12. Mengendalikan

2.8K 259 10
                                    

10 IPA 1

0856xxxxxxxx telah menambahkan Anda

0812xxxxxxxx ~Albert
Pengumuman, besok kalian semua diwajibkan membawa alat kebersihan yang kalian punya. Kita sama sekali belum membersihkan kelas. Sekalian bapak juga ingin mengenal kalian semua lebih dalam. Terima kasih.

0823xxxxxxxx  ~Elina Cantik
'Mengenal kalian semua lebih dalam'
Aw, saya baper, pak:)

0893xxxxxxx ~Bang Jojo
Siap, pak

0834xxxxxxxx ~Panpan
Kan gue bilang, lo ga cocok baperan gitu.

0823xxxxxxxx ~Elina Cantik
Heh, panci kaleng! Jangan sirik lo!

0845xxxxxxxx ~Panda
Eh, kalo mau ribut di grup sebelah ya, gaes. Kalo di sini khusus orang-orang waras aja yang boleh respon, termasuk gue

0856xxxxxxxx ~Furqon
Emang lo waras, Dak?

0878xxxxxxxx ~Cwansya
Anakan landak kayak gitu mah ga akan pernah waras, Qon.

0845xxxxxxxx ~Panda
Kalian semua memang mirip hewan kebun binatang, ya:)

Chatnya berakhir di situ. Aku heran, bagaimana bisa si Furqon mendapatkan nomor telponku? Ah, aku lupa. Dia kan friendly  dengan semua murid di sekolah. Pasti dia mendapatkannya dari salah satunya. Karena, beberapa dari mereka mengenaliku sebagai cewek yang lari karena ingin dinyanyikan oleh Lelaki Sialan itu.

Ya, siapa lagi kalo bukan kakak kelas MOSku?

Aku baru saja selesai dari aksi pemerasan tadi. Jadinya, aku melaporkan Mamah dan Papah atas pemerasan Kakak Laknatku yang berlebihan itu. Hasilnya, mobil Kakak Laknatku disita Mamah, dan Papah sudah berjanji akan menggantikan uangku yang diperas oleh Kakak Laknatku itu.

Ketika sampai rumah, aku langsung membuka hape dan melihat chat dari grup tadi. Sebenarnya masih ada lagi chat dari grup itu yang satunya. Tapi karena malas, jadi aku hanya membiarkannya.

Aku lebih memilih mandi. Di dalam kamar mandi, aku menghadap cermin. Wajahku benar-benar berbeda. Rambut yang tadinya hitam pekat, sekarang menjadi hijau toska. Iris mata yang tadinya hitam, sekarang menjadi hijau toska. Pipiku yang tadinya tirus, sekaeang menjadi bulat. Lalu, kulitku yang tadinya kuning langsat, sekarang benar-benar putih seperti mayat.

Apa aku masih hidup?

Aku memperhatikan kedua telapak tanganku. Berkatnya, aku berhasil membuat pergelangan tangan cewek pembullyan yang bernama Risel tadi melepuh.

Apa aku akan memiliki kekuatan?

Siapa aku sebenarnya?

Apa aku bukan anaknya Mamah dan Papah?

****

Tok ... tok ... tok ....

"Lysha Sayang, makan yuk."

"Iya, Mah bentar lagi," jawabku dengan intonasi sedikit dikeraskan.

"Nanti makanannya keburu dingin lho, Sayang."

"Iya, Mah ini mau beresin buku dulu."

"Yaudah Mamah tunggu di bawah, ya."

"Iya."

Aku langsung menutup buku dan membereskan alat tulisku yang sangat berantakan, seperti pensil yang bertebaran, kertas kosong bekas coretan di mana-mana, buku referensi yang menumpuk penghapus, penggaris, tempat pensil, dan lain-lain.

New World [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang