Deska atau Tamara?

375 25 0
                                    


Aku pernah mencintaimu,sampai akhirnya kamu berikan luka mendalam,membuat hati ku mati membeku.

-Ara Anantasya Putri

*****

"Maaf,gue sadar kalo gue cuma cinta sama satu cewe,dan itu adalah Deska"Ucap Arga sambil menatap Tamara serius.

Tamara menatap mata tajam Arga,mencari suatu kebohongan,tapi dia tidak menemukannya sama sekali.

Air mata Tamara jatuh begitu saja,Arga hanya bisa menatap sendu Tamara tanpa ingin menenangkan gadis itu.

"Jadi selama ini kakak anggap aku apa!? Mainan kakak!?"Bentak Tamara emosi.

Arga menghela nafas gusar,"Gue emang sayang sama lo! Tapi sebatas kakak dan adik,gak lebih!"Ucap Arga dengan suara meninggi.

"M-Maksut kakak?"tanya Tamara yang masih terkejut karena Arga membentaknya.

"Sorry Ra.Saat gue liat lo pertama kali,lo benar benar ngingetin gue sama Nessa,Adik termanis yang pernah gue punya.Tingkahnya saat dia malu,saat dia jengkel,itu membuat gue bener bener rindu sama dia,dan semua itu ada di diri lo,itu ngebuat gue pengen milikin lo Ra,tapi gue sadar.Gue menginginkan lo sebagai adik gue,bukan untuk jadi pasangan gue"Ucap Arga.

Tamara menggeleng cepat,lalu berlari pergi dari hadapan Arga, Arga beranjak menyusul Tamara namun terhenti saat melihat Deska berlari kearahnya lalu menubruk tubuh Arga.

"Makasih,Makasih udah pilih aku"Ucap Deska sambil tetap memeluk tubuh Arga dengan erat.

"Iya.Aku minta maaf Des."Jawab Arga sambil membalas erat pelukan Deska.

*****

Gesta menoleh kearah lawan bicaranya,sedari tadi Ara belum juga membuka suaranya.

Padahal gadis itu termasuk gadis tercerewet seantero sekolah,tapi kenapa dia mendadak kalem seperti ini!?

"Ngomong aja Ges,gue gamau berlama lama disini"Ucap Ara tanpa menoleh kearah Gesta.

Gesta menghela nafas gusar, "Maaf,Gue harus berbuat apalagi? Agar lo mau maafin gue Ra?"tanya Gesta putus asa.

Ara terkekeh pelan,"Maaf lo gak akan bisa buat dia siuman dari komanya"Jawab Ara,inilah jawaban ara setiap Gesta meminta maaf kepada Ara,perihal kepergian kakak tersayang Ara.

"Gue juga tertekan Ra,Selama dua tahun gue hidup dalam bayang bayang kelam itu? Gue minta maaf, itu satu satunya cara buat bikin perasaan gue lega"Ucap Gesta lirih.

Ara menengok sekilas, "Bagus kalo gitu. Lo harus ngerasain apa yang gue rasain! Lo buat hidup gue hancur berantakan!"Ucap Ara dan menatap Gesta penuh kebencian,lalu pergi meninggalkan Gesta yang nampak sedang frustasi.

*****

Pagi ini Deska sudah siap mengenakan seragamnya dengan rapih.

Tentu dengan senyuman yang tak pernah luntur semenjak Deska pulang dari rumah Arga kemarin.

"Lo kenapa sih Des? Senyum senyum mulu,obat lo abis?"Ejek Rakha sambil mengoleskan selai kacang pada rotinya.

"Kenapa emangnya? Kalo gue gila yang gila gue,bukan lo"Balas Deska sewot.

"Biasa aja dong"Balas sang kakak,lalu beranjak pergi.

"WOI KAMPRET! TUNGGUIN GUE!"Bentak Deska sambil lari menyusul sang kakak.

Kedua orang tuanya hanya menggeleng pelan,melihat pertengkaran kedua kakak beradik itu.

Setelah sampai disekolahnya Deska segera turun tanpa berpamitan pada kakaknya. Emang adik durhaka...

