"maksud kamu aku hamil?" Rose membulatkan matanya menatap Jungkook.
"Ya ngga.Cuman tes doang karena kan waktu ituu aku..." Jungkook menggantung ucapannya menatap Rose membuat Rose mengigit bibir bawahnya.
"huaa Jungkook kenapa aku baru sadar juga,aduh gimana nih" Rose memukul bahu Jungkook berkali-kali
"aw maaf aku juga lupa waktu itu ngga pakai pengaman,udah ngga usah khawatir kita liat hasil tes nya dulu" Jungkook memegang tangan Rose agar berhenti memukulnya
"Jungkook gimana kalo aku hamil? kuliah ku? reputasi ayahmu gimana huaaa" Rose cemas menjambak rambutnya
"eits jangan gitu semuanya belum tentu benar,inikan cuman perkiraan aku" Jungkook memeluk Rose dan menenangkannya
"tapi waktu itu juga aku dalam masa suburku" ucapan Rose membuatnya saling memandang.****
Rose dan Jungkook melangkah keluar rumah sakit dengan muka sama-sama kaku.
Mereka menelan air liurnya lalu saling memandang.
"Ju-jungkook aku positif" Rose berucap menatap Jungkook yang sedang menatap kosong ke depan.Perlahan Jungkook menoleh ke arah Rose hingga beberapa detik kemudian Jungkook tersenyum menampilkan deretan giginya.
"Yey akhirnya aku mau punya anak lagi" seru Jungkook menggendong Rose
"ju-jungkook maksud kamu apa? jangan gila,aku takut gimana dengan kuliah kita? dan jika teman-teman tau itu juga akan memperburuk nama baik ayah dan perusahannya." Rose memegang bahu Jungkook agar ia menurunkan Rose.Jungkook berjalan masih dengan menggendong Rose lalu mendudukannya di mobil.
"Jungkook aku bener-bener khawatir,gimana nih?" Rose terus bertanya tapi Jungkook tak merespon Jungkook menyalakan mesin dan mulai menjalankan mobil.
"Rose kamu tenang aja. Tentang ayah ternyata dia sangat mendukung kita. Jadi waktu kemarin aku tanya Jeonshan siapa yang ngajarin dia ngomong pengen adek lagi,dia ngomong Ayah terus aku heran,jadi aku coba singgah di perusahaan dan ngomong sama Ayah. Ternyata kata Ayah Jeonshan sangat berpengaruh dalam mempertahankan saham di perusahaan Ayah.Baru-baru ini Ayah memasukkan nama Jeonshan ke merk produk marketing dan penjualannya meningkat drastis.Jadi kata Ayah Jeonshan itu punya keajaiban" Ucapan Jungkook membuat Rose bingung
"ap-apa? nama Jeonshan jadi merk produk marketing? dan kamu ngga kasi tau aku? jadi kemarin kamu bohong katanya mau ambil program marketing? kenapa kamu main rahasia-rahasian sih" Rose menatap Jungkook kesal,karena Rose baru tahu tentang anaknya yang jadi brand name produk marketing milik Ayah Jungkook.
"ngga itu aku cuman mau pastiin.Dan yang masukin nama Jeonshan itu bukan aku tapi Ayah sendiri aku juga sempat kaget. Dan kata Ayah sampai detik ini harga penjualannya melampui enam ratus ribu dollar" Penjelasn Jungkook membuat Rose menggeleng pusing untuk menc aerna semuanya.
"Ja-jadi intinya Ayah ngga keberatan kalo aku hamil lagi?" Jungkook mengangguk "beneran?" Rose membinarkan matanya.
"Iya beneran" Jungkook menoleh ke perut Rose,lalu mengusapnya pelan
"my baby sehat-sehat ya jangan susahin mama" monolg Jungkook mengusap perut Rose yang masih datar. Rose tersenyum menatap Jungkook dan perutnya bergantian.
"tapi bagaimana dengan kuliahku? pasti banyak yang terkejut"
"ngga usah di pikirin,yang penting sekarang kamu ngga boleh kecapean dan stres" Mendengarnya Rose pun teringat sesuatu
"oh iya,makalah ibu Clare harus aku kumpul minggu depan.Aku takut nanti banyak yang curiga" Rose menatap Jungkook.
"ngga apa-apa kan kata dokternya juga bayi nya belum seminggu,dan kita udah mau wisudah juga sekitar 5 bulan lagi.Pas banget perutmu mulai membuncit jadi ngga akan ketahuan" Jungkook memegang tangan Rose agar ia merasa tenang.
"baiklah" Rose menyandarkan dirinya.
"nah udah tenang kan?" tanya Jungkook.
"belum" Rose menatap Jungkook
"lah kenapa lagi?" Tanya Jungkook heran menatap jalanan dan Rose bergantian.
"pengen manisan" Rose menunjuk salah satu penjual di pinggir jalanan membuat Jungkook menginjak rem mendadak.
"yaudah ayo turun" dengan sigap Jungkook turun dari mobil lalu membukakan Rose pintu.
"oh iya,kok kamu ngga masuk kuliah hari ini?" Rose baru menyadari satu hal
"tanya sama ayah kayaknya dia tau kenapa aku harus di liburkan hari ini" Rose menghentikan langkahnya
"ja-jangan bilang ayah kamu" Rose menggantung ucapannya.
"Iya Ayah itu ketua jurusan manajemen fakultasku" Rose menutup kedua mulutnya
"kamu ngga percayakan? awalnya juga aku gitu tapi pas kita perkenalan mahasiswa aku kaget kok ada Ayah dan di memperkenalkan diri sebagai ketua jurusan manajemen"
"ngga kenapa aku baru tau?" tanya Rose
"kamu baru nyadar, dulu kalo aku lambat masuk ngga di marahin,padahal aku ngga pamer ayah kajur di fakultasku cuman dosennya aja yang maklumin" Jungkook menghetikan langkahnya "nah udah sampai kamu mau manisan mangga atau nanas?" tawar Jungkook lalu mendekat ke arah penjual.
"dua-duanya" ucap Rose lalu duduk di salah satu tempat yang kosong.
"oke" Jungkook pun memesan apa yang Rose mau.Di lain sisi
Seseorang dari jauh memotret mereka.
Minggu 7 maret 2020 mereka terlihat sedang memesan makanan dan itu adalah manisan. ucap seseorang tersebut ke telepon layaknya memberi laporan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA MILIKKU (MINE)☑️
Fanfiction[Completed] Rose dan Jungkook telah menikah dan memiliki seorang anak sejak lulus SMA,suatu hari wanita bernama Lisa yang memang sudah naksir Jungkook dari awal kuliah berencana merebut Jungkook dari Rose perlahan Lisa membuat kesalahpahaman antara...