05. Part-time

7.9K 1.5K 205
                                    

Hari ini hari Rabu. Waktunya Diana kerja part-time di sebuah Cafe. Sebenarnya orang tuanya tahu. Agak kecewa dan marah juga waktu gelar S1 Pendidikan nya Diana nggak digunakan dengan semestinya. Tapi Diana ngotot bilang bahwa dia udah besar. Udah nggak mau disetir lagi hidupnya. Kuliah pendidikan memang keputusannya tapi dia sendiri masih galau buat terjun ke dunia kerjanya.

Aneh. Udahlah cuman Diana yang paham situasinya.

Cafe tempat Diana kerja agak lumayan jauh dari kosnya. Harus pesan ojek online dulu. Diana tuh nggak bisa bawa motor. Dulu langganan nyusruk soalnya.

Pas mau pesan ojek online, eh salah satu cowok dari rumah di depan kosnya keluar. Kayaknya mau pergi juga soalnya udah ngeluarin motor matic vario nya.

"Mau pergi juga?"

Diana awalnya cuman diem tapi kemudian si cowok berbaju biru kalem itu menunjuknya dengan dagunya, "Iyalah, kamu."

"I—iya." jawab Diana, kikuk.

"Ada yang nyusul?" tanyanya lagi, "Oh, iya. Nama saya Sanjaya. Tapi lebih enaknya panggil San aja."

Agak bingung soalnya pagi-pagi udah diajak ngobrol plus kenalan, "Diana."

"Ada yang nyusul nggak?" ulang San.

"Nanti disusulin abang gojek, hehehe." Ngenes juga ya.

"Mau bareng saya aja?" tanya San lagi.

"Eh, nggak. Nggak usah, Mas." Refleks aja gitu manggil 'Mas' padahal tadi udah kenalan nama.

San cuman senyum aja terus bilang, "Tenang aja. Aman kok kalau saya yang boncengin. Toh, lumayan bisa hemat juga."

Maksa nggak sih? Okelah nggak nolak.

"Boleh nih, Mas?" Masih keterusan manggil 'Mas'.

"Boleh, yuk!"

Akhirnya Diana nggak jadi pesan dan naik ke atas motornya San.

"Udah siap?"

"Udah." jawab Diana ketika udah siap dengan helm-nya.

Motor pun berjalan.

Sepanjang perjalanan Diana dag-dig-dug banget. Apalagi San wangi banget. Wangi kalem gitu.

"Kerja dimana?"

"Hah?"

"Kerja—dimana?" tanya San lagi.

"Di cafe YOLO yang deket perempatan." jawab Diana akhirnya.

"Lah, sama juga. Saya mau kesana."

"Ngapain, Mas? Kerja juga?" Ini kepalanya Diana beneran tepat di samping kiri mukanya San. Biar denger kalau diajak ngomong.

"Iya. Mau cari tambahan uang. Itu juga karena temen saya baik ngebolehin saya kerja disana."

"Eh, beneran punya temen Mas cafenya?" tanya Diana.

"Iya. Nanti dia juga bakalan disana. Kalau ketemu, sapa ya."

"Iya."




🎨🎨🎨





Rame bener cafe hari ini. Diana sebagai kasir ngerasa harus waspada buat nggak ngantuk. Kalau ngantuk, bisa-bisa dia diomelin karena salah ngasih kembalian.

Dari kejauhan, Diana ngelihat cowok-cowok yang baru turun dari mobil. Matanya nggak fokus karena terlalu ngantuk. Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya.

Color PaletteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang