kandasnya Hubungan

322 17 0
                                    


Seperti apa yang aku katakan dulu,aku akan pergi,saat aku benar benar sudah lelah untuk berjuang.

-Deska Arabella Arshinta

*****

Deska menatap Arga heran,Saat sudah tengah malam seperti ini Arga malah datang kerumahnya secara tiba tiba.

"Arga,Kenapa sih?"Tanya Deska heran, Arga hanya menghela nafas gusar.

"Sejak kapan? Sejak kapan lo punya dendam sama Gesta?" Arga bersuara datar,sedangkan Deska menatapnya tak percaya.

"K-Kamu tau dari mana Arga?" Tanya Deska dengan suara bergetar hebat,tentu saja ia terkejut,dari mana Arga tau,Atau Fano?

"Gak penting, Yang jelas apa bikin lo dendam sama Gesta?"Tanya Arga yang mati matian menahan emosinya agar tidak memuncak.

Deska diam tak bergeming,dia hanya takut,Bagaimana reaksi Arga nanti? Saat tau Deska membalaskan dendam Angkasa,lelaki yang menjadi cinta pertamanya itu?

"Gue gak bisa pacaran,sama cewek pendendam kaya lo"Ucap Arga menatap Deska penuh kemarahan.

"Maksut kamu?" Deska mencoba untuk menahan air matanya agar tidak pecah begitu saja.

"Kita selesai"Balas Arga dengan mengalihkan pandangannya,dia tidak sanggup melihat air mata yang keluar dari mata hazel milik Deska,karena itulah kelemahannya.

"Gausah bercanda Arga!" Air mata Deska tumpah tanpa halangan.

"Gue Serius,Mulai sekarang lo gak perlu ada dihidup gue lagi,Anggap gak pernah ada kata kita,dan bersikap seakan kita gak pernah saling mengenal"Ucap Arga menatap sendu kearah Deska.

Deska menggeleng keras, "engga! Aku gak mau Ga! Please,Aku sayang sama kamu"

"Lo gak denger apa yang gue omongin!? Gue mau kita selesai"Balas Arga dan pergi dari hadapan Deska.

"Kamu kira itu mudah? Ngelupain kamu sama sekali bukan hal yang pengen Ga" Tubuh Deska melemas,Kakinya seolah tidak bisa menahan beban tubuhnya,matanya menatap kosong kepergian Arga.

*****

Gesta,Jeno,dan Daffa saling bertukar pandangan. Mereka heran melihat Arga yang datang dalam keadaan urakan,matanya sembab,bahkan saat datang dia hanya duduk dan tidak membuka suara sama sekali.

"Kenapa tuh bocah? Berantem lagi sama bokap?"Bisik Daffa pada Gesta dan Jeno.

"Kayanya sih bukan ya,Arga gak mungkin sampe kaya gini kalo berantem sama bokap"Saut Jeno.

"Putus kali ya"Balas Daffa yang dibalas toyoran oleh Jeno.

"Sembarangan lo" Jeno menatap jengkel Daffa.Sedangkan Gesta laki laki itu memikirkan ucapan Daffa.

"Bisa jadi sih putus"Gumam Gesta yang membuat Jeno dan Daffa menoleh.

"Apa ges? Ada yang sakit?"Tanya Jeno."E-Engga,gue gapapa"Balas Gesta sambil menatap kearah Arga.

"Lo kenapa sih Ga?"Tanya Daffa yang mulai jengah dengan Arga yang sedari tadi hanya melamun.

Arga hanya mendongak dan menatap Gesta sendu.

"Deska.Dia yang buat lo terbaring lemah seperti sekarang"

*****

Pagi ini Deska berjalan melewati lorong sekolahnya dengan tatapan kosong.Senyum indah yang biasanya terukir dibibir manisnya kini hilang digantikan dengan wajah datar gadis itu.

Ara yang melihat itu pun menatap Deska heran dan segera menghampiri gadis itu.

"Des,Lo kenapa?",Deska menatap Ara sendu. "A-Arga mutusin gue Ra" Buliran air mata kembali turun dari pelupuk mata Deska.

Ara terdiam,tentu saja alasan kandasnya hubungan Arga dan Deska karena Gesta,Ara memeluk Deska erat.

"Jangan nangis Des,gue udah janji sama kak Angkasa buat bahagiain elo,Plis jangan nangis" Ara menatap lelaki yang baru saja melewati mereka berdua,Arga.

*****

Ara menatap datar kearah Arga,Lelaki itu nampak tak merasa bersalah setelah memutuskan Deska.

Ara memang meminta Arga untuk menemuinya setelah pulang sekolah ditaman dekat sekolah mereka.

"Langsung ngomong aja,gue gak punya banyak waktu"Ucap Arga dengan wajah datarnya.

Ara tersenyum sinis,"Setelah lo putusin Deska begitu aja,tanpa alasan yang jelas.Lo pikir gue bakal diem aja?"

"Alasan gue kurang jelas? Gue cinta sama Deska,kalo bukan karena alasan yang gak jelas,gak akan gue tinggalin dia begitu aja"Balas Arga tanpa menghilangkan wajah datarnya.

"Alasan lo mutusin Deska,karena Gesta kan? Mau gue kasih tau alasan kenapa Gesta pantas dibenci?" Ara menatap Arga dengan tatapan meremehkan.

"Maksut lo apa?" Arga sedikit geram melihat Ara yang nampak sedang membuatnya penasaran.

"Gesta adalah dalang dari kasus kecelakaan Kakak gue.Angkasa Denandra Putra,Laki laki yang sangat berarti dihidup gue dan Deska,Tapi sayangnya kasus itu ditutup karena Polisi tidak menemukan jejak sang pelaku.Akhirnya gue mutusin buat nyuruh Fano dan anak buahnya untuk mencari siapa pelakunya,bukti yang mereka temukan mengarah pada Gesta. Awalnya gue gak percaya,Lo tau kan? Gue suka sama Gesta. Gue mutusin untuk mempertanyakan langsung hal ini sama Gesta,Dan Gesta mengakui semuanya" Jelas Ara yang membuat dada Arga sedikit sesak.

Apalagi setelah mengetahui Angkasa adalah orang terpenting di hidup Deska.

"Mungkin lo bingung siapa Angkasa dihidup Deska,Dia cinta pertama Deska,Dia pengisi kehidupan Deska,Sebelum lo datang dan mengisi kehidupan Deska"Lanjut Ara yang membuat dada Arga semakin sesak.

*****

Deska mengerjabkan matanya pelan,Dilihatnya seorang lelaki yang masih terbaring lemah diranjangnya.

Tangannya terangkat untuk membelai wajah Angkasa,Detik kemudian jantungnya berdegup dengan kencang.

Tangan Angkasa yang digenggam erat oleh Deska,Bergerak pelan.

"D-Deska"

*****

Arga duduk dibartender Club dengan keadaan kacau,Matanya memerah,Tatapannya kosong.
Kepulan rokok memenuhi indra penglihatannya.

Oh jangan lupa,Seorang wanita yang bergelayut manja dilengan Arga,Arga? Dia sama sekali tidak risih,bahkan terkadang Arga ikut menggodanya.

Daffa dan Jeno pun menatap Arga tak percaya.

"Ini Arga kan? Temen kita jadi brengsek gini jing!" Ucap Daffa yang menatap jijik wanita disamping Arga.

"Semenjak putus sama Deska,Gila beneran kayanya"Saut Jeno yang masih meneguk Alcoholnya.

Bersambung...

Jangan lupa tinggalin jejak ya:)
Salam Ira🌼

Bye~~

Break [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang