Kesimpulannya, aku masih hidup. Iya, aku masih hidup! HUAA SENANGNYA!
Aku mencoba membuka mataku perlahan. Tidak ada cahaya matahari. Tempat ini ... lumayan gelap. Di mana ini? Aku perlahan bangun dari ran ... jang? Ha? Ranjang?
Buru-buru aku langsung terperanjat dan berdiri di samping ranjang. Ini ranjang sungguhan. Aku coba menyentuhnya perlahan sekali lagi. Mungkin saja saat ini aku masih di alam mimpi atau bagaimana.
Nyatanya, ini ranjang sungguhan. Aku berada di sebuah kamar yang mendominasikan warna hitam. Dekorasinya seperti kamar zaman dahulu tapi elit. Aku jadi merasa berada di rumah vampir, hehe.
"Kau sudah bangun?"
Aku mematung. Suara itu ... bukankah itu suara pemimpin Scelusius? Berarti ketika tenggelam, aku diselamatkan olehnya, begitu?
Pikiran kotor mulai menghiasi otakku. Langsung saja aku menatap ke pakaianku. Aku melotot lebar melihatnya.
JANGAN BILANG YANG MENGGANTI PAKAIANKU LELAKI MESUM INI!
"Aku bukan lelaki yang seburuk itu kalau kau mau tahu. Namaku Hartsy." Lelaki itu tiba-tiba saja sudah berada di samping dan membaringkan tubuhnya di ranjang itu.
A-apa ini?
"Ke-kenapa kau di sini?" tanyaku. Entah kenapa firasatku jadi memburuk tentang ini. Bagaimana tidak buruk, sih?! Berada satu kamar dengan lelaki mesum seperti dia, bagaimana aku tidak was-was, hah?!!!
"Anithy yang mengganti pakaianmu, bukan aku. Aku bukan lelaki bejad penyewa pelacur seperti yang kau pikirkan itu. Jadi berhentilah berpikiran buruk tentangku!" katanya sambil menutup matanya.
Baiklah, baiklah, tenangkan dirimu Fia. Dia hanya berbicara tentang hal yang tak berguna, oke? Jadi jangan pikirkan itu. Yang harus kau pikirkan, bagaimana caranya kau kabur dengan selamat dari sini.
"Dan ini kamarku, ini rumahku, jadi suka-suka aku mau berada di sini atau di mana." Dia menatapku sebentar lalu mengalihkan pandangan.
"Kau beruntung sekali, Gadis Kecil. Kau satu-satunya gadis yang pertama kali kuizinkan tidur di sini."
Deg!
Mampus!
Selamat datang di kandang buaya, Fia. Selamat menikmati kesengsaraanmu di sini.
Sekarang, alarm di pikiranku terus berbunyi. Menandakan ada peringatan berbahaya muncul.
AKU HARUS KELUAR DARI SINI BAGAIMANAPUN CARANYA!!!
"Ah, ternyata kuncinya memang tidak ada padamu, ya."
SUDAH KUBILANG KAN! NGGAK PERCAYAAN SIH!
"Pasti ada pada Gadis Muda itu, ya?"
IYA! JADI BEBASKAN AKU SEKARANG!
"Sekarang mereka sudah memasuki hutan itu. Aku hanya perlu menunggunya saja."
DASAR LELAKI MESUM BRENGSEK TENGIK BAJINGAN KAU!
"Kenapa menculikku, sih?! Aku ingin kembali!" ucapku sambil melipat kedua tanganku di depan dada.
Lelaki itu tampak tersenyum menyeringai. "Ke mana? Bumi? Atau ke Torty-mu itu? Atau ke kelompok payah yang tidak mengharapkanmu itu?"
Apa maksudnya? Apa yang dia katakan? Aku tidak mengerti.
"Ah, kau tidak tahu, ya? Kelompok itu tidak mengharapkanmu! Mereka sebenarnya tidak ingin mencarimu. Mereka hanya ingin bertemu dengan gadis yang asli, bukan yang palsu."
KAMU SEDANG MEMBACA
New World [REVISI]
FantasySequel Ventiones Academy **** Sebenarnya tidak ada yang aneh di hidupku. Hidupku berjalan seperti remaja usia empat belas tahun pada umumnya. Tetapi, seketika semuanya berubah. Iya, berubah. Tidak, bukan berubah dunianya yang berubah. Tapi, aku sel...