Part 25 (Rose Flowers)

1.8K 117 3
                                    

Rose menoleh saat mendengar suara pintu di buka dan dengan bahagia Rose tersenyum melihat bahwa yang berada di balik pintu adalah Jeonshan.
"Jeonshan" ucap Rose membuat Jeonshan mendekat Jaehyun sedikit heran siapa anak laki-kali berumur kurang lebih enam tahun di depannya ini.
Jaehyun mengambil alih kantong plastik buah di tangan Jeonshan lalu meletakkanya ke nakas.
"Mama" Sahut Jeonshan merentangkan kedua tangannya melihatnya Jaehyun memilih menggendong Jeonshan membantunya untuk menggapai Rose.
"Dia anak Rose?"-batin Jaehyun
"Jeonshan sama siapa kesini?" Tanya Rose sesaat setelah melepas pelukan mereka.
"sama Papa tapi dia pulang katanya lupa sesuatu" ucapan Jeonshan sukses membuat Rose kembali cemberut.
"ekhem ini anak kamu?" Tanya Jaehyun membuat lamunan Rose buyar.
"iya,pasti kamu kaget sebenarnya aku sama Jungkook udah nikah saat lulus SMA" Jaehyun terkejut sebentar,lalu kembali berekspresi tenang.
"Oh,tapi kenapa kalian menyembunyikan pernikahan kalian?" Tanya Jaehyun membuat Rose berpikir keras harus menjawab apa.
"soal itu..."
"Jeonshan udah pulang?" sahut Bunda membuat Rose bersyukur tidak perlu menjawab pertanyaan Jaehyun.
Jeonshan mengangguk membuat Bunda menatap sekitar.
"Papa dimana?" Tanya Bunda karena tak melihat keberadaan Jungkook.
"Papa pulang katanya lupa sesuatu" detik itu juga Bunda membulatkan kedua matanya.
"anak itu benar-benar ingin di beri hukuman"-batin Bunda memberikan piring buah tadi ke Jeonshan.
"Jeonshan suapin Mama buahnya dulu nenekdeul mau telepon kakek mau ngabarin sesuatu" Bunda mengambil ponselnya lalu keluar ruangan agar tidak di dengar oleh Rose maupun Jaehyun.
"Halo Ayah,Bunda mau Ayah sekarang alihkan Jungkook jadi manager divisi keungan Bunda ngga mau tahu kosongkan divisi itu" sahut Bunda langsung membuat Ayah kaget.
"Kenapa tiba-tiba Bun? dia baru lulus harus di tempatin ke pelatihan dulu,jadi manager devisi itu ngga gampang apalagi sekarang lagi banyak-banyaknya kerjaan di bagian manager keuangan harus lembur" Tanya Ayah membuat Bunda menutup matanya menahan kekesalannya.
"oh bagus lagi kalo lagi padat-padatnya setidaknya itu bisa langsung menguji skill Jungkook.Bunda ngga mau tau Ayah,emang selama Jungkook kuliah itu apa? Jungkook juga berlatih,udah pokoknya mulai besok Jungkook udah kerja" Bunda mematikan telepon sepihak lalu beralih menelpon Jungkook.

"Halo,Bunda kenapa lagi?" Tanya Jungkook dengan nada agak kesal membuat Bunda di buat tambah kesal juga
"heh siapa yang ngajarin kamu ngomong ngga sopan gitu sama Bunda?"
"maaf Bun" Jungkook agak memelankan suaranya kali ini merasa bersalah karena memang tadi dia masih terbawa emosi.
"Kenapa kamu ngga kesini? Bunda ngga mau tau hukuman kamu besok kamu udah masuk kerja jadi manager devisi keungan Bunda ngga terima alasan Bunda ngga terima penolakan besok kamu udah kerja" Bunda mematikan telepon kali ini Bunda benar-benar membuat Jungkook tak bisa berkutit bahkan Ayah.
Bunda kembali melangkah masuk bersamaan dengan Jaehyun yang sudah ingin pulang.
"Tante aku izin pulang masih ada yang harus aku urus" ucap Jaehyun membuat Bunda mengangguk.
"oh iya makasih udah datang jenguk Rose" Bunda tersenyum bersamaan dengan Jaehyun berjalan keluar.

Bunda menoleh ke arah Rose yang masih sibuk di suapi oleh Jeonshan.
"Dia itu pasti naksir sama kamu" ucapan Bunda membuat Rose melotot.
"uhuk" Rose tersedak buah jeruk yang baru saja Rose kunyah "Bundaaa" teriak Rose.
"Kenapa?Bunda benerkan? tadi Bunda ngga sengaja nguping dia keknya agak sakit hati mendengar kamu udah punya anak" Bunda tertawa membuat Rose cemberut.
"sstt Bunda diam nanti Jeonshan denger" Rose menutup kedua telinga Jeonshan membuat Bunda terkekeh.
"kalian kenapa?" Tanya Mama yang baru saja datang.
"Nggak haha" Bunda tertawa membuat pipi Rose memerah. Mama tidak menghiraukannya Mama kemudian mendekat.
"Rose,sebelum pulang sekalian kamu periksa USG dulu kebetulan tadi Mama ngga sengaja lewat terus USGnya gratis" Mama terlihat begitu semangat.
"bener juga kata Mama kamu,aku penasaran bayinya laki-laki atau perempuan seharusnya ini sudah kelihatan kan? umur janinmu 7 bulan?" Tanya Bunda dan Rose mengangguk
"Jeonshan juga penasaran pengen liat dedek bayinya" mendengarnya Rose mengacak-acak rambut Jeonshan gemas
"Yaudah mau kesana sekarang?" Tanya Rose menatap Bunda dan Mama bergantian.
"Kamu udah bisa berdiri?" Mama menatap Rose sedangkan Rose melirik keluar pintu.
"Kan ada kursi roda" Bunda mengangguk
"yaudah kesana sekarang" Bunda keluar lalu mengambil kursi roda yang berada tepat di depan pintu ruangan Rose.

DIA MILIKKU (MINE)☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang