"Gimana? Capek nggak ngurusin anak-anak?" tanya Ajun sambil masukin beberapa buku ke tas. Mereka lagi prepare pulang setelah bahu-membahu menata kelas yang tadi sempat acak-acakan.
Diana menepuk-nepuk bahunya dan punggungnya, "Gila, capek banget!" katanya, "Hari ini aku hampir gendongin anak-anak sekelas."
Ajun ketawa. Manis banget. [author lemah]
"Tapi kamu hebat banget. Tiga hari aja udah deket sama anak-anak." kata Ajun, "Dulu aku bahkan masih kaku banget. Kalau mereka nangis, aku bingung. Malah kadang ikutan nangis."
"Beneran?" Diana ketawa ngebayangin Ajun gimana waktu itu.
"Pokoknya kalau ada apa-apa nggak usah sungkan bilang ke aku. Kita, kan nanganin kelas yang sama jadi harus kompak, hehehe."
"Iya. Aku bersyukur banget bisa dapet partner kayak kamu." kata Diana, "Soalnya aku lihat di kelas sebelah, anak-anak lebih aktif banget."
"Oh, iya. Di kelas sebelah tuh kadang bu kepala sekolah ikutan turun tangan karena anak-anaknya aktif banget. Butuh trik khusus buat mereka untuk diem sebentar."
"Tapi anak-anaknya pinter-pinter ya. Suka banget lihat karya mereka dipanjang di dinding. Ada satu gambar yang bikin aku takjub." kata Diana sambil jalan beriringan dengan Ajun.
"Iya? Yang mana?"
"Ada satu gambar yang beda dari yang lain. Kanan-kiri tuh masih gambaran abstrak. Kebanyakan gambar gunung, sawah, matahari. Tapi dia udah gambar orang lengkap gitu. Ngerti nggak?"
Ajun mendengarkan dengan seksama sampai dia mengangguk.
"Udah ada rambut, tangannya 2 dan jari jarinya juga 5, udah pakai sepatu, ada baju juga." kata Diana antusias, "Yang lain biasanya kalau gambar orang masih berupa orang-orangan lidi. Tapi dia udah jago banget untuk anak seusianya."
"Kayaknya aku tahu deh. Tapi aku lupa namanya..." gumam Ajun.
"Kamu tuh. Katanya harus hafal nama anak-anak." goda Diana.
Muka Ajun memelas, bibirnya mengerucut, "Kan, aku juga manusia, Din. Lupa."
Diana kembali ketawa.
"Hehehehe." Melihat Diana ketawa, Ajun ikutan senyum.
Baru aja Ajun mau tanya pulang sama siapa eh di depannya udah ada cowok yang duduk diatas jok motornya. Ajun noleh ke Diana, "Udah dijemput?"
Diana juga terkejut karena udah ditungguin dari tadi sama cowok ini.
"Pacarmu?" bisik Ajun.
Nggak tahu kenapa, suara Diana jadi pelan banget, "Bukan."
🎨🎨🎨
⏸ Now playing : DAY6 - I Smile (반드시 웃는다)
KAMU SEDANG MEMBACA
Color Palette
Fanfiction[SUDAH TERBIT | PART MASIH LENGKAP] Paket Novel available on Shopee, Tokopedia, and Online Bookstore Partner | Sunflower Publisher (for order, link on my profile) Diana Ruby Inaya, seorang lulusan Sarjana Pendidikan yang masih belum yakin dengan ge...