Sebelas

156 34 9
                                    

Selamat membaca
Semoga suka❤
Minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin🙏
-
-
-
-

"Hai! Kenalkan nama gue Alena Skyla. Pacar Sean Alvano Dev." semua yang berada di kantin terkejut dengan perkataan itu.

"Kita udah gak punya hubungan apa pun lagi! Lo harus ingat itu!" Sean menatap tajam Alena, membuat gadis seperti barbie itu tersenyum manis.

"Benarkah? Kalau benar, kenapa kamu balas pelukan aku? Rindu? Aku yakin, di hati kamu masih ada aku." Sean mengepalkan tangannya.

"Lo–"

"Hai kak Alena! Gue Shella Putri Shen." Shella berdiri dan mengulurkan tangannya. Alena membalas uluran tangan Shella. Sean menatap Shella tak percaya. Mengapa gadisnya bersikap baik-baik saja? Mengapa gadisnya tak marah? Jelas gadisnya tahu kalau Alena adalah mantanya, dan gadisnya bersikap seolah itu bukanlah masalah. Apa gadisnya sama sekali tak cemburu? Sean lupa, gadisnya tak mencintai dirinya kan?

"Silahkan duduk di sini kak. Lagi pula bangku yang lain udah penuh." Alena beserta yang lainnya duduk. Sean menatap dengan intens pada Shella yang kini kembali duduk. Alena duduk di samping Sean dengan mengaitkan tangannya di lengan Sean. Jangan lupakan tatapan para murid yang terkejut dan bingung.
Sean tetap menatap Shella yang kini kembali sibuk dengan ponselnya. Sean tak berusaha untuk menjauhkan diri dari Alena karena akhirnya akan percuma saja. Gadis yang pernah mengisi hatinya atau mungkin masih ada di hatinya itu sangat keras kepala dan akan melakukan apapun agar keinginannya bisa tercapai

"Lo mau kemana Shell?" tanya Luna saat melihat Shella berdiri.

"Gue mau ke toilet." setelah mengatakan itu Shella melangkahkan kakinya pergi. Sean yang melihat gadisnya pergi, dengan segera melepaskan tangan Alena dari lengannya.

"Sean! Mau kemana?! Sean!" Sean tetap melangkahkan kakinya mengejar Shella. Luna yang masih berada di kantin pun ikut pergi menyusul Shella.

"Shella!" langkah Shella terhenti karena seseorang memegang lengannya. Shella tahu siapa dia, siapa lagi jika bukan Sean?

"Shella dengerin aku dulu." tubuh Shella berbalik karena Sean menariknya, membuat wajah Shella kini berhadapan dengan dada bidang Sean yang berlapis seragam.

"Ikut aku!" Shella yang tersadar segera memberontak saat Sean menariknya.

"Lepas!" Shella tetap berusaha untuk melepaskan lengannya dari tangan lelaki dengan mata indah itu. Sean mengabaikannya dan tetap menarik Shella menuju rooftop.

"Lepasin adik gue!" suara yang berasal dari arah belakang, membuat langkah Sean terhenti diikuti Shella.

"Gue bilang lepasin adik gue! Lo budek hah?!" Kaisar dengan sedikit kasar melepaskan tangan Sean di lengan adiknya.

"Shell..." Shella menghindar saat Sean akan meraih tangannya lagi.

"Jangan pernah lo dekati adik gue lagi!" setelah mengatakan itu, Kaisar membawa Shella pergi meninggalkan Sean yang kini diam menundukkan kepalanya.

Sebuah tepukan mendarat di bahunya. Sean mengangkat wajahnya dan melihat siapa yang menepuknya. Kembarannya— Nara.

"Tanya ke hati lo, siapa sebenarnya yang ada di hati lo. Shella atau Alena?" setelah itu Nara pergi meninggalkan kembarannya.

"Bro! Benar kata Nara, lo harus tanya hati lo. Jangan sampai lo pengen keduanya. Lo harus yakinin hati lo, siapa sebenarnya yang lo pilih." ujar Chandra yang baru saja datang bersama dengan Luna. Sean hanya diam, bingung harus mengatakan apa.

"Sean! Kalau lo emang cuma jadiin Shella pelarian, mending dari sekarang lo akhiri semuanya sama Shella dan balik lagi sama mantan lo!" ujar Luna kesal.

"Udah sana! Bawa Sean ke kelas, bentar lagi bel." Luna mendelik saat Chandra seenaknya menyuruh dirinya.

"Ogah!" Luna pun pergi. Chandra menggelengkan kepalanya saat melihat sikap gadis itu.

"Gue ke kelas, thanks Chan." Sean menepuk bahu Chandra kemudian pergi.

" Sean menepuk bahu Chandra kemudian pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 20.05

Shella membaringkan tubuhnya di kasur berwarna merah muda yang berada di kamarnya. Shella menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya jatuh pada saat Sean memeluk mantan kekasihnya. Shella berusaha untuk tidak terlalu memperdulikan itu, tapi bagaimana lagi? Hatinya sudah jatuh pada lelaki dengan mata indah itu. Shella tahu risiko yang akan dia dapat jika menerima Sean menjadi kekasihnya. Karena memang pada kenyataannya, di hati Sean masih ada mantan kekasihnya.
Shella menghembuskan nafasnya pelan. Lalu memejamkan matanya.

Tok tok tok

"Dek?" Shella membuka matanya dan menatap pintu kamarnya.

"Masuk aja kak, gak dikunci." Shella mendudukan dirinya dan menyandarkan punggungnya di kepala kasur.

"Ada apa kak?" tanya Shella saat Kaisar sudah duduk di pinggir kasurnya.

"Gue mau bilang, kalau gue bakal kuliah di London dan tinggal sama mom disana."

"Terus kalau kakak pergi, gue disini sendiri dong?"

"Nah itu, lo mau ikut gue atau tinggal sama daddy?" Shella terdiam dan memikirkan apa yang harus dia pilih.

"Shella bingung kak." Kaisar mengusap kepala Shella.

"Yaudah, pikirin dulu aja." Shella mengangguk. "Gue ke kamar. Jangan tidur malam-malam." Kaisar keluar setelah melihat Shella mengangguk.

Sean labil gak sih?Shellanya ikut Kaisar or jangan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean labil gak sih?
Shellanya ikut Kaisar or jangan?

Terimakasih❤

Terimakasih❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang