part 9 (heart broken)

2.7K 160 5
                                    

"JUNGKOOK AKU MAU CERAI!"teriak Rose lalu berjalan mundur bersamaan dengan air mata Rose yang menetes.

Reaksi Jungkook & Lisa berbeda,Jungkook kaget sedangkan Lisa hanya bingung dengan kata yang di keluarkan Rose 'cerai'
"maksud Rose cerai? emang mereka udah nikah?" -batin Lisa

Rose berlari menuruni tangga menuju toilet ingin melampiaskan rasa kecewanya sendirian.
"Rose aku bisa jelaskan" Jungkook ikut berlari mengejar Rose yang akan menuju gedung fakultasnya
"BERHENTI DI SITU" Rose berbalik ke arah Jungkook membuat Jungkook mematung di tempatnya.
"Sekali kamu melangkah dari situ maka kita tidak akan pernah bertemu lagi" ucap Rose perlahan mundur mengusap air matanya lalu lanjut berlari ke dalam gedung fakultasnya.

Jungkook diam,ancaman Rose baginya itu sangat harus di patuhi karena jika Rose mengatakan akan melakukannya maka Rose akan benar-benar melakukannya.

Di lain sisi Lisa tersenyum merasa menang,rencananya hampir sempurna untuk menghancurkan Rose.

LISA POV'S

"kau yakin Rose tidak akan tahu hal ini kan?" ucap Jungkook di seberang sana

"tentu saja,Rose itu sangat menyukai boneka eumm aku pikir dia suka boneka kucing dan iya jangan lupa juga cokelat." Balasku sambil memandangi kuku²ku. "Dan aku rasa kita bertemu di rooftop atas perpustakaan saja bagaimana? aku akan membawa Rose lalu kau bisa melaksanakan surprise valentine mu untuk Rose" sambungku sambil tertawa

"Baiklah,mari kita bertemu di rooftop perpustakaan setelah jam makan siang" sambung Jungkook ingin memutuskan sambungan teleponnya "ah iya aku lupa. Lisa,bagaimana dengan bunga mawar berwarna merah?" ucap Jungkook

"Ide bagus,yasudah sampai jumpa besok" ucapku menguap ini sudah jam 3 pagi

"Baiklah akan ku hubungi lagi kau besok" Jungkook memutuskan sambungan telepon.

Oke Lisa,satu rencanamu telah berhasil sedikit demi sedikit mari kita hancurkan Rose dan buat dia meninggalkan Jungkook.

Keesokannya

di kelas,aku menatap Rose yang sedang mengeluarkan buku-bukunya dari tas.
"ini saatnya,sebentar lagi Jungkook akan menelpon"-batinku lalu

"Aduh,perutku sakit" ucapku lalu beranjak dari kursiku lalu dengan sengaja meninggalkan ponselku di meja,tentu saja agar Rose memeriksanya.

Aku berjalan keluar kelas lalu bersembunyi di balik pintu,menatap gerak-gerik Rose
"ngga di kunci" ucap Rose membuat senyumku mengembang.

setelah beberapa detik Rose memeriksa ponselku ia tertawa "kasihan banget sih lu Lis,suami orang lu gaet kek ngga laku aja" ucapnya membuatku tertawa geli
"suami lo? kek anak kecil aja panggil suami-suamian,liat aja bentar lagi itu senyuman akan hilang dari wajahmu"-batinku menatap Rose yang masih sibuk mengutak-atik ponselku.
Hingga ponselku berdering "saatnya"-batinku dengan senyum yang tak pernah lepas.

Rose membiarkan panggilan Jungkook,dan beberapa detik kemudian dia kaget,kutebak ia sedang membaca pesan Jungkook yang baru masuk.
"Ah iya tentu saja,mari kita bertemu besok" ucapku agak teriak membuat Rose kembali ke posisinya.Aku melangkah masuk mengambil ponselku tanpa ku baca dan berlari keluar sesekali aku melirik kebelakang,apakah Rose mengikutiku atau tidak dan sesuai rencanaku dia mengikutiku.
Hingga sampailah aku di rooftop
"Rose man-"
"Jungkook" aku memutus pertanyaan Jungkook lalu memeluknya secara tiba-tiba.
Hingga sesuatu menarikku ke belakang

PLAK

Rose menampar Jungkook membuatku sedikit kaget
"JUNGKOOK AKU MAU CERAI!" ucapan Rose membuatku heran dengan kata 'cerai' apa maksudnya?

LISA POV'S END

Rose memeluk kedua lututnya lalu terus menangis di dalam bilik toilet.
"kenapa harus Lisa?hiks" Rose mengusap air matanya kasar "Jungkook teganya kau hiks selingkuh bagaimana bisa kau selingkuh dengan orang yang jelas-jelas sangat membenciku?" Rose menarik nafasnya "bagaimana dengan Jeonshan aku tak ingin Lisa melukainya jika memang nanti kita akan berpisah,kau ayahnya aku tak ingin Jeonshan tidak memiliki kasih sayang yang tidak lengkap dari orang tuanya." Rose terus menerus menangis ini sudah  sejam lebih ia mengurung dirinya di toilet bahkan orang yang mengunjungi toilet bertanya kepadanya apa Rose baik-baik saja,Rose hanya berkata iya dan tak merespon lebih,bahkan dia harus bolos di mata pelajaran produktifnya.

Perlahan tangisan Rose berganti dengan isakan yang kian mengecil dan memelan.
Rose memandangi ruang toilet yang berputar-putar kepalanya terasa sakit,penglihatannya menghitam dan detik selanjutnya Rose pun jatuh pingsan.

DIA MILIKKU (MINE)☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang