganti atau jaket. Gue gak pernah ke mall pake seragam."
"Di jok belakang ada hoodie gue. Coba lo pake." Shella melihat ke belakang dan benar ada hoodie berwarna hitam. Segera Shella ambil dan memakainya.
"Rok gue ke tutupan Sean." Sean terkekeh saat melirik Shella yang kini sedang memajukan bibirnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gak papa lah. Lucu tahu." Sean terkekeh pelan dan mengusap kepala Shella dengan tetap melihat ke arah jalanan.
"Gue emang lucu." Sean dan Shella tertawa.
"Iya, pacar gue emang lucu." Sean menggenggam tangan Shella dan mengusap punggung tangan gadisnya dengan ibu jarinya.
"Shell..."
"Hm..." Shella yang sedang melihat ke luar melalui jendela sampingnya menoleh, menatap Sean yang sedang tersenyum tipis.
"Kamu cantik." Shella menoleh dengan wajah yang sedikit memerah.
"Kamu?" Sean mengangguk.
"Iya kamu. Kayaknya kalau pake 'lo-gue' kita bukan kayak pacaran. Kamu mau kan pake 'aku-kamu'?" Shella menahan senyumnya.
"Iya kalau kamu nyamannya gitu yaudah." mereka berdua pun tersenyum.
"Udah sampai." Shella pun membuka seat belt begitu juga dengan Sean.