Selamat membaca
Semoga suka❤
-
-
-
-Flasback on
Sean menghempaskan tangan Alena yang menariknya. Kini mereka berada di taman belakang. Sean menatap tajam Alena yang kini tengah tersenyum.
"Mau lo apa sekarang? Lo udah hancurin hubungan gue sama Shella. Mau apa lagi lo sekarang?!" Sean berbicara dengan nada tajam.
"Gue mau Shella pergi. Karena dengan adanya Shella disini, gue gak bisa miliki lo seutuhnya." Sean menyingkirkan tangan Alena yang akan memegang pipinya.
"Lo pikir, kalau Shella gak ada. Gue mau sama lo lagi gitu?" Alena mengangguk.
"Jangan berharap terlalu tinggi Al. Meskipun Shella gak ada, gue akan pernah sama lo lagi. Gue cuma cinta sama Shella." Sean yang akan berbalik tertahan oleh tangan Alena yang berada di lengannya.
"Lo bohong Sean. Lo cuma manfaatin Shella dan lo cuma cinta sama gu--"
"Ya! Gue cinta sama lo Alena! Gue cuma manfaatin Shella supaya gue bisa ngelupain lo!" ujar Sean dengan nada tinggi. Lalu Sean mendekatkan wajahnya ke Alena.
"Itu kan yang ingin lo dengar?" ujar Sean pelan dan menjauhkan wajahnya dari wajah Alena yang terkejut.
"Tapi itu dulu. Sebelum gue benar-benar sadar kalau gue cinta sama Shella." Sean berbalik. Sebelum melangkahkan kakinya, Sean berujar tanpa membalikkan badannya. Alena hanya menatap Sean dengan sendu.
"Jangan pernah lo ganggu hidup gue dan Shella lagi. Dan, cari cowok yang benar-benar cinta sama lo Alena!" Sean pun pergi meninggalkan Alena yang terduduk dengan air mata yang keluar dengan deras.
Flasback off
"Gue...." Shella menahan air matanya yang keluar saat mendengar penjelasan Sean.
"Memang, awalnya aku hanya menjadikan kamu pelarian. Tapi itu dulu Shell.... Aku benar-benar mencintai mu. Sungguh, aku cinta sama kamu." Sean membawa Shella ke pelukannya. Sean mengusap pelan kepala Shella saat mendengar suara tangisan gadisnya.
"Maaf Shella. Maaf...."
"Sean maaf...." Shella membalas pelukan Sean dengan erat.
"Aku yang salah disini. Kamu gak perlu minta maaf...." Dua insan itu menyalurkan rasa bersalah dan rindu dengan sebuah pelukan.
"Kaisar!" Nara berjalan menghampiri Kaisar yang berdiri dua meter di depannya.
"Lo kapan pulang?" tanya Nara menatap Kaisar yang hanya diam melihat dirinya.
"Kai! Hey! Kais--"
"Gue kangen lo Nar...." Nara hanya diam saat Kaisar memeluknya.
"Lo makin cantik Nar." Kaisar menatap wajah Nara dan mengelus pipi Nara. Kaisar tersenyum melihat wajah Nara yang tampak sedikit merah.
"Gue emang cantik." Nara berkata dengan percaya diri. Membuat Kaisar tertawa dan mengacak rambut Nara pelan.
"Lo bawa apa dari sana? Bawa hadiah gak buat gue?" Kaisar tersenyum dan mengangguk.
"Mana?! Kasih ke gue!" ujar Nara tak sabar.
"Gue."
"Maksudnya?"
"Gue."
"Apaan sih Kai?"
"Hadiah buat lo itu gue."
"Hah?!"
Kaisar tersenyum dan mengeluarkan sebuah kotak kecil yang berada di saku jasnya. Kemudian Bara berlutut di hadapan Nara lalu membuka kotak kecil itu.
"Kai ini..."
"Gue tepati janji gue ke lo Nar." Kaisar meraih tangan kiri Nara. Tapi...
"Nara lo-" Kaisar menggantungkan ucapannya saat melihat sebuah cincin tersemat di jari manis Nara.
"Kai sorry...." ujar Nara lirih. Kaisar melepaskan tangan Nara yang berada di genggamannya.
"Kaisar-"
"Selamat Nara atas pertunangan lo. Maaf karena gue gak bisa datang." Kaisar tersenyum, dan itu membuat Nara merasa bersalah.
"Maaf Kai...." Nara menundukkan kepalanya menahan tangisannya. Kaisar memasukkan kembali kotak berisi cincin itu lalu memegang bahu Nara dan menatap gadis itu dengan lembut.
"Seharusnya gue yang minta maaf Nar. Maaf karena tinggalin lo selama bertahun-tahun tanpa kabar apapun." Nara menggeleng dan menatap Kaisar.
"Kai-"
"Lo ingat kan pesan gue sebelum pergi?" Nara mengangguk pelan.
"Lo harus tetap bahagia dan jalani hidup lo walau gue gak ada di samping lo." Nara menitikkan air mata lalu memeluk Kaisar.
"Makasih Nar, karena lo udah datang di hidup gue. Dan, maaf." Kaisar mengusap kepala Nara lalu melepas pelukan mereka. Kaisar tersenyum dan menatap lembut Nara.
"Gue pamit duluan. Ada urusan yang belum selesai." Kaisar tersenyum lalu mengusap rambut Nara.
"Bye Nara!" Kaisar berbalik dan melangkah menuju tempat mobilnya berada. Meninggalkan Nara yang terdiam menatap Kaisar yang semakin menjauh.
Terimakasih❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart
Fanfiction"Aku gak butuh janji. Yang aku butuh bukti bukan janji!" -SPS "Bukannya gue belum move on, tapi gue masih belum dapat cewek yang bikin gue tertarik." -SAD ***** Cerita ini hasil dari pemikiran sendiri. Valisaf5