"Hei! Apakah kau tidak bisa mengendalikan seluruh monster ini bersamaan?" tanyaku di sela-sela sedang bertarung dengan troll.
Karena kami sungguhan sudah dikepung, mau tidak mau kami harus bertarung. Ternyata di sini monsternya besar-besar dan tangguh-tangguh sekali. Pantas saja pintu itu langsung terbuka dengan paksa berkat dorongan mereka.
"Kalau saja bisa, sudah dari tadi aku mengendalikannya."
Kurasa mati di sini jauh lebih buruk dari yang kukira. Itu sama saja mati sebelum berperang. Baiklah, aku harus mencoba kekuatanku. Mungkin saja akan bekerja.
Aku mulai melakukan serangan ilusi dengan troll di depanku. Benar saja, troll ini langsung terkecoh dan akhirnya berhasil kubunuh. Memang benar, ya troll adalah monster paling bodoh sedunia.
Ini saatnya untuk fokus dengan kekuatanku!
Aku mulai memfokuskan agar kekuatan esku keluar. Aku memejamkan mataku dan mengulurkan tanganku mengarah pada monster-monster itu.
Jika aku termasuk tokoh utama dalam sebuah kisah, kuyakin saat ini cara yang kulakukan akan berhasil.
Namun pada kenyataannya, ketika aku berhasil membuat tanganku bersinar mengeluarkan cahaya kebiruan, muncullah monster bertelinga panjang dengan tubuh berwarna hijau menggagalkan rencanaku.
Dia mendekapku dari belakang seperti sedang memelukku. Baiklah, ini sangat menjijikan. Aku tahu monster ini disebut goblin.
Hei, bukan goblin dalam drama Korea! Maksudku goblin sungguhan yang berada di kartun Mariposa.
Tetapi bukan Mariposa film kisah cinta yang tayang di bioskop itu! Mariposa yang memiliki sayap untuk terbang.
Entahlah sulit menjelaskan dalam situasi seperti ini. Intinya, monster bertubuh hijau dengan bau nafas yang busuk itu sudah menyentuh tubuhku!
Huaaa lancang sekali dia!
Namun tak lama kemudian, terdengar suara pedang dari belakangku. Kuyakin Bule Kesasar itu sudah membunuh goblin sialan yang memelukku ini. Lalu, tidak terjadi apa pun.
Tapi aku sadar dengan tubuh goblin yang di belakangku ini mulai terasa berat. Kuyakin dia sudah mati.
TAPI KENAPA MASIH MEMELUKKU BEGINI?!!!
"TORTYYYY TOLONG AKUU!"
Rengekanku sepertinya tidak dihiraukan sama sekali oleh Bule Kesasar itu. DASAR BULE SIALAN! JAHAT SEKALI DIA.
Dia ingin gadis sepertiku diperkosa oleh Monster Jelek ini, heh?!
Baiklah, tenang Fia. Coba lepaskan goblin ini sendiri. Aku berusaha untuk melepaskan kedua tanganku yang entah sejak kapan sudah dikunci oleh satu tangan milik goblin ini.
Ketika aku ingin menggerakkan kakiku, aahhh sialan! Kalau bukan tokoh utama mah gini, ya. Nasib sial selalu menghampiri. Kedua kakiku juga dikunci oleh satu kaki milik goblin sialan ini.
Aku tidak tau bagaimana bisa goblin ini masih kuat mengunciku padahal dia sudah mati. Kalau begini ....
Bagaimana caranya aku bisa bebas dari pelukan yang sangat menjijikan ini?!
"TORTY SIALAANNN TOLONG AKUUUU! AKU NANGIS NIHH ...." Rengekanku semakin keras.
"Kau pikir aku dengan hebatnya akan menolongmu di tengah-tengah monster yang menyerang seperti ini?" sindirnya. "Jangan gila! Aku masih sayang nyawaku."
Aku juga masih sayang dengan nyawaku, dasar Bule Jadi-jadian!
Baiklah, tenang Fia. Berpikir jernih. Kalau aku membuat goblin ini terbakar, prosesnya akan lama. Mengingat tubuh goblin ini sebesar para troll itu. Kalau aku membekukannya, aku tambah tidak bisa bebas darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
New World [REVISI]
FantasíaSequel Ventiones Academy **** Sebenarnya tidak ada yang aneh di hidupku. Hidupku berjalan seperti remaja usia empat belas tahun pada umumnya. Tetapi, seketika semuanya berubah. Iya, berubah. Tidak, bukan berubah dunianya yang berubah. Tapi, aku sel...