Hari cepat berlalu, Bahkan besok sudah disenggelarakan penaikkan kelas.Setelah berdebat panjang dengan Arga, Akhirnya Deska dan Arga memutuskan untuk menjadikan Deska sebagai vocalis sedangkan Arga memainkan gitar.
"Ini latihan terakhir kita, Semuanya udah oke kok, Semoga besok lancar ya" Ucap Arga menyemangati Deska.
Deska mengangguk, "Yaudah, Gue ke kelas ya?"
Arga mengangguk sebagai jawaban.
Deska beranjak pergi, Langkahnya terhenti ketika seorang laki laki tak sengaja menabraknya.
"Sorry"
Deg!
Deska mendongak, Detak jantungnya menggila saat melihat tatapan yang sulit diartikan dari laki laki itu.
Yudhistira Aditama.
*****
"GAK KERASA YA WOI, BESOK KITA PENAIKKAN KELAS, JANGAN LUPA SAMA GUE YA KALO KITA BEDA KELAS" Dani mengucek matanya, Seolah sangat tidak ingin berpisah dengan kelas yang penuh dengan kenangan ini.
"Iya! Gue udah terlalu nyaman sama ini kelas"Saut Ara diangguki oleh semua murid didalam kelas.
"Berdoa aja semoga sebagian besar dari kita satu kelas"Saut Deska.
"Gak kerasa ya, bentar lagi kita jadi kakak kelas tertinggi di Alexander School, padahal kayanya baru kemaren gue masuk" Ucap Gebby dengan mata berkaca kaca.
"Gausah melow gitu deh!"Ujar Kayla sambil mengusap air mata yang keluar dari matanya. Kelilipan kok..
"Ck! Tapi lo sendiri nangis! Gimana sih!" Protes Ara sambil merangkul Kayla.
Deska tersenyum,Setidaknya mereka belum benar benar berpisah.
*****
Pagi ini, Deska sudah rapih dengan menggunakam Dress berwarna merah tanpa lengan.
Rambut ombrenya ia gerai begitu saja, Membuatnya terlihat semakin anggun.
Alexander School tampak meriah dengan dekoran dekoran yang sudah para anggota osis siapkan.
Beberapa murid pun sudah berkumpul diaula sekolah.
Pandangan para siswa tidak bisa teralihkan dari Deska, Ck! Deska benar benar menjadi Ratu diacara ini.
Deska tersenyum tipis ketika melihat Arga dengan pakaian yang serasi dengannya nampak sedang berbincang dengan kekasihnya, Siapa lagi jika bukan Tasya?
Deska berjalan dengan ragu menghampiri mereka.
Tanpa diduga, Tasya tersenyum tulus, Seakan mereka tidak pernah punya masalah apapun.
Tanpa sungkan Deska membalas senyuman Tasya.
"Tasya bilang dia mau ngomong sama lo, Gue pergi dulu ya?"Ucap Arga, Deska hanya mengangguk membiarkan Arga pergi menjauh.
"Sebelumnya gue mau minta maaf sama lo" Tasya membuka suara.
"Gue tau, Gue salah mengambil posisi yang seharusnya jadi milik lo,Tapi gue gak bohong Des, Gue bener bener cinta sama Arga, Dan ya, Cinta yang buat gue kaya gini"Lanjut Tasya.
Deska mengangguk, "Seharusnya gue yang minta maaf, Hubungan gue sama Arga gak lebih dari seorang masa lalu, Lo lebih berhak atas dia. lo gak perlu khawatir, Sekarang bukan gue ratu dihati Arga, Tapi lo"
Deska mati matian menahan air matanya agar tidak tumpah, Tapi pertahanannya runtuh begitu saja.
"Makasih Des,Gue yakin lo bakal dapetin cowok yang lebih baik dari Arga"Ucap Tasya lalu memeluk tubuh Deska, Deska pun membalas pelukkan itu tanpa sungkan.
Acara berjalan dengan lancar, Hingga diujung acara, ditutup oleh penampilan Arga dan Deska.
Sepasang kekasih, Ralat mantan sepasang kekasih yang sangat diidolakan oleh Alexander School.
Arga mengambil mic, "Hai,Diacara kali ini mungkin akan menjadi yang terakhir kalinya gue bisa ngisi acara disekolah ini"
Beberapa murid termasuk Deska sempat terkejut dengan pernyataan Arga.
"Gue cuma mau bilang, Terima kasih 2 tahunnya. Walaupun hanya 2 tahun tapi kenangan bareng kalian bener bener melekat dihati dan pikiran gue, Termasuk orang yang disebelah gue" Arga terkekeh sambil melirik Deska, Membuat pipi gadis itu sedikit merah merona.
"Dia memang bukan orang yang ada dihati gue sekarang, Tapi dia pernah singgah dihati gue walaupun hanya sementara." Lanjut Arga, Deska mengusap air matanya yang mengalir.
"Tapi siapapun nanti yang akan bersama gue, Lo adalah orang pertama yang pernah buat gue jatuh cinta sedalam itu"Arga kembali melanjutkan kata kata yang membuat para murid termasuk Deska, Merasakan haru luar biasa.
"Dan lagu yang gue bawain bareng Deska ini, Mungkin benar benar menggambarkan akhir kisah cinta kita"
Arga menatap Deska lekat, Tangan Arga terulur menghapus air mata Deska.
Arga mulai memainkan gitarnya, Menghasilkan melodi melodi indah yang mulai menggema di aula sekolah.
Summer after high school, when we first met
We make-out in your Mustang to Radiohead
And on my eighteenth birthday, we got matching tattoos
Used to steal your parents liquor and climb to the roof
Talk about our future like we had a clue
Never planned that one day I'd be losing you
In another life, I would be your girl
We keep all our promises, be us against the world
In another life, I would make you stay
So I don't have to say you were the one that got away
The one that got away
I was June and you were my Johnny Cash
Never one without the other, we made a pact
Sometimes when I miss you, I put those records on, whoa
Someone said you had your tattoo removed
Saw you downtown, singing the blues
It's time to face the music, I'm no longer your museSuara merdu Deska mampu menghipnotis para murid.
Banyak sampai menitikkan air matanya termasuk Deska.
Setelah lagu selesai Deska dikejutkan saat Arga memeluk tubuhnya erat,Beberapa detik kemudian tangis Deska kembali pecah,Arga membiarkan Deska menangis didekapannya.
Bersambung...
Bentar lagi mau End ni:)
Dari sini mungkin ada yang bisa nebak gimana Ending-nya? ><Jangan lupa Vote dan Komen! Jangan Siders ya✨☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Break [Tamat]
Teen Fiction[ Part sudah lengkap! ] Merasa terbuang? Itu yang dirasakan Deska,Saat Arga,Kekasihnya,Lebih mementingkan wanita lain dibanding dengan dirinya. Berkali kali Deska tetap bertahan dengan sikap Arga yang selalu menyakitinya. Tapi Deska tetap hanya seo...