Mata Deska menangkap ketiga sahabatnya sedang melambaikan tangannya kearah Deska.

Deska berlari kearah ketiga sahabatnya dengan senyum merekah.

"Wih bahagia banget lo"Ucap Kayla sambil terkekeh.

"Hehe,Hubungan gue sama Arga udah membaik soalnya"Jawab Deska.

"Baguslah,Eh nanti jadikan kerumah gue?"tanya Ara.

"Harus jadi dong,gue kan mau ketemu pangeran gue"Ucap Deska sambil tersenyum simpul,yang langsung dibalas senyum manis oleh Ara.

*****

Jam pelajaran kedua adalah pelajaran olah raga,Kelas XI-Mipa II nampak sedang berkumpul dilapangan dengan terik matahari yang membuat keringat bercucuran.

"Wah si Narto mana sih? Udah 15 menit belum dateng juga,niat ngajar kagak sih?!"Ucap Dani jengah.

"Emang Guru buta gaji"Saut Kayla.

"Gaji buta nyet"Saut Rio.

"ASTAGFIRULLAH,GUE BAKAR NI LAMA LAMA SI NARTO ANJINK!"
Umpat Reno. Reno emang murid kurang ajar,guru sendiri dibilang anjink...

"DARI PADA LO TERIAK KAGA JELAS,MENDING PANGGIL PAK NARTO!"Bentak Zahra,Bendahara tergalak seantero sekolah.

Reno yang tadinya leha leha langsung berlari terbirit birit mengikuti perintah Zahra untuk memanggil pak Narto,Reno cuma takut,dia bakal ga dibolehin ngutang uang kas,tapi beneran deh Zahra kalo minta uang kas gabisa nyantai.Bulan kemarin,saat Rio tidak membayar uang kas,Rio pulang dengan kaki pincang karena diinjak oleh Zahra.

"Nah gitu dong ngegas"Celetuk Ara,Ara memang suka keributan.

Deska memutar bola mata jengah,tangannya sibuk memantulkan bola basket yang ada dipojok lapangan.

Apalagi banyak teman teman sekelasnya nampak sedang menebar kemesraan,Deska makin jengkel. Nasib punya pacar beda kelas...

"Bisa bisanya gue masuk kelas yang isinya orang ga normal"Gumam Deska.

Deska yang sedang melamun,langsung tersentak mendengar teriakan histeris semua siswi.

Oke Deska tau ini,Jika bukan Geng Fano,pasti Geng Arga.
Kedua geng itu memang selalu menjadi incaran setiap gadis.

Senyum Deska mengembang saat melihat Arga memasuki lapangan dan berjalan kearahnya dengan membawa sebuah botol air mineral.

"Kalo pak NartoNya ga ada mending balik ke kelas Deska,Liat ni,keringet kamu"Ucap Arga sambil mengusap keringat di dahi Gadisnya.

"Ah Arga mah,Baru dateng udah nyerocos aja,bukannya say hello gitu"Ucap Deska sambil mengerucutkan bibirnya.

"Ngapain bibirnya begitu?Kode minta dicium?"Tanya Arga dengan wajah jahilnya.

Pipi Deska memanas seketika, "a-apaansih Arga,Mesum banget"Jawab Deska gelagapan.

Arga terkekeh lalu menarik lembut tengkuk Deska,yang membuat nafas Deska tercekat.

Wajah mereka hanya berjarak  beberapa senti,Hembusan nafas Arga pun sudah menyentuh permukaan wajah Deska.

Deska yang gugup langsung menutupkan matanya,namun detik selanjutnya matanya terbuka saat Arga membisikan sesuatu.

"I love you Deska Arabella Arshinta"Bisik Arga lalu mencium kening Deska,yang membuat semua siswi makin histeris.

Deska?Nyawanya lagi naik roller coster sekarang.

Bersambung..

Lucu banget ya mereka:(
Kapan dong bisa diginiin?
Oh iya Iraa kan jomblo:v

Hehe,semoga suka ya!

Bye~

Break [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